By: Gatra Dewata Newson Oktober 30, 2021/comment : 0Bali,
Charity,
Politik
Made Mudarta, Partai Demokrat Siap bersama membantu masyarakat
GATRADEWATA NEWS | DENPASAR | Bali yang waktu yang lalu mengalami gempa yang banyak menimbulkan kerusakan diwilayah Bangli dan Karangasem dan terasa getarannya sampai kabupaten Buleleng, dengan magnitudo 4,8 SR, membuat akses jalan terhambat itu mendapat tanggapan dari partai Demokrat Bali, Pada Sabtu (16/10/2021), pukul 04.18 Wita.
Ditemui di kantornya I Made Mudarta menceritakan tentang pembagian bantuan terhadap masyarakat yang terkena dampak dari peristiwa tersebut. Ia juga mengatakan bahwa dirinya ditelpon langsung oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) selaku ketua umum Partai berlambang mercy ini, bahwa dirinya ditugaskan untuk membantu warga masyarakat yang terkena gempa.
"Saya ditelpon ketua umum AHY sekitar jam 6.30 pagi, beliau memerintahkan saya untuk turun ke lapangan untuk membantu masyarakat yang mengalami korban gempa, yang terdampak Kabupaten Bangli dan Karangasem, kami disuruh kondisikan apa yang bisa kami bantu, "terang Mudarta, Sabtu (30/10/2021), di kantor DPD Partai Demokrat, Provinsi Bali.
Bantuan paket sembako, selimut, uang tunai dan bantal di desa Kedisan dan Trunyan Bangli merupakan pilihan Partai Demokrat untuk meringankan kondisi masyarakat terutama di Bangli. Ia juga menambahkan keprihatinannya terhadap masyarakat Bali yang mengalami 3 krisis, 1. Krisis Pandemi (Kesehatan), 2. Krisis Ekonomi, 3. Krisis bencana alam.
"Demokrat tergerak hatinya untuk ikut berjuang di lapangan, "sebutnya.
Respon cepat AHY terhadap kondisi di lapangan terutama Bali mendapat pengakuan dari Made Mudarta, ia juga menceritakan bahwa saat erupsi gunung Agung AHY juga sempat menengok langsung bencana yang terjadi. Bantuan itu juga sebagian berasal langsung dari ketua umum AHY.
Disebutkan juga tentang hari sumpah pemuda, Ia mengatakan bahwa AHY merupakan sosok anak muda yang lincah dan cepat tanggap terhadap kondisi yang ada. Disamping kapasitas AHY yang luas di Indonesia bahkan dunia, bahwa AHY merupakan sosok yang tegas karena mendapat didikan di militer sebelumnya.
"Generasi z dan generasi muda saya yakin akan mendukung juga generasinya seperti pak AHY, Muda adalah kekuatan, "pungkasnya. (Ray)
GATRADEWATA NEWS | BADUNG | Perbekel Ni Nyoman Rai Sudani ditemui di Taman Wisata Gerih Sibang Kaja menuturkan pentingnya mahasiswa untuk turun mengabdi sementara kepada masyarakat, sebagai bentuk kerja lapangan atau Kuliah Kerja nyata (KKN).
"Universitas Ngurah Rai melibatkan sekitar 62 mahasiswa, terkait dengan potensi desa Sibang Kaja perlu dikembangkan secara prioritas seperti madu kele-kele yang akan dikembangkan di desa Sibang Kaja, "ungkap Rai Sudani, Kamis (28/10/2021).
Untuk di Taman Wisata Gerih Sibang Kaja diharapkannya dapat bekerjasama dengan desa Sibang Kaja, "konsep kerjasama itu saya harapkan diwujudkan secara nyata, sebelum kita sosialisasikan kepada masyarakat, bahwa bagaimana tujuan kita terkait dengan wisata Gerih yang berada di wilayah desa Sibang Kaja, "tekannya.
Mahasiswa Universitas Ngurah Rai saat kuliah kerja nyata di wilayah desa Sibang Kaja
Dirinya mengungkapkan bahwa bersamaan dengan dosen pembimbing Universitas Ngurah Rai dan mahasiswa, berharap dapat bertemu dengan pemilik sekaligus pengelola Taman Wisata Gerih Sibang Kaja, sementara pengelola belum dapat ditemui.
"Ia berharap dosen pembimbing dan mahasiswa dapat membantu menguruskan perijinan Taman Wisata Gerih ini, harapannya adanya mahasiswa di desa Sibang Kaja, ilmu yang mereka miliki dapat diterapkan di desa dalam membantu masyarakat dalam mengembangkan potensi desa, "ujarnya.
Ditempat yang sama I Gusti Ngurah Eka Partama, ST., M.Si, menjelaskan terkait kehadirannya disini adalah bagian dari Tri Dharma Perguruan tinggi. Tri Dharma yang ketiga adalah pengabdian kepada masyarakat.
"Tentu mahasiswa yang hadir saat ini adalah mahasiswa-mahasiswa yang memiliki keilmuan untuk masyarakat semester 5, apa yang mereka dapatkan di universitas semkga dapat mereka terapkan di masyarakat, membantu masyarakat terkait dengan masalah-masalah yang dihadapi di lapangan, "jelas dosen pembimbing dari Universitas Ngurah Rai.
Ia juga memilih Sibang Kaja adalah lantara potensi yamg dimiliki desa Sibang Kaja cukup luas, yang diharapkan dapat dikembangkan lebih baik lagi dan dapat mensejahterakan masyarakat terutama masyarakat desa Sibang Kaja. (Ray)
Ni Putu Mustika Damayanti atau (Jro Istri Sadukerthi)
GATRADEWATA NEWS | BADUNG | Sambutan ramah yang dilontarkan kepada awak media dan atmosfer alam yang indah saat mendatangi Taman Wisata Gerih Sibang Kaja, Kecamatan Abiansemal, Badung ini. Bertemu langsung dengan Ni Putu Mustika Damayanti atau populer dipanggil Jro Istri Sadukerthi, selaku pengelola Taman Wisata Gerih Sibang Kaja yang lagi viral di media sosial walaupun belum resmi dibuka.
Ia menuturkan bahwa dirinya memiliki konsep bagaimana kembali ke alam, suasana yang masih alami dengan udara yang masih bersih, sangat cocok bila berkunjung bersama keluarga. "Yang kita pahami bahwa saat ini hampir diseluruh dunia orang-orang berkumpul bersama keluarganya, secara tidak langsung di masa covid ini yang tadinya susah bertemu sekarang bisa bertemu, makanya saya konsepkan Taman Wisata Gerih Sibang Kaja ini sesuai konsep ramah keluarga, "ungkapnya, Kamis (28/10/2021).
Ia juga menjelaskan bahwa dirinya membuat taman ini diperuntukan untuk warga pemuda pemudi dari Gerih, "saya disini menampung 38 anak yang kebetulan di masa pandemi ini belum bekerja, ada yang masih bekerja tetapi diistirahatkan (dirumahkan), saya ingin mereka tidak adanya penurunan mental, adanya semangat mereka untuk tetap maju berkarya dan bekerja sesuai skill mereka, "ungkapnya yang bersamaan dengan hari sumpah pemuda.
Menggunakan boat menyusuri sungai
Taman Wisata Gerih Sibang Kaja memfasilitasi juga dengan permainan rakyat, seperti layang-layang, memancing, naik boat menyusuri sungai, mencari jejak, camping (kemah), trekking (jungle trekking, 6 km trekking, 10 km menyusuri subak), dengan biaya yang sangat merakyat dengan tiket masuk Rp. 5.000,- (anak), Rp. 10.000,- (dewasa) atau paket voucer Rp. 50.000,- free 1 ice cream dan 10 orang tanpa membayar tiket masuk / ditukar makanan senilai itu.
"Kami juga menjual makanan tradisional seperti kelepon, yang warnanya hijau yang diibaratkan alam, bentuknya kecil bila digigit ada rasa manis dari gula aren, ini menandakan bahwa walau Taman Wisata ini tidak terlalu besar tetapi semoga bisa meletupkan kebahagiaan bagi pengunjungnya, itu niat kami, "jelas Jro Istri Sadukerthi, yang juga menawarkan kepada masyarakat Sibang Kaja, Gerih, Abiansemal bisa membuka stand jualan disekitar sini.
Ia juga menceritakan memiliki konsep kedepannya untuk menambah destinasi baru yaitu kebun gumitir, perluasan ini tidak serta merta pribadi tetapi melibatkan warga pemilik lahan sekitar yang lahannya dapat digunakan untuk menanam bunga gumitir ini.
Berdayakan tanah warga sekitar yang akan ditanamkan kebun Gumitir
"Gumitir ini disamping bisa jadi pemandangan trekking yang cantik, bisa juga nanti dibuatkan keripik, teh yang bunganya bisa ditaruh di pot untuk souvenir tamu yang kesini. Perencanaannya segera ya mungkin bulan desember baru berbunga, "pungkasnya sambil memberitahukan akan opening di tanggal 11 Nopember 2021 besok. (Ray)
GATRADEWATA NEWS | BADUNG | Tema Sumpah Pemuda 28 oktober 2021 (ke-93) yang jatuh pada hari ini adalah Bersatu, Bangkit dan Tumbuh, dan ini merupakan penegasan kembali komitmen yang telah dibangun oleh para pemudi-pemuda yang diikrarkan pada tahun 1928 dalam Sumpah Pemuda.
Tema ini juga sebetulnya bisa mengandung makna yang luas untuk seluruh elemen bangsa, tetapi bagi pemuda menjadi penting karena di tangan pemuda lah kita berharap Indonesia bisa Bangkit dari keterpurukan akibat Pandemi dan melangkah lebih maju untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia, seperti kata Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia, Zainudin Amali yang dikutip dari laman resmi Kemenpora.
Hal yang serupa diungkapkan oleh drg. Desak Made Maharyani, SKG., yang mengatakan bahwa generasi muda sebagai bagian dari perjuangan masa lalu dalam mencapai persepsi, persamaan dan perjuangan untuk mencapai kekuatan persatuan.
"Semoga generasi muda tetap memiliki rasa persatuan dan kesatuan serta bekerja keras demi cita-cita para pejuang kemerdekaan Indonesia, "ucapnya, Kamis (28/10/2021).
Ia juga menambahkan bahwa perjuangan pemudi-pemuda saat ini juga sama beratnya, kondisi covid-19 yang melanda negeri belum juga usai. Harapannya bahwa generasi muda bisa lebih waspada dalam menjaga dirinya lantaran kondisi global yang belum stabil, sisi keuangan, kesehatan bahkan kemanusiaan kian terpuruk.
"Semoga Bali terutama Badung bisa tetap tabah dalam kondisi saat ini, anak muda yang terlihat banyak dirumah tidak beraktifitas bebas diluar membuat perasaan sebagai ibu khawatir tentang kondisi psikisnya, karena mereka adalah pemudi dan pemuda yang akan tumbuh menggantikan kita semua, "ungkap wanita yang tergabung dalam organisasi PDGI Badung ini.
Ia juga mengharapkan agar pemudi-pemuda banyak bergerak dibidang sosial kemasyarakatan, bergerak bersama membangun dan membantu negeri ini.
"Jadilah Volunteer di yayasan, dapur umum, atau yang punya keahlian medis bisa membantu masyarakat minimal penyuluhan bagaimana menjaga kesehatan dan bisa tetap sehat, misal penyuluhan tentang makanan sehat, masak makanan sehat, cara menggosok gigi yang benar dan lainnya, itu juga bisa dilakukan secara daring, "pungkas Maharyani yang pernah menjadi tenaga medis di salah satu yayasan besar di Bali. (Ray)
GATRADEWATA NEWS | DENPASAR | Tema Sumpah Pemuda 28 oktober 2021 (ke-93) yang jatuh pada hari ini adalah Bersatu, Bangkit dan Tumbuh, dan ini merupakan penegasan kembali komitmen yang telah dibangun oleh para pemudi-pemuda yang diikrarkan pada tahun 1928 dalam Sumpah Pemuda.
Tema ini juga sebetulnya bisa mengandung makna yang luas untuk seluruh elemen bangsa, tetapi bagi pemuda menjadi penting karena di tangan pemuda lah kita berharap Indonesia bisa Bangkit dari keterpurukan akibat Pandemi dan melangkah lebih maju untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia, seperti kata Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia, Zainudin Amali yang dikutip dari laman resmi Kemenpora.
Hal yang mirip diungkapkan oleh Putu Yuliani, seorang tokoh perempuan yang merupakan sekretaris Ormas Lembaga Garuda Muda Indonesia (LGMI) Provinsi Bali. Baginya keanekaragaman suku, ras, budaya dan agama yang ada di Indonesia merupakan kekayaan dan berkah yang memperkuat bangsa dan negara.
Disambungnya, di hari sumpah pemuda merupakan hari yang penuh tekad dan semangat para pemuda dan pemudi Indonesia dalam menegakkan kemerdekaan bangsa Indonesia, saat ini bukan lagi mengalahkan penjajah dari bangsa lain, tetapi bagaimana mengalahkan ego bangsa sendiri yang banyak melahirkan sikap rasis terhadap saudara sebangsanya sendiri.
" Hari ini adalah momentum yang sangat baik untuk menyadari bahwa hanya persatuan yang bisa membuat bangsa kita jadi besar, dihormati dan dihargai bangsa lain di dunia. Jangan memandang yang minoritas itu kecil, tetapi karena yang kecil arahnya akan jadi besar dan yang besar belum tentu semakin besar, "ungkapnya, Kamis (28/10/2021).
"Hanya dengan menghormatilah, perbedaan kerikil-kerikil halangan bisa dilewati bersama, "ungkap Yuli, yang sekarang memegang sementara kendali ketua, saat ketua LGMI Bali mengundurkan diri diduga lantaran malu chat mesumnya terumbar di Whatapps group internalnya.
GATRADEWATA NEWS | DENPASAR | Tema Sumpah Pemuda 28 oktober 2021 (ke-93) yang jatuh pada hari ini adalah Bersatu, Bangkit dan Tumbuh, dan ini merupakan penegasan kembali komitmen yang telah dibangun oleh para pemudi-pemuda yang diikrarkan pada tahun 1928 dalam Sumpah Pemuda.
Tema ini juga sebetulnya bisa mengandung makna yang luas untuk seluruh elemen bangsa, tetapi bagi pemuda menjadi penting karena di tangan pemuda lah kita berharap Indonesia bisa Bangkit dari keterpurukan akibat Pandemi dan melangkah lebih maju untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia, seperti kata Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia, Zainudin Amali yang dikutip dari laman resmi Kemenpora.
Hal yang senada diungkapkan oleh Ir. A.A. Susruta Ngurah Putra, bahwa pemuda adalah pilar pendorong suatu bangsa untuk menuju bangsa yang besar dan maju. Jaman saat ini yang serba modern dan digital membuat pemudi dan pemuda menjadi yang terdepan mengalahkan yang tua-tua yang sudah gagap teknologi.
"Kita harus selalu kobarkan semangat bagi pemuda, pesan saya kepada generasi muda terutama pemuda demokrat jangan takut untuk berbicara tentang kebenaran, "ucap Susruta yang merupakan anggota DPRD Kota Denpasar dari fraksi Partai Demokrat, Kamis (28/10/2021).
Kebenaran yang sejati baginya mempunyai kekuatan yang entah datang dari mana untuk membela siapa yang berdiri pada kebenaran itu.
"Jangan pernah takut dan segan dalam mengeluarkan aspirasi untuk mengungkapkan suatu kebenaran"
-Ir. A.A. Susruta Ngurah Putra-
Ditanya soal partai demokrat yang memiliki tokoh puncak yang masih muda, ia mengakui bahwa Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) merupakan sosok muda yang memiliki intelektual yang tinggi, inspiratif dan inovatif.
"Apa yang beliau lakukan dalam membenahi di internal demokrat, saya melihat itu sebagai sesuatu yang inovatif dan inspiratif. Kita harapkan juga tidak hanya di DPP, tetapi di DPD dan DPC diharapkan mampu untuk mengikuti derap langkah AHY, menjadikan partai Demokrat yang modern dan inovatif, "sebutnya.
Ia juga menambahkan cerita tentang anaknya yang baru lulus di kedokteran gigi, baginya ilmu tidak berhenti disana saja tetapi ilmu itu berkembang, harapnya generasi muda bisa terus mengikuti perkembangan dengan terus belajar.
"Mereka harus bergerak juga sesuai kesenangan atau passion mereka, tetapi jangan pernah untuk berhenti belajar, "pesannya diruang kantor DPD Partai Demokrat (Ray)
Adv. A.A. Kompiang Gede, SH.MH.CIL, di Kedai Kopi D'Coffit (Kedai Kopi Nikmat) di Jalan Wahidin, Denpasar
GATRADEWATA NEWS | DENPASAR | Tema Sumpah Pemuda 28 oktober 2021 (ke-93) yang jatuh pada hari ini adalah Bersatu, Bangkit dan Tumbuh, dan ini merupakan penegasan kembali komitmen yang telah dibangun oleh para pemudi-pemuda yang diikrarkan pada tahun 1928 dalam Sumpah Pemuda.
Tema ini juga sebetulnya bisa mengandung makna yang luas untuk seluruh elemen bangsa, tetapi bagi pemuda menjadi penting karena di tangan pemuda lah kita berharap Indonesia bisa Bangkit dari keterpurukan akibat Pandemi dan melangkah lebih maju untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia, seperti kata Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia, Zainudin Amali yang dikutip dari laman resmi Kemenpora.
Hal yang sama juga disebutkan oleh Adv. A.A. Kompiang Gede, SH.MH.CIL selaku Ketua MPC (Majelis Pimpinan Cabang) Pemuda Pancasila Kota Denpasar, yakni anak muda jaman sekarang harus mampu mengembangkan keahlian khususnya untuk menyongsong perubahan jaman yang sudah serba digital ini.
"Mau tidak mau, suka tidak suka generasi sekarang harus memahami kondisi yang serba digital, jadi yang tidak memahami mereka akan tertinggal dari era teknologi dan hampir disemua lini menggunakan teknologi digitalisasi ini, "ucap Kompiang, Kamis (28/10/2021), diruang kerjanya, di Denpasar.
Ditanya soal kepemimpinan sebuah ormas besar seperti pemuda pancasila di wilayah kota Denpasar, ia menyinggung soal sistem yang baik dalam kepemimpinan di pemuda pancasila. Ada Satuan Siswa, Pelajar, dan Mahasiswa (SAPMA) Pemuda Pancasila, yang khusus terarah kepada anak muda dan pelajar agar kelak menjadi orang yang berguna bagi nusa dan bangsa, ada Srikandi Pemuda Pancasila, dan lainnya.
"Kita memiliki visi dan misi untuk meningkatkan kualitas pemuda bangsa lebih baik dari sebelumnya, tentu ini disertai dengan pelatihan-pelatihan, pengembangan dan diklat-diklat serta kewirausahaan, jadi ini sudah tidak monoton seperti yang dulu-dulu seperti perebutan lahan parkir, kita tingkatkan mindset yang berbeda, " tekannya, yang kita tahu bersama bahwa Pemuda Pancasila adalah sebuah organisasi paramiliter Indonesia yang didirikan oleh Jenderal Abdul Haris Nasution pada 28 Oktober 1959 silam. (Ray)
I Made Suka ahli waris, latar belakang tanah yang bersengketa seluas 5,68 Ha
GATRADEWATA NEWS | DENPASAR | Kasus tanah di pulau dewata Bali ini masih saja menyisakan pilu bagi siapapun yang merasa korban, baik itu penyerobotan, penipuan dan penguasaan paksa. Ditemui di markas besar Garda media, I Made Suka menceritakan bahwa dirinya telah ditipu oleh pembeli tanah waris miliknya dan keluarga seluas 5,68 hektar yang berlokasi di Desa Unggasan, Kawasan Nusa Dua, Badung.
Tanah warisan yang telah bersertifikat SHM No. 271/Ungasan atas nama I Made Nureg dikabarkan telah berubah menjadi 2 Surat Hak Milik (SHM) No. 507/Ungasan atas nama Lie Herman Trisna dan Lie Tonny Mulyadi dan SHM No. 508/Ungasan tercatat atas nama Irwan Handoko.
Namun SHM No. 508/Ungasan atas nama Irwan Handoko juga tidak berlaku lagi karena telah berpindah dengan pemecahan sempurna yakni, SHM No. 15072/Ungasan tercatat atas nama Wilson Cuaca dan Indah Wijaya, sampai dengan SHM No. 15073/Ungasan tercatat atas nama Syanti Wijaya.
"Awalnya adalah penjualan sebidang tanah (1990-an) oleh almarhum ayah saya kepada Bambang Samiyono, ia mengaku pengusaha hotel dengan deal harga waktu itu 2,5 M tetapi baru dibayarkan sebanyak 600 juta, jadi sisanya 1,9 M belum dibayarkan, "ungkap Made Suka, Senin (18/10/2021), yang ia terangkan bahwa tanah yang bersengketa tersebut masih dikuasainya secara fisik.
Pembayaran yang diceritakannya adalah melalui cek dengan perantara notaris I Putu Chandra, SH., Di jalan kepundung, Denpasar. Alih-alih mendapatkan haknya ia menceritakan bahwa cek yang diberikan oleh pembeli tidak ada saldo yang cukup alias kosong blonk.
"Lalu saya membawa cek tersebut ke Notaris Putu Chandra, aslinya diambil oleh Putu Chandra dan fotocopynya diberikan ke saya. Itu semua adalah saran dari I Putu Chandra, nanti saya yang urus begitu jawabnya kepada saya, " cerita Made Suka kepada awak media yang hadir.
Minggu-minggu selanjutnya cek yang didapat pun sama tidak ada uang alias kosong, itu adalah cek yang berbeda dengan menarik cek yang lama dan digantikan dengan yang baru dengan tanggal yang ditentukan. Ia juga bercerita bahwa dirinya berulang kali dijanjikan akan dibayar untuk sisa pembelian tanahnya, niat itu tertuang dalam surat faxMail yang diterimanya oleh Bambang Samiyono melalui Putu Chandra.
Ditanya soal mengapa dirinya tidak menanyakan kepada notaris bahwa pembayaran belum lunas, mengapa sertifikat sudah dibalik nama kepada pembeli, "Saya kecewa terhadap notaris Putu Chandra, aparat negara harusnya melindungi semua pihak, bukan hanya satu pihak yang menguntungkan saja. Cek yang dipegang Putu Chandra sekitar 300 jutaan waktu itu, "jelasnya bahwa pembayaran itu dilakukan secara bertahap, yang kini SHM tanahnya itu telah dilelang di jasa lelang jalan Sudirman oleh sebuah bank dengan anggunan dilakukan oleh pembeli tanah tersebut yang dikatakan belum melunasi pembayarannya kepada ahli waris.
Kantor Notaris I Putu Chandra, SH., di Denpasar
Ditemui Notaris I Putu Chandra, SH., untuk dikonfirmasi tentang kasus ini dirinya menekankan bahwa dirinya hanya melayani pencatatan jual beli yang dilakukan oleh para pihak. "Setahu saya misal harga 1000 rupiah dibayar per bulan 100 rupiah itu masih diperbolehkan. Tetapi setahu saya dengan persetujuan para pihak tanah itu sudah dilunasi oleh pembeli, "terangnya, Jumat (22/10/2021) di kantor ruang kerjanya di Kantor Notaris Putu Chandra, di Denpasar.
Ditanya soal cek yang dipegangnya, ia tidak mengakuinya, "itu aneh saja, pihak penjual tahu kalo cek itu kosong atau tidak kan berdasarkan konfirmasi ke bank yang dilakukannya sendiri, itu juga tidak boleh dilakukan oleh seorang notaris. Soal tanah itu dianggunkan ke bank oleh pembeli itu adalah cerita yang lain, 'ujarnya kepada awak media.
Soal dirinya ikut tergugat dalam perkara ini baginya itu urusan pengacaranya, "sudah berkali-kali saya digugat dan saya layani, dan saya juga tidak boleh menahan sertifikat bila para pihak sudah sepakat antara keduanya, "pungkasnya.
Kantor kuasa hukum I Putu Chandra, SH., BAS Law Firm Budi Adnyana & Partners
Kami berlanjut dihari yang sama ke kantor kuasa hukum dari Putu Chandra, BAS Law Firm Budi Adnyana dan partners tetapi belum bisa menemui kuasa hukumnya untuk konfirmasi lebih lanjut, lantaran berada di luar kota. (Ray)
GATRADEWATA NEWS | GIANYAR | Keinginan seorang tokoh Nasional dan juga putri dari presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno, Diah Mutiara Sukmawati Soekarnoputri (70), untuk pindah memeluk agama Hindu akhirnya tercapai melalui upacara Sudhi Wadani yang rangkaiannya diadakan tanggal 25-26 Oktober 2021.
Menurut keterangan yang disampaikan oleh Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa (AWK), Muhammad Putra Al Hadad putra dari Sukmawati Soekarnoputri, turut hadir menyaksikan secara langsung rangkaian upacara ritual Sudhi Widani.
Menurut keterangan langsung oleh Sukmawati Soekarnoputri dalam konferensi persnya menuturkan, mengapa ia melakukan perpindahan agama lamanya menjadi agama Hindu. Ia mengungkapkan bahwa, ini merupakan proses yang panjang yang dilaluinya bahkan sampai 66 tahun perjalanan proses dirinya untuk memutuskan kembali kepada agama leluhurnya.
"Jadi waktu saya kecil umur 4 tahun, ibu saya Fatmawati yang sangat menghormati dan mencintai ibu mertuanya, Eyang putri Ida Ayu Nyoman Rai (Bali_Bale Agung Singaraja), ia merasa agaknya layak menjadi penari Bali. Diusia itulah saya didandani sebagai penari dengan kostum penari pria, penari kebyar, "ungkapnya dalam acara konferensi pers, Selasa (26/10/2021), di Istana Mancawarna, Gianyar.
Ia juga menceritakan bahwa sosok Eyang Putri inilah yang banyak memperkenalkan tradisi dan kebiasaan budaya Bali kepada dirinya. Eyang putri juga menuntunnya mengenal lebih banyak tari Bali, dengan melantunkan nada gamelan sederhana untuk membujuk cucunya agar mau belajar menari Bali.
"Kesan dari masa kecil inilah yang membuat saya mencintai kesenian terutama kesenian asal Bali, dengan banyaknya pentas membuat saya makin mahir menarikannya, "ungkapnya.
Saat menginjak lulus SMA dirinya menceritakan bahwa merasakan sangat pahit dan sedih dijaman politik kala itu, penuh duka derita bagi keluarga bung Karno. Ia melanjutkan bahwa kakaknya mas Guntur sudah di drop out dari universitas, Megawati juga di drop out dari universitas karena aktivis nasionalis (ormas GMNI), dan dirinya merasa juga pasti akan ditolak masuk universitas karena merasa putri dari Soekarno yang sudah tersisihkan.
"Dari kondisi itu ibu menginginkan saya untuk meningkatkan talenta dalam menari. kebetulan di taman Ismail Marzuki didirikan pusat kesenian (akademi) seni pertunjukan, dari seni tari, seni musik, seni rupa, seni teater dan seni film (cinematografi), lalu saya mendaftar menjadi mahasiswi akademi tari, "jelasnya kepada awak media.
Dari semua yang ia ceritakan setiap detail itulah yang membuat dirinya mengagumi kehidupan Bali, dan ia juga bercerita tentang banyaknya kejadian niskala (gaib) yang dialaminya, yang juga menuntunnya ke arah spiritualitas Hindu Dharma.
"Semangat hidup yang saya jalanin tidak lepas dari pengaruh leluhur (Eyang putri) dan juga budaya Bali itu sendiri. Ya saya juga banyak dipengaruhi oleh sosok Arya Wedakarna, pemuda yang religius ini juga banyak mengajarkan bagaimana sembahyang dengan cara Hindu Bali, "ungkapnya.
Tokoh Puri Gerenceng Pemecutan, Anak Agung Ngurah Agung turut hadir (kiri), AWK (Kanan)
Perayaan ulang tahun sukmawati soekarnoputri
Dukungan juga mengalir dari tokoh puri Gerenceng Pemecutan, Anak Agung Ngurah Agung juga ikut mendoakan agar kelak agama yang dianutnya sekarang dapat memberikan pencerahan, kedamaian dan kebaikan dari segala penjuru kehidupan. (Ray)
Suriantama Nasution, SE, SH, MM, MBA, MH, BKP, Advokat, CCM, CFP, CLA, CTL, CMCP.
GATRADEWATA NEWS | DENPASAR | Gugatan perkara 872/Pdt.G/2020/PN Dps atas nama Louise Marie France Sumadi alias Louise Marie France Weiss selaku penggugat, melawan Desak Nyoman Karmini (Denpasar), PT Bank Perkreditan Rakyat PADMA (Denpasar) selaku pihak tergugat 1 dan pihak lainnya, sedangkan tergugat 2 adalah Alfred Victor Weiss, dan juga pihak terkait lainnya Notaris Ida Ayu Trisna Winarti Kusuma, SH. (Denpasar) tergugat 3, Kementerian Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional (BPN Badung) turut tergugat 4, serta intervensi pertengahan persidangan dari Kho Tjauw Tiam, telah dilangsungkan di Pengadilan Negeri Denpasar.
Warga Negara Asing (WNA), Louise Marie France Sumadi (Perempuan-Australia) yang sedang mencari keadilan, dengan memberi kuasa kepada Suriantama Nasution, SE, SH, MM, MBA, MH, BKP, Advokat (40), yang berkantor kantor Hukum di Satu Pintu Solusi (Denpasar) menuturkan bahwa berawal dari transaksi bidang tanah (2005) dimana Louise Marie masih menikah dengan Alfred Weiss.
Perkenalan suami istri WNA ini dengan agen property yakni Desak Nyoman Karmini (Kiki) berawal dari penawaran konsep pembelian property di Bali. Dengan bujuk rayu penawaran inilah Kiki berhasil menjadi Nominee (pinjam nama) atas property yang dibeli oleh keluarga Weiss melalui perjanjian notarial nominee agreement.
"Kemudian dalam proses perjalanan pernikahan Marie dan Alfred ini mengalami kendala dan memutuskan untuk bercerai (putusan pengadilan Australia). Dari perceraian inilah didapatkan keterangan bahwa adanya aset sharing pisah harta (objek sengketa) yaitu bidang tanah di Jimbaran adalah milik principal (Marie) kami, " ungkap Nasution, Senin (25/10/2021), di seputaran Sudirman, Denpasar.
Kiki yang diceritakannya menguasai tanah tersebut telah menggadaikan sebidang tanah tersebut di Bank PADMA, tanpa sepengetahuan dari Marie yang mengaku memiliki tanah tersebut. Bukan hanya itu secara sepihak Kiki telah juga menjual tanah tersebut kepada pihak lain yakni Kho Tjauw Tiam, yang melakukan intervensi ditengah persidangan yang berlangsung pada waktu yang lalu, yang dalam akta-akta perjanjian awal tidak boleh dilakukannya.
"Tetapi dalam sidang kami tegaskan bahwa penguasaan bidang tanah tersebut dikuasai oleh principal (Marie) kami, bila bahasa hukum dari menguasai adalah menduduki, menempati, menguasai, memanfaatkan dan secara administrasi tercatat adalah sejak tahun 2006, saat peninjauan setempat (PS) bahwa Kiki dan juga Kho Tjauw Tiam tidak terlihat menguasai bidang tanah tersebut, " jelasnya.
Ia juga menjelaskan bahwa kliennya merupakan WNA yang sudah sangat lama tinggal di Indonesia (Bali) yakni 16 tahun dan sudah bersama-sama hidup dalam masyarakat Bali, ia menegaskan juga keadilan akan menjadi hukum tertinggi yang dapat melihat kondisi ini secara adil walaupun kliennya seorang Warga Negara Asing.
Ditanya soal adanya upaya Pidana, Suriantama Nasution (Rian) sebutkan dirinya masih fokus kepada upaya perdata karena menyangkut kepemilikan, tetapi ia juga tidak memungkiri bila ada unsur pidana dalam pemeriksaan perkara tersebut.
" kami lebih menguatkan dan bersikukuh untuk mempertahankan tempat bagi klien kami, dimana ia telah tinggal disana lama, "jelas Nasution.
Bukti-bukti yang ada yang menguatkan kliennya adalah bukti surat salinan putusan final dari kehakiman Federal Australia dengan menekankan pada Beneficial Owner (pemilik manfaat) yakni kepemilikan kepada Louise Marie France Weiss (P1), akta nominee agreement (pinjam nama), surat kuasa jual, surat kuasa menyewakan, akta perjanjian sewa menyewa, akta pengikatan jual-beli, akta perjanjian lainnya (P2-P6), serta Surat asli Penetapan PN Denpasar Reg 562/Pdt.P/2019/PN Dps (P7), " Klien kami menunjuk Danan Sumadi sebagai pemilik bidang tanah villa Sayang (Jimbaran), karena wajar dan biasa bahwa mereka suami istri yang artinya satu kesatuan, "tekannya.
Buku nikah penggugat (Marie dan Danan) (P8), Akta pengakuan hutang tergugat (Kiki) dengan suami Marie (Alfred)(P9), Poto Copy SHM No. 5030/Jimbaran, Surat Ukur tanggal 23-5-1998 No. 644/1998, luas 500 M2 (P10), Kartu Keluarga Penggugat yang tercatat dan tertulis tinggal dan beralamat di Jalan Bukit Permai, Lingkungan Menega, Jimbaran, Kuta Selatan, Badung, Bali. (P11), Pernyataan TT II Alfred Victor Weiss (P12), dan Salinan stempel keluar masuk Indonesia passport TT II (P13).
Luas tanah yang disengketakan seluas 500m² (Villa Sayang), ungkapan yang unik dari kuasa hukum Marie adalah saat proses pembuktian surat dipersidangan Kho Tjauw Tiam membawa sertifikat asli, dimana yang diserahkan fotocopynya, tetapi dalam sertifikat asli tersebut terlihat masih ada hak tanggungan (HT).
"Ini luar biasa aneh, ini sekali lagi adalah perbuatan melawan hukum. Bagaimana transaksi pada bidang tanah yang masih ada Hak tanggungannya, itu luar biasa dan sudah kami sampaikan di pengadilan. Seharusnya itu masih di Bank (BPR PADMA) dan tidak bisa dieksekusi kecuali atas dasar keputusan pengadilan melalui KPKNL (Lelang), "Pungkasnya. (Ray)
"Panglima kita di NKRI ini adalah Hukum, maka setara kedudukannya dimata Hukum. Bahwa tidaklah benar menggunakan akal-akalan untuk menguasai yang dilarang oleh hukum."
Suriantama Nasution, SE, SH, MM, MBA, MH, BKP, Advokat
By: Gatra Dewata Newson Oktober 27, 2021/comment : 0Bali,
News,
Populer
Perbekel Blahkiuh, Ida Bagus Mahatmananda Manuaba.
GATRADEWATA NEWS | BADUNG | Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS3R) di desa Blahkiuh, Kabupaten Badung, Bali, yang merupakan program pemerintah pusat serta daerah Badung, membuat Ida Bagus Mahatmananda Manuaba, selaku Perbekel Blahkiuh mengupayakan secara maksimal, walau terkendala dana anggaran yang belum memadai.
Sesuai keterangannya, lokasi yang akan digunakan untuk TPS3R oleh desa Blahkiuh ini adalah milik desa adat. Ia juga menambahkan bahwa desa Blahkiuh sudah tepat untuk memiliki TPS3R sendiri, karena wilayahnya yang luas meliputi 7 banjar, pasar desa adat yang cukup besar dengan volume sampah yang banyak juga menjadi alasan untuk dapat terealisasinya program pengelolaan sampah berbasis sumber ini.
"Kami di desa juga mengantisipasi program pemerintah ini dengan melakukan perubahan pada APBdes, untuk membentuk kelompok-kelompok kecil yang berfungsi sebagai embrio untuk mengolah sampah berbasis sumber yang sumbernya di rumah tangga, " ungkapnya, Senin (25/10/2021), diruang kerjanya.
Ia juga mengungkapkan embrio yang kecil ini akan dipelihara untuk dapat menjadi besar, agar mudah untuk dimonitor dan evaluasi bila ada yang salah dalam program ini, segera dapat dibenahi. Program ini tentu baik agar dapat pula menjadi program yang getok tular dalam masyarakat, yang nantinya menjadi menularkan kepada tetangga yang sudah melakukan pengolahan sampah dengan pemilahan sampah dapurnya.
"Edukasi yang kami lakukan kepada masyarakat sudah beberapa kali kita lakukan, kita bersama kelompok anak muda yang konsen dengan lingkungan menjalin kerjasama dalam mengedukasi masyarakat Blahkiuh, mereka melakukan pengumpulkan anggota PKK dan kita bersama-sama melakukan edukasi kepada masyarakat, kemarin juga dengan Bank sampah, "jelasnya.
Rencana luas lahan yang akan digunakan untuk TPS3R adalah 20 are. Hitungan sampah di desa Blahkiuh menurutnya adalah 6.200 individu (0,8 kg/individu sampah), jadi plus sampah pasar, paling tidak ada 6 ton sampah perhari yang akan dikelola.
Ditanya soal membantu desa lain yang tidak memiliki lahan TPS3R, dirinya mengatakan bahwa bila semuanya sudah terkelola dengan baik di wilayah desa blahkiuh, tidak menutup kemungkinan desa lain dapat membawanya untuk diolah di wilayah desa Blahkiuh dengan syarat tertentu.
"Tentu ada hitung-hitungan tertentu yang nanti saling dapat menguntungkan satu sama lainnya, ini juga bagus untuk peningkatan APBdes, dengan harapan TPS3R di desa Blahkiuh bisa terlaksana dengan baik, "pungkasnya yang sempat bercerita telah memiliki 814 komunitas UMKM di desa Blahkiuh ini. (Ray)
By: Gatra Dewata Newson Oktober 26, 2021/comment : 0Bali,
News,
Populer
Perbekel Abiansemal, Ida Bagus Bisma Wiratma, SH., diruang kerjanya.
GATRADEWATA NEWS | BADUNG | Masalahsampah yang harus diselesaikan oleh setiap desa di Kabupaten Badung menjadi prioritas dari kepala desa setempat atau perbekel, dalam program yang akan disusun dimasing-masing desa yang bersinergi dengan desa adat setempat.
Ditemui diruang kerjanya yang rapi, Ida Bagus Bisma Wiratma, SH., selaku Perbekel Abiansemal, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Bali mengatakan bahwa persiapan lahan untuk pembangunan TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle) sudah disiapkan melalui tanah yang dimiliki desa adat setempat.
"Kita ada 3 pilihan, di banjar juwet dan banjar aseman, kemudian dibanjar Latusari, pagu (ancar-ancar anggaran sudah saya siapkan dalam APBdes, "ungkapnya, Senin (25/10/2021), yang desa Abiansemal ini terdiri dari 8 banjar yakni, Banjar Juwet, Banjar Pande, Banjar Keraman, Banjar Gunung, Banjar Aseman, Banjar Latusari, Banjar Dirgahayu (Desa adat Gerih), Banjar Purwakerta (Desa adat Gerih).
Dari ketiga pilihan wilayah yang akan digunakan untuk TPS3R di wilayah desa Abiansemal ini, dipilihlah di wilayah banjar Latusari karena sisanya bermasalah di penyanding warga sekitar yang tidak ingin adanya kegiatan pengolahan sampah. Tetapi itu juga menjadi masalah sejak desa mengetahui bahwa anggaran di kabupaten terjadi defisit saat ini.
"Dengan kondisi yang ada kita mencari solusi untuk ini, alternatifnya adalah desa adat Gerih di apit yeh, kita koordinasi dengan jro bendesa dan mendapatkan bahwa tanah tersebut telah mengantongi ijin untuk pengelolaan, "sergah Ida Bagus Bisma.
Harapan dirinya di desa Abiansemal adalah sesuai dengan arahan Gubernur Bali, yakni bersinergi dengan desa adat yang ada di wilayah Abiansemal.
"Kita sudah tidak memiliki masalah di penyanding dan tanah yang akan digunakan untuk TPS3R, kita saat ini menunggu ijin penggunaan tanah tersebut saja dari Pemerintah Provinsi Bali, " ujarnya menegaskan.
Dirinya mengungkapkan dirinya, untuk anggarannya tidak mengandalkan hanya pada APBdes saja, tetapi pengajuan di daftar usulan rencana kerja pemerintah desa (DU-RKP Desa) juga akan diprogramkan oleh desa Abiansemal.
Tanah Negara (TN) yang diizinkan untuk dikelola untuk TPS3R adalah 10 sampai 12 are, dari keseluruhan yang berjumlah 36 are (sudah bersertifikat). "Kita rencana memohonkan itu seluas 12 are, "pungkasnya. (Ray)
By: Gatra Dewata Newson Oktober 26, 2021/comment : 0Bali,
Pendidikan
GATRADEWATA NEWS | BALI | Udayana University Press Universitas Udayana menyelenggarakan Pelatihan Penulisan Buku Ajar Tahun 2021 yang berlangsung secara daring melalui aplikasi cisco webex, Selasa (26/10/2021).
Pelatihan dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Akademik mewakili Rektor Unud dan menghadirkan dua narasumber yakni Prof. Dr. I Nyoman Dharma Putra, M.Litt dari Fakultas Ilmu Budaya Unud dan IGN Parikesit Widiateja, SH.,M.Hum.,LLM.,Ph.D dari Fakultas Hukum Unud serta moderator Dr. Drs. Ida Bagus Jelantik Sutanegara Pidada, M.Hum Kepala Penerbit Unud.
Kepala Penerbit Unud Dr. Ida Bagus Jelantik Sutanegara Pidada dalam laporannya menyampaikan pelatihan ini rutin dilaksanakan penerbit untuk mendorong agar semakin banyak civitas akademika Unud yang menulis buku. Penerbit tentu saja membutuhkan penulis begitu juga sebaliknya, di samping itu menumbuhkan kembangkan budaya menulis buku menjadi kewajiban penerbit juga termasuk budaya menulis buku ajar.
Pelatihan ini dari tahun ke tahun mendapat sambutan cukup baik di mana jumlah peserta cukup banyak. Penerbit juga banyak menerima naskah setelah kegiatan pelatihan. Narasumber yang dihadirkan sudah berpengalaman dalam menulis buku. Kepala Penerbit juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah berkontribusi untuk pelaksanaan kegiatan ini. Direktur BPU Unud dalam sambutannya yang disampaikan Wakil Direktur I Wayan Mulyawan menyampaikan penulisan buku ajar merupakan salah satu kewajiban dosen dalam mengemban Tridharma perguruan tinggi.
Pelatihan ini diharapkan mampu membantu para dosen dalam menulis buku ajar masing-masing dan UPT penerbit mampu memfasilitasi penerbitan buku ajar tersebut. Buku ajar merupakan media pembelajaran yang penting bagi mahasiswa sehingga penulisan buku ajar menjadi penting bagi seorang dosen. Potensi pasar untuk penerbitan buku ajar juga sangat tinggi dan diharapkan dapat mendukung pemasukan Universitas Udayana.
Udayana University Press diharapkan mampu berkembang secara profesional dan bersaing dengan penerbit lainnya. Direktur BPU memberikan apresiasi kepada narasumber dan berharap kegiatan ini memberikan manfaat bagi semua peserta. Sementara Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. I Gede Rai Maya Temaja dalam sambutannya menyampaikan pelatihan penulisan buku ajar merupakan aktivitas yang penting bagi civitas akademika.
Buku ajar menjadi pakem dalam pelaksanaan proses pembelajaran bagi mahasiswa. Buku ajar juga menjadi literasi yang efektif dalam transformasi ilmu dan membantu mahasiswa masuk ke gerbang ilmu yang ditekuni. Menulis buku ajar juga menjadi media bagi dosen dalam mengembangkan budaya akademik. Wakil Rektor memberikan apresiasi kepada narasumber dan berharap peserta dapat menggali ilmu sebanyak-banyaknya dari narasumber serta pelatihan memberikan manfaat bagi semua pihak. (Tim)
GATRADEWATA NEWS | DENPASAR | Pada saat digelar pameran Bhineka Rupa yang dipamerkan di Art Space Penestanan, Ubud. Salah satu dosen fotografi di Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar I Made Saryana SSN, MNS justru lebih memilih konsep Moksatram Jagathita Ya Ca ITI Dharma Dalam Fotografi Ekspresinya.
"Dipilihnya kosep ini berawal dari membaca sebuah artikel elektronik (Babe) tentang Catur Marga yakni dalam ajaran Agama Hindu adalah sebuah jalan menuju Moksha yang kala itu tulisan tersebut yang sempat dibaca merupakan tulisan dari Prof. Dr. I Wayan Suka Yasa.
"Dimana sosok beliau kala itu juga sangat mengekspresikan sekali karya fotografi yang kemudian dijadikan dalam bentuk artikel elektronik dan buku jurnal," kata Saryana, Sabtu (23/10) di Denpasar.
Selanjutnya, Saryana juga menyampaikan kalau hasil karya yang ditampilan dalam pameran Bhineka Rupa ini juga memilik makna dan arti yang cukup mendalam seperti yang di alami seluruh manusia saat ini.
"Tujuan hidup manusia yang dimaksud adalah bisa menemukan kedamaian, kebahagian dan kesejahteran baik di dunia maupun di akhirat nantinya," ucapnya.
Sembari menjelaskan kalau dalam pencapaian moksha sendiri yang dibutuhkan adalah keseimbangan antara jasmani dan rohani atau bisa dari pencapai kesimbangan antara sekala dan niskala.
Kemudian untuk bisa mencapainya adalah dengan Catur Purusa Artha yang sudah tertuang dalam ajaran agama Hindu, yakni harus bisa memenuhi empat dasar tujuan hidup diantaranya Dharma, Artha, Kama dan Moksa.
"Dari disinilah mampu menuangkan sebuah hasil karya tentang kehidupan manusia yang kini dilakoni di zaman modern yang dituangkan dalam sebuah kanvas hasil karya seorang fotografi di era digitalisasi," jelasnya.
Ditambahkan, semoga dari hasil Penelitian dan Penciptaan Seni (P2S) yang dipamerkan ini bisa sepenuhnya memberikan gambaran di masyarakat tentang bagaimana caranya kita agar bisa menemukan moksha dalam diri di zaman sekarang.
Caranya harus mampu bisa menyeimbangkan antara kebutuhan jasmani dan rohani. Semoga apa yang menjadi hasil karya yang dipamerkan ini mampu memberikan cerminan dan nilai positif yang nantinya bisa dimengerti dan dipahami oleh seluruh masyarakat," tambahnya. (Bdi)
By: Gatra Dewata Newson Oktober 22, 2021/comment : 0Bali,
News,
Politik
I Putu Sukarata ungkap akan benahi sistem ekonomi kreatif dan tingkatkan peran Bumdes
GATRADEWATA NEWS | TABANAN | Pemilihan Perbekel untuk desa Bajera, Kecamatan Kediri, kabupaten Tabanan akan seru, bukan bagaimana, Perbekel petahana I Putu Sukarata, ST yang juga kembali ikut bertarung memperebutkan kursi perbekel desa Bajera untuk masa bakti 2021-2027 mendatang, akan menghadapi 3 lawannya.
Alih-alih gentar, ditemui di kediamannya Putu Sukarata mengaku biasa saja, karena dirinya menganggap ini ngayah (pengabdian_basa Bali). Dengan mengusung tema,
BERSATU BERJUANG KITA PASTI MENANG
I Putu Sukarata, Calon Perbekel Bajera nomer urut 1, Kabupaten Tabanan
Merupakan slogan yang mengartikan menang bersama masyarakat Bajera. Ia juga memaparkan visi dan misinya dalam mewujudkan desa Bajera yang mandiri dan sejahtera, yakni dengan menitikberatkan pada pembangunan dengan niat yang luhur bersama-sama dengan tokoh masyarakat sehingga ke depan Kehidupan Masyarakat Desa lebih terarah dan mampu menenuhi kepentingannya sendiri tidak bergantung pada pihak lain dengan bertumpu pada sektor ekonomi yang berlandaskan Tri Hita Karana.
Dengan misi,
Memperkuat kelembagaan yang ada sehingga dapat melayani masyarakat secara optimal dengan menerapkan pelayanan administrasi / surat menyurat secara online.
Bersama masyarakat dan kelembagaan yang ada di desa menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan secara partisipatif.
Bersama masyarakat dan kelembagaan desa mewujudkan desa Bajera yang aman, tentram, damai dan harmonis dalam berbagai keragaman Kehidupan.
Menyelaraskan program / arah pembangunan Pemerintahan desa Bajera dengan program pemerintah kabupaten, propinsi dan pemerintah pusat.
Untuk kenyamanan didalam menjalankan roda pemerintahan desa, akan memindahkan kantor perbekel ketempat yg lebih luas dan nyaman yaitu di bekas gedung SD 3 Bajera yg terbakar.
Masalah sampah, desa akan melakukan pengelolaan sampah serta melibatkan masyarakat secara aktif dengan menerapkan sistem TPS3R sehingga desa menjadi bersih dan terbebas dari sampah.
Hobby memancing di laut, I Putu Sukarata, yang membuat karakter penyabar dan gesit
Karakter penyabar, dan melihat situasi dan kesempatan yang ada dalam meningkatkan taraf kehidupan masyarakat Bajera, merupakan bagian dari hobby memancing dari I Putu Sukarata ditengah lautan, yang terkadang tidak tentu situasinya. Bekal inilah mungkin dapat mengasah kecakapan dalam memimpin desa Bajera.
Ramah dan akrab dengan masyarakat desa Bajera
"Usaha ekonomi masyarakat memang kondisinya menurun akibat pandemi Covid-19, kita akan rubah polanya untuk menekankan kepada UMKM dalam meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat desa, "ungkapnya, Kamis (21/10/2021).
Ia juga mengungkapkan dengan 4 kandidat yang bertarung saat ini bahwa dirinya mengaku cukup senang, "ya semua terpanggil untuk ngayah (mengabdi), saya senang saja, "ucapnya. (Ray)
By: Gatra Dewata Newson Oktober 21, 2021/comment : 0Bali,
News,
Politik
Upayakan perkuat kembali usaha masyarakat Produksi kembali VCO yang pernah mencapai 1000 liter / bulan
GATRADEWATA NEWS | TABANAN | Perebutan kursi Perbekel di desa Selemadeg, Kecamatan Selemadeg, Kabupaten Tabanan yang dihelat akhir bulan ini, memunculkan 2 calon. Pemilihan Perbekel (Pilkel) ini juga diikuti incumbent dari perbekel desa Selemadeg yakni I Wayan Arsa Wikanta.
Ditemui di desanya Wayan Arsa Wikanta menyebutkan bahwa perjuangan dirinya ini adalah untuk yang ketiga kalinya. Calon kuat yang diusung masyarakat ini akan tetap melanjutkan program yang sudah bergulir selama ini, yang juga sempat terhenti akibat pandemi covid-19.
I Wayan Arsa Wikanta, Calon Perbekel desa Selemadeg nomer urut 2
"Pembangunan fisik yang tertunda dalam program periode kedua yang lalu sebenarnya tahun ini sudah selesai, namun pandemi ini menghambat pekerjaan yang ada, "ujar Arsa yang beristrikan Ni Made Suryani seorang anggota DPRD Tabanan ini.
Bila terpilih nantinya ia juga akan melanjutkan program desa yang tertunda, ditanya soal potensi desa Selemadeg ini, ia ungkapkan bahwa akan meningkatkan yang sudah ada seperti Produk Virgin Coconut Oil (VCO) yang asli dari desa Selemadeg.
"Memang lagi-lagi Pandemi ini meluluhlantakan potensi ini (VCO) sampai nol, sebelum pandemi kita memproduksi VCO sampai 1000 liter perbulan. Turunan dari VCO ini seperti arang yang dijadikan briket, dan kita sudah ajukan ke pemda (Tabanan) untuk pengolahan sambuk (serabut kelapa), kami inginkan mesin pengolahan itu yang bisa menjadikan serat, karena untuk mengolah briket kita sudah ada, "jelasnya, Kamis (21/10/2021).
Mengenai VCO dan turunannya yang menjadi obat gosok atau lainnya, ia menceritakan akan memajang di kantor Bumdes yang berada dipinggir jalan besar. Tempat yang strategis untuk memamerkan potensi desa ini menjadi tertunda akibat pandemi Covid-19.
"Kami akan upayakan untuk promosikan produk tersebut, kebetulan ada beberapa staff kemendes (kementerian desa) yang datang ke Bumdesma (kecamatan), kami ajak diskusi untuk produk bumdes kami ini. Tidak hanya VCO kami juga punya produk madu murni, "ungkapnya.
Ditanya soal potensi desa wisata dirinya belum memprioritaskan itu, tetapi tidak menutup kemungkinan akan mengembangkan itu setelah jalan usaha tani sudah terealisasi di desa Selemadeg.
"Mungkin setelah jalan usaha tani selesai, bisa sekalian menjadi tempat jogging trek atau sepeda santai bisa dimanfaatkan dan ini bersambung dari sini sampai wilayah banjar-banjar lainnya yang ada di desa Selemadeg, "pungkasnya, yang menekankan pada prioritas menuntaskan jalan usaha tani.
I Ketut Suarsa asal banjar dinas Sukawati desa Selemadeg
Sempat menemui salah satu warga masyarakat, I Ketut Suarsa asal banjar dinas Sukawati desa Selemadeg, yang juga akan memilih perbekel incumbent ini lantaran Perbekel I Wayan Arsa Wikanta yang dikatakannya memiliki sifat merakyat.
"Ia sering terlihat bersama staff desa bila ada acara kematian warganya, ia bagus berbaur dengan masyarakat. Penuntasan untuk masalah sampah TPS3R (Tempat Pengelolaan Sampah Resuce, Reuse, Recycle) yang harus dituntaskan diperiode selanjutnya, "ungkapnya. (Ray)
By: Gatra Dewata Newson Oktober 21, 2021/comment : 0Bali,
News,
Politik
I Ketut Sumitra (Pak Daut) dengan latar pertanian desa Beraban yang hanya tersisa ± 30%
GATRADEWATA NEWS | TABANAN | Masyarakat desa Beraban, kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan yang lagi bertarung untuk memilih perbekel desa Beraban, memiliki 3 calon perbekel yang dirasa sama kuatnya, yang akan berjuang mengambil hati masyarakat desa Beraban dalam pemilihan perbekel (pilkel) nanti. I Made Adhi Atmaja, incumbent I Wayan Sukariana dan I Putu Heri Susanta merupakan nama calon perbekel desa Beraban.
Ditemui salah satu warga masyarakat desa Beraban, I Ketut Sumitra alias pak Daut yang lagi bersantai menikmati kelenggangan desa Beraban menuturkan saat ditanyakan soal pilkel desa Beraban. Ia mengajak masyarakat berlogika, bahwa sebaiknya masyarakat desa Beraban memilih perbekel yang sudah mengkonsepkan program, pemahaman terhadap masyarakat sampai argumen tentang konsep yang telah dia buat.
"Masa jabatan perbekel itu 6 tahun, jadi periode pertama untuk melakukan program itu semua sudah habis masa jabatan itu. Makanya saya berpikir ini harus dilanjutkan untuk periode yang kedua, kalo tidak saya berpikiran yang negatif kepada dia karena telah lari dari tanggungjawab, syukurlah ia mau melanjutkan ke periode yang ke 2, "jelas Sumitra, Rabu, (20/10/2021), asal desa adat Beraban ini.
Wayan Adi dari desa adat Sanjuani, desa Beraban, Kecamatan Kediri, Tabanan
Lanjutkan untuk periode kedua itu tekannya, yang media mengartinya I Ketut Sumitra menginginkan I Wayan Sukariana tetap melanjutkan programnya sebagai bentuk implementasi konsep awal kepada masyarakat, agar tidak mubazir yang sudah diprogramkan sebelumnya.
"Bukan tentang masalah kepemimpinan 2021-2027, tetapi tentang pergerakan desa Beraban. 5 tahun belum cukup jadi guru dan 5 tahun belum layak jadi murid itu bahasanya, harus 2 periode baru bisa berbicara guru, 5 tahun belum dan masih berproses, "candanya.
Tidak cocok sikat, tidak cocok ganti yang dijelaskannya adalah bukan tradisi dari masyarakat Bali khususnya desa Beraban. Tradisi konvensional Bali itu adalah saling paras paron (diskusi / dialog) asah, asih, asuh, saling memahami. "Saya tidak ingin masyarakat Beraban memakai konsep itu (tidak cocok ganti - tidak cocok sikat), bahaya untuk kedepannya, " himbaunya.
Hal yang sama juga diungkapkan Wayan Adi dari desa adat Sanjuani bahwa bila memilih perbekel baru tentu akan menemukan permasalahan yang baru lagi. Yang dimaksudkan bahwa untuk kepentingan yang lebih luas bukan kepentingan pribadi sebagai Perbekel.
"Saya dukung untuk program-program lanjutan dari pemimpin desa Beraban, saya tak melihat individunya tapi kebaikan untuk desa Beraban sendiri, "pungkasnya, Rabu (20/10/2021). (Ray)
Translate