-->

Search News

News

Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

Video

Nasional

Pariwisata

Life & style

Musik & Film

Profile

Model & Fashion



Bahaya! "Pop Up" Deteksi Virus Muncul di Mobile Banking BCA

 

"Pop up" yang diduga virus untuk mencuri uang nasabah.

DENPASAR - Dikutip dari beberapa media Nasional, PT Bank Central Asia Tbk atau BCA mengabarkan terkait adanya kabar yang beredar soal munculnya pop up peringatan virus di aplikasi mobile banking BCA.

Hera F. Haryn selaku Executive Vice President Secretariat and Corporate Communication BCA menganjurkan, masyarakat harus berhati-hati kalau terdapat pop up notifikasi deteksi virus di aplikasi mobile banking, apalagi ketika pop up tersebut menggiring nasabah untuk mengeklik beberapa ikon lainnya.

" Kami menginformasikan bahwa jangan meng-klik apa pun dipilihan di situ (mobile banking), mohon berhati-hati ketika akan men-download aplikasi tertentu," ucapnya, Senin (24/7/2023).

Ia juga menganjurkan bahwa agar nasabah menghubungi Halo BCA ketika menemukan sesuatu yang mencurigakan di aplikasi atau layanan BCA lainnya.

"BCA tidak pernah meminta data rahasia, siapa pun nasabah atau masyarakat," tegas dia.

Lanjutnya, Nasabah juga diminta tidak membagikan data-data rahasia dalam transaksi keuangan seperti password dan kode OTP (one time password) ke orang lain.

Adapun kanal resmi BCA adalah aplikasi Halo BCA, nomor resmi Halo BCA 1500888 (tanpa 021, +0621, atau tambahan lainnya), WhatsApp Bank BCA 08111500998 (ada centang hijau), dan Instagram @goodlifebca (sudah centang biru), dan laman www.bca.co.id.

Dalam kesempatan lainnya Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, pihaknya belum menerima laporan dari nasabah yang mengalami kerugian dari modus pop up peringatan virus tersebut.

"Itu dari nasabah sampai saat ini tidak ada yang mengatakan, saya mendapatkan mobile banking itu. Jadi saya pikir itu adalah kreasi di media sosial yang mengada-ada, menakut-nakuti nasabah, membuat gamang," ujar dia.

"Sebenarnya case-nya belum ada aduan seperti ini," timpal dia.

Ia menambahkan, kalau ada yang aduan terkait hal tersebut, pihaknya akan melakukan peninjauan ulang.

"Kami sudah memberikan klarifikasi, itu semua adalah hoax, abaikan saja," kata dia. (Tim)

Menparekraf Belanja Kursi Eceng Gondok di Ponpes Bina Madani Putri Magelang


MAGELANG -  Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf / Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno belanja kursi berbahan dasar eceng gondok dan kayu rotan di Ponpes Bina Madani Putri Magelang sebagai upaya mendukung promosi produk UMKM, 21 Juli 2023.



Eceng gondok ini ternyata bisa dijadikan furnitur berbagai jenis kursi. Ini juga bisa dipasarkan lantaran menggunakan prinsip berkelanjutan lingkungan,” kata Menparekraf Sandiaga Uno saat hadir di Pondok Pesantren Tahfidz Al Qur’an dan Bahasa Arab Bina Madani Putri, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah, Jumat (21/7/2023).

Sandiaga pun sempat mencoba langsung duduk di kursi tersebut untuk menguji kualitas produk dari usaha yang dikembangkan oleh Pimpinan Pondok Pesantren Bina Madani, K.H Masrur Syamhari.




Menparekraf sekaligus mendorong agar usaha Ponpes itu onboarding digital melalui aplikasi belanja online yang dikembangkan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah Pemerintah (LKPP) yang menyediakan berbagai macam produk dari berbagai komoditas yang dibutuhkan oleh pemerintah.

Kursinya nyaman. Boleh kita beli beberapa set untuk di rumah. Ini juga bisa kita dorong untuk masuk LKPP untuk e-catalog,” katanya.




Sementara itu, Marketing Manager PT Indigo Mandiri Sejahtera Heri Cahyo selaku produsen kursi eceng gondok mengaku senang produknya bisa dibeli oleh orang nomor satu di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu.

“Saya bangga sekali, kita itu manufaktur dan eksportir karena 90 persen produk yang kita buat itu diekspor. Senang banget Pak Menteri support kami apalagi sampai beli beberapa set untuk pemakaian pribadi. 



Untuk harga satu kursinya sekitar 125 dolar AS untuk diekspor. Saya lebih hafal harga ekspor ketimbang harga lokal, karena 90 persen produk kami itu diekspor ke Amerika, Australia, dan Eropa,” katanya.

Heri juga menceritakan, usaha yang dimiliki K.H Masrur Syamhari sendiri merupakan perusahaan yang fokus membuat furnitur, tempat tidur, meja, bangku, dan sofa yang terbuat dari rotan baik yang orisinil asli maupun sintetik dari plastik kualitas ekspor.

Perusahaan ini tidak semata profit oriented, melainkan setiap keuntungan perusahaan untuk pengembangan Pesantren Tahfidz Al-Quran Bina Madani yang ada di Ciawi dan Magelang yang jumlah santrinya sebanyak 800 orang.

Dalam sebulan, bisa sampai 20 kontainer rotan dikirim ke mancanegara. Keuntungan dari penjualan disalurkan untuk pengembangan Pondok Tahfidz Al-Qur’an Bina Madani Purti,” ujarnya.

Turut hadir mendampingi Menparekraf Sandiaga Direktur Aplikasi, Permainan, Televisi dan Radio, Kemenparekraf/Baparekraf Iman Santosa. (Tim)

DPP Ferari Angkat 9 Advokat, Ketum: Jangan Nilai dari Rupiah Saja, Doa Klien Juga Penting

 

I Gusti Gede Putu Atmaja, SH., Tokoh baru di Ferari, 90% karangan bunga ditujukan padanya.

DENPASAR - Acara sidang terbuka Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Federasi Advokat Republik Indonesia (Ferari), dengan agenda:

" Pengangkatan Advokat Federasi Advokat Republik Indonesia, Provinsi Bali "




Dalam acara tersebut hadir Profesor Doktor (Yuris). Doktor (Manajemen Pendidikan). Haji Teguh
Samudera., SH., MH., selaku Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Federasi Advokat Republik Indonesia.

Kemudian hadir pula Sekretaris Jenderal DPP Ferari Kores Tambunan, SH., MH., Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ferari Bali I Made Ardana, SH.,
MH., CIL, CPL. CPCLE., Wakil Ketua DPD Ferari Bali, I Gusti Kompiang Sastrawan, SH., Sekretaris DPD Ferari Bali R Arimba Putra, SH., Dewan Kehormatan DPD Ferari Bali I Nyoman Dika, SH., MH, I Ketut Sudarsana, SH., MH., I Dewa Made Sutarja, SH., MH., pengurus DPD Ferari Provinsi Bali dan seluruh kabupaten / kota, Kamis (20/07/2023), di Quest San Hotel Denpasar.

Terlihat tokoh hukum yang tak asing di Bali, seorang mantan pengacara negara (Jaksa) di Kejaksaan Tinggi Bali ikut acara pengangkatan Advokat, I Gusti Gede Putu Atmaja, SH.

Terakhir kariernya adalah Jaksa Utama Madya dan Madya Pati (Golongan IVd), dengan dua lambang bintang berwarna emas dipundaknya.

Kemudian ada Kadek Frediandrika Adnantara, SH., MH., I Made Suarka, SH., SE., Laurentius Wawan Ari Supriyanti, SH., Made Sukadana, SH., Agustini Mulyani, SH., Anak Agung Ngurah Alit Surjawibawa, SH., Made Dwi Surya Suasa, SH., Putu Adi Putera, SH.

Dalam sambutannya ketua Umum DPD Ferari menyampaikan bagi Advokat baru harus tetap menjunjung tinggi Kode Etik Advokat.

" Menjaga pentingnya hubungan komunikasi dengan klien, itu harus dibangun, menjaga hubungan dengan sejawat dan juga rekan penegak hukum, " Ujarnya.

Dalam wawancara singkatnya ia juga menekankan dalam memperjuangkan klien jangan hanya melihat dari rupiah saja.

" Equality Before The Law dapat diperjuangkan bila kita dapat menerima klien apapun dan dari manapun, tidak memilih. Di ferari kita menekankan spiritual juga dalam membela klien, yakni doa - doa dari klien, dan itu tidak bisa dibeli di etalase manapun, " pungkasnya.

Kemudian Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ferari Bali I Made Ardana, SH., juga dikatakan Advokat tidak boleh minder atau rendah diri.

" Kita harus berani dengan argumen bila kita pada posisi benar, dengan siapapun termasuk aparat penegak hukum. Tetapi tentu dengan norma dan kesopanan "

Menjelaskan pengangkatan di Ferari, ia menyebutkan paling banyak 2 kali dalam setahun.

" Bersyukurlah dengan Ferari, dengan motonya yang dapat berlari kencang juga sudah banyak pensiunan dari Pengadilan, Kejari, Kejati dan panitera yang gabung disini, " jelas Ardana. (Ray)

Kasus Libatkan WNA Tiongkok, Kuasa Hukum: Ada Kejanggalan

 

Indra Triantoro, S.H., M.H. (kiri), Anna Endahwati, S.H. (tengah), Anak Agung Bayu Kresna Yudistira, S.H. (kanan)

DENPASAR - Keterlibatan Warga Negara Asing (WNA) dalam tindak pidana memang cukup banyak di Bali. Kali ini dialami WNA asal negara Tiongkok yang diduga dituduhkan atas tindak pidana Pencurian dan Pemalsuan surat, berdasarkan Laporan Polisi Nomor : LP- B/ 11 /IV/2023/SPKT/POLRES/KWS BANDARA I GUSTI NGURAH RAI/POLDA BALI, tanggal 23 April 2023.




Walaupun WNA haruslah mendapatkan keadilan dalam hukum dan mengedepankan asas praduga tak bersalah. Konsep ini mengacu pada keseimbangan, kesetaraan, dan perlakuan yang adil bagi semua individu dalam sistem hukum. Ini berarti setiap orang, tanpa memandang ras, agama, gender, orientasi seksual, atau status sosial, memiliki hak yang sama di hadapan hukum dan diperlakukan secara adil dan setara.

Kronologis yang kita dapatkan pada haru minggu tanggal 23 April 2023 pesawat yang korban tumpangi yaitu pesawat Hongkong Air line HX 707 terbang dari Hongkong menuju ke Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali pukul 01.55 wita dan pesawat yang  korban tumpangi Landing / mendarat sekitar pukul 06.50 wita, kemudian di saat korban akan mengambil bagasi korban membuka dompet disaat itu korban baru menyadari kartu Credit card Visa Ping An Bank China yang korban  bawa hilang.

Kemudian korban menghubungi  Ayahnya  untuk memblokir kartu Credit card Visa Ping An Bank China tersebut setelah itu korban keluar Bandara dan menuju ke rumah teman korban  dan sekitar pukul 18.23 wita korban mendapat telpon dari Ayah korban di china bahwa mendapat pemberitahuan dari bank di China bahwa telah terjadi transaksi dari kartu Credit card Visa Ping An Bank China yang hilang tersebut dan  transaksinya tersebut terjadi di wilayah Bali Indonesia Khususnya di Mall Bali Galeria.

Atas peristiwa tersebut kemudian korban melaporkan kantor Polres Kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai.




Pelaku diduga WNA ini dengan inisial HCX dan WY dikatakan menggunakan kartu kredit milik orang lain, ini menjadi tuduhan terhadapnya atas tindak pidana pencurian kartu Credit card Visa Ping An Bank China. Diketahui kerugian korban kurang lebih sebesar Rp. 181,702,102.

Kedua tersangka (saat ini terdakwa) HCX dan WY saat ini masih berada dalam tahanan. Kemudian barang - barang pribadi terdakwa juga dalam penyitaan kepolisian dan penyitaan terhadap dugaan barang bukti, yakni 1 unit Iphone 14 Promax 256GB Deep Purple dengan IMEI 353266548065507, beserta chargernya, kemudian 1 Mag Safe Charger, 1 Clear Case, 1 Airpods Pro Gen 2, 1 kartu kredit dengan nomer 4514 6108 1629 5288 atas nama ZHANG DONGDONG, serta barang lainnya.

Korban (WNA) juga berasal dari Guangdong China dengan inisial JY (24). Ia menjadi saksi dan menjelaskan bahwa  memang benar saksi mengalami pencurian kartu Credit card Visa Ping An Bank China.

Ia mengetahui telah mengalami pencurian kartu Credit card Visa Ping An Bank China pada hari Minggu tanggal 23 April 2023 sekitar pukul 07.00 wita saat saksi akan mengambil bagasi di terminal kedatangan Internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai Tuban Bali.

Dalam keterangan terdakwa WY dan HCX mengatakan mereka tidak tahu siapa yang telah melakukan pencurian Kartu Kredit, dia mengatakan bahwa kartu kredit itu diberikan oleh kawan yang berinisial PF.

Tapi dalam pengakuannya ia memang benar menanda tangani dan  melakukan transaksi pembayaran dengan menggunakan kartu Credit card Visa Ping An Bank China milik orang lain tersebut.

Menemui kuasa hukum dari kedua terdakwa, Anna Endahwati, S.H., Anak Agung Bayu Kresna Yudistira, S.H., dan Indra Triantoro, S.H., M.H.,  yang berkantor di Kantor ANNA &
ALLEXA ÄSSOCIATE, yang beralamat di Jalan Sunset Road No.20 Seminyak Kuta Bali.



Dalam wawancara singkatnya Indra Triantoro mengatakan bahwa dirinya berupaya memperjuangkan hak - hak dari kliennya.

" Sidang hari ini kita mendengarkan tuntutan jaksa dan juga saksi, " ungkapnya, Kamis (20/07/2023), usai persidangan.

Ia juga mengatakan adanya kejanggalan tentang fakta persidangan, bahwa pencurian yang dimaksud saksi tidak jelas karena pencuriannya ada di Bandara Ngurah Rai Bali atau di Hong Kong sana.

" Kami dalam hal ini mempertegas bahwa kejadian ini (pencurian) itu di Hong Kong, kita masih dalami ini untuk pembelaan nantinya "




Ditambahkan oleh kuasa hukum lainnya Anna Endahwati, bahwa dirinya dan tim belum dapat mengambil kesimpulan dari kasus ini.

" Setelah sidang selanjutnya mendengarkan 2 saksi lagi baru kita tahu, tindakan apa yang harus kita lakukan, " tegas Anna.

Ia juga menekankan bahwa dari pemeriksaan dan sidang berlangsung bahwa kliennya dituduhkan mengambil dan mentransaksikan kartu kredit itu.

" Kita akan berjuang melalui pledoi aja nantinya "

Mereka mengatakan bahwa perjuangan selanjutnya adalah untuk mendapatkan hukuman seringan - ringannya untuk terdakwa.

Dilanjutkan minggu depan masih mendengarkan saksi dari Penuntut umum, Selasa 25 juli 2023. Kedua terdakwa tersebut kembali ketahanan. (Ray)

Launching Single ke - 2, Jogi Buat 'Mewek' Tamu yang Hadir

 

Jogi resmikan single barunya, " Bukan Penghibur "


DENPASAR - Kejutan yang dilakukan tim kecil Hendra Jogi Simanjuntak (Jogi), pemenang The Voice All Stars Indonesia 2022, disebuah restoran seafood Denpasar, sempat membuat bingung sang bintang.

" Disuruh ganti baju bagus, ngapain, " ujarnya bingung.




Ia berpikir akan makan malam saja, dan kebiasaan santai Jogi (29 tahun) adalah menggunakan celana pendek. Apalagi ini Bali, kita pikir berlibur aja, akunya.

Ia sempat bercerita kepada awak media, bahwa kesukaannya menyanyi ia lakukan dari umur 4 tahun, dengan selalu mengikuti festival, lomba, kompetisi nasional maupun daerah dan prestasinya dari kecil adalah memang di bidang tarik suara.




Lanjut cerita sampai saat ini, dirinya juga akhirnya mengikuti acara pencarian bakat di televisi, Indonesia Idol, X Factor dan The Voice Indonesia.

" Kemudian saya mengikuti The Voice Indonesia pertama itu ke season yang ke 2019 dan masuk ke babak semi final "

Kemudian tahun 2022 dirinya diundang kembali mengikuti The Voice All Stars Indonesia, dimana pesertanya adalah seluruh peserta The Voice dari season 1 sampai season dirinya.

" The best of the bestnya di laga kembali, disitu saya mendapat juara pertama, " ungkapnya, Selasa (18/07/2023).

Kegiatan hari ini merupakan launching single-nya yang kedua, dengan judul ' Bukan Penghibur '. Single pertamanya yang telah launching ' Melukis Luka ' pada 3 bulan lalu sudah banyak menjadi teman bagi remaja yang galau akan masa percintaan di masa remaja.

Ia juga menceritakan bahwa lirik dari single keduanya ini adalah seseorang yang sering di PHP (Pemberi Harapan Palsu), didalam hubungan percintaan itu, seseorang di 'Ghosting' .

*Ghosting adalah sebuah istilah yang lebih dekat dengan konteks percintaan di mana ini merupakan sebuah ungkapan situasi ketika seseorang memutuskan sebuah hubungan dengan menghentikan seluruh komunikasi secara tiba-tiba dan tanpa penjelasan.

" Padahal kita sudah jalan bareng, tapi loe masih belum move on dari pasangan loe yang sebelumnya, " ujarnya menceritakan.

" Pastikan hubungan ini, jangan perlakukan gue seperti ini. Jangan jadikan gue sebatas hiburanmu doang, saat loe sediri butuh hiburan, karena sebenarnya gue sayang loe, begitu sih, " jelasnya dengan senyum.

Acara sederhana yang diikuti kolega, sahabat dan keluarga ini terlihat membuatnya terharu. Bahkan dalam acara launching single keduanya ini, saat mendengarkan lagu bersama, terlihat ada beberapa yang hadir menangis.

Memang suara yang dilantunkan oleh Jogi putra dari almarhumah Marice Hutabarat ini sempat menyihir yang hadir disana termasuk saya. (Ray)

Puluhan Pengelola dan Stakeholder Pariwisata Ikuti Pelatihan Emergency

 

Brigjen (purn) DR. Dr Supriyantoro, SPp, Mars., selaku Ketua umum KREKI (kiri) dan I Nyoman Rudiarta, S.STP., M.M., selaku Kadisparda Badung.

BADUNG - Komunitas  Relawan Emergency Kesehatan Indonesia,(KREKI) bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Badung menggelar Pelatihan Emergency Kesehatan sehari - hari kepada Pengelola Desa Wisata di Kabupaten Badung, di Ruangan Sapta Pesona Kantor Disparda Badung di sempidi, Senin (17/07/2023).




Dalam sambutannya Brigjen (purn) DR. Dr Supriyantoro, SPp, Mars., selaku Ketua umum KREKI mengungkapkan bahwa bantuan hidup dasar dan emergency kesehatan sehari - hari yang didalamnya terdapat upaya penanganan kejadian wisatawan yang tersedak, mengalami gagal napas, perdarahan hingga penanganan gigitan ular, termasuk gigitan hewan beracun lainnnya ini dipandang amat berguna, bukan hanya buat wisatawan namun juga buat keluarga dan sesama.

Tambahnya, bagi daerah wisata tentu ini menjadi layanan yang penting, " jika terjadi sesuatu pada wisatawan maka kita dapat melakukan tindakan tepat yang berguna memberikan pertolongan pertama sebelum mendapatkan pelayanan dari tenaga Profesional Kesehatan, " ungkapnya.





Ia juga mengajak para relawan yang terdiri dari berbagai kalangan dan profesi ini, untuk senantiasa meningkatkan kapasitasnya secara terus menerus.

" Kita ingin siapapun relawan yang memiliki niat dan spirit membantu se - sama dapat terintegrasi dalam aplikasi layanan help 119 "

I Nyoman Rudiarta, S.STP., M.M., selaku Kepala Dinas (Kadis) Pariwisata Daerah (Parda) Badung, dalam sambutannya mengungkapkan apresiasinya.

Ia juga mengatakan bahwa pelatihan yang diikuti oleh 50 pengelola Desa wisata dan Staf Disparda ini sejalan dengan komitmen mewujudkan layanan kenyamanan dan keselamatan wisatawan didesa wisata serta di destinasi wisata lainnya di Kabupaten Badung.

Harapannya juga dikemukakan, semoga dengan kegiatan pelatihan gawat darurat ini bisa terus ditingkatkan baik secara kualitas maupun kuantitasnya.

" Sehingga dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang pariwisata, terutama di kabupaten Badung "

Kemudian Ketua KREKI Wilayah Bali Dr. Agus Bintang Suryadhi. M.Kes., yang didampingi sekretaris KREKI wilayah Bali, Dr Komang Gede Sentanu wibawa.

Menegaskan bahwa kegiatan pelatihan ini merupakan yang perdana dilakukan di Bali, dengan melibatkan instruktur profesional dari KREKI Pusat yakni dr. Fitriardi SpB (spesialis Bedah) dan Instruktur profesional dari
KREKI Bali yakni, dr. Ari Purwadi Sp A (spesialis Anak), dr. Trisna dan dr. Komang Arya. (Tim)

Editor : Ray

Wisatawan Tiongkok Nikmati Arak Kelor Desa Les Khas Dapoer Bali Moela

 

Wisatawan Tiongkok nikmati kuliner khas Dapoer Bali Moela, Desa Les.

BULELENG - Berburu kuliner lezat tentu memiliki kesan tersendiri, Pulau Dewata selalu memiliki segudang kejutannya sendiri. Salah satunya Dapoer Bali Moela (baca: Dapur Bali Mula), yakni sebuah tempat makan yang memiliki sajian menu tradisional Bali yang tersembunyi.



Klik gambar untuk pesan


Tempat makan yang bersuasana dapur khas Bali ini berada di Desa Les, Tejakula, dengan konsep tradisional Bali. Ini merupakan barang langka bila dibandingkan apabila berkunjung ke beberapa rumah makan di pusat wisata lainnya di Bali.

Jro Mangku Gede Yudiawan (chef), pemilik sekaligus kepala dapur memiliki gaya menyambut tamu seperti sedang datang berlibur ke kampung halaman. Nah yang unik adalah sajian menu di Dapur Bali Mula sendiri, tidak ada patokan pasti menu apa yang tersedia setiap harinya.




" Kita memasak apa yang tersedia di nelayan dan pasar lokal yang tentu baru ditangkap atau yang masih fresh, ikan, cumi dan lainnya. Itu yang kita masak, " ujarnya, Sabtu (15/07/2023).

Semua menu yang dimasak oleh Chef Yudi sdalah hasil bumi yang ia beli pada hari tersebut. Ia mengolah bahan masakan yang benar - benar segar dan sangat selektif pada pemilihan setiap bahan masakannya.

Kali ini pengunjung yang kita bawa adalah wisatawan yang berasal dari Tiongkok. Menu yang disajikan adalah sate tuna dan ikan baracuda, masakan bebek, ikan makarel masak bambu, cumi bumbu bali, sayur tumis tabia bun, soup ikan, dan ikan bakar fresh (tanpa bumbu) dengan sambal terasi ala chef Yudi. Untuk hidangan penutup, es daluman dipadu dengan santan kelapa bakar kemudian pemanisnya menggunakan gula juruh.


Chef Yudi


Gula merah biasanya terbuat terbuat dari nira pohon aren, tetapi juruh terbuat dari nira pohon lontar. 

Terlihat tamu asal Tiongkok itu mengangguk - ngangguk menandakan cocok dengan makanan yang dihidangkan hari itu. Terlihat juga salah satu wisatawan mencari daging disela bumbu bebek yang sepertinya sudah habis itu.

Sebelum menikmati hidangan yang disajikan, tamu tersebut diajak ke dapur tempat pembuatan gula juruh dan arak kelor. Arak tersebut diproses secara higienis dan tradisional.

Salah satu wisatawan menanyakan mengapa tidak menggunakan cara modern, Chef Yudi mengatakan bahwa bila kita menggunakan itu tentu kalah dengan barat nantinya, tetapi bila menggunakan cara ini (tradisional) mereka tidak punya.

Arak merupakan minuman beralkohol khas Bali yang terbuat dari tuak lontar. Minuman beralkohol tersebut kini legal untuk diproduksi dan dikonsumsi di Bali.Hal tersebut berdasarkan Perpres No 10 Tahun 2021 tentang Bidang Usaha Penanaman Modal yang ditetapkan pada 2 Februari 2021.


Qu xia, wisatawan Tiongkok.


Ia memproduksi arak dengan empat varian di Dapur Bali Moela. Varian tersebut adalah original, kelor, mangga dan nangka. Khusus untuk mangga dan nangka itu tergantung musim.

Kemudian hasil produk arak tersebut mengalami proses penyimpanan lanjutan. Arak-arak tersebut disimpan di dalam guci-guci tua yang umur gucinya juga berusia tua sampai ratusan tahun.

Bahkan ada arak yang akan dipanen bulan kedepan tahun ini yang sudah berusia 5 tahun.

" Ini (arak) akan disimpan dalam guci dan ditutup rapat. Waktu yang dibutuhkan satu sampai dua tahun. Semakin lama akan semakin enak, " ungkapnya.

Wisatawan Tiongkok yang terkenal menyukai arak, berkeinginan membeli satu guci sekaligus yang berumur tua, Chef Yudi menolaknya. Ia menyodorkan 5 botol saja yang boleh dibeli.

" Jangan nanti teman yang lain tidak kebagian, " ungkapnya. (Ray)

Membangun Bali atau Membangun di Bali, Dugaan Hotel Tak Kantongi Amdal Bebas Kumpulkan Cuan

 

Prof. Ir. Made Sudiana Mahendra MAppSc. Ph.D., pakar lingkungan hidup.

DENPASAR - Pandemi baru saja berlalu, pariwisata kembali bergeliat, banyak wisatawan yang mulai datang ke Bali dengan karakter berbeda - beda dan ada juga yang sempat menghebohkan masyarakat Bali.


Dengan kejadian - kejadian itu Pemerintah Bali mencoba memfasilitasi dengan memberikan aturan - aturan yang lebih ketat soal Do and Don't di Bali.



Klik gambar untuk link


Tetapi bila dilirik masih banyak akomodasi pariwisata yang melanggar aturan yang sudah ada. Ada beberapa santer di media massa tentang villa bodong, tanahnya milik orang pribumi tetapi disewakan dan dibangun oleh orang asing (WNA) kemudian disewakan tanpa kaidah perizinan yang benar.

Karena mudahnya bule - bule tadi menyewakan villa - villa yang dibangunnya kepada koleganya di luar negeri, ini menjadi bisnis yang menggiurkan alih - alih hanya berlibur.

Pribumi yang terkadang pemilik tanah menjadi beking mereka, karena bayaran sewa atau harapan bangunan nantinya jadi milik mereka. Impian - impian inilah yang membuat masyarakat menjadi buta tuli terhadap apa pentingnya membangun Bali bukan sekedar membangun di Bali.

Untuk mengerucutkan, penelusuran pun dilakukan awak media di wilayah Ubud Kabupaten Gianyar, ada hotel berbintang diduga tanpa perizinan yang lengkap telah menyambut turis dengan memakai brand management ternama, diduga belum mengantongi izin Analisis Dampak Lingkungan (Amdal), Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL).

Ini tentu pundi - pundi dollar ingin diterima tetapi upaya untuk melengkapi potensi dampak lingkungan enggan dipenuhi, tentu mereka pede (percaya diri) dengan orang - orang kuat dibelakangnya, tetapi masyarakat Bali sekitarlah yang menjadi korban.

Menghubungi Prof. Ir. Made Sudiana Mahendra MAppSc. Ph.D., selaku Kelompok Ahli Pembangunan Bidang
Pangan, Sandang, dan Papan, menanyakan pengamatan dan investigasi awak media itu, menyebutkan bahwa Amdal (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) merupakan salah satu dokumen lingkungan yang mesti disusun sebelum suatu rencana usaha dibangun dan/atau dioperasikan.

" Sebelum pemberlakuan UUCK dengan turunannya PP No. 22 tahun 2021, memang masih ada pelanggaran - pelanggaran yang dilakukan oleh pemilik usaha yang membangun usahanya tanpa memiliki dokumen lingkungan "

Lanjutnya, " Ini akan sangat sulit dilakukan pada saat ini, karena Persetujuan Lingkungan merupakan prasyarat untuk penerbitan Izin Berusaha, " ungkapnya melalui pesan aplikasi elektronik, Kamis (13/07/2023).

Kemudian PBG (yang sebelumnya disebut IMB), juga menjadi prasyarat kedua yang harus dimiliki oleh pelaku usaha sebelum lanjut mengurus perizinan berusaha.

Ditanyakan pembangunan yang dilakukan tanpa izin kemudian saat terciduk, bermasalah baru mencari atau minta toleransi atau bahkan menyuap oknum pemerintahan.

Ia mengiyakan, tetapi juga menekankan bahwa tentu itu masih dalam proses penyempurnaan. Kemudian adanya berbagai kewenangan penilaian dokumen lingkungan yang ditarik ke Pusat, menambah lagi kesulitan dalam proses Amdal.

" Dalam artian membutuhkan waktu yang jauh lebih lama bila dibandingkan dengan proses penilaian yang dilakukan oleh Komisi di daerah (Kabupaten/Kota maupun Provinsi), " tulisnya dalam pesan tersebut.

Ia juga menyebutkan bahwa hal seperti itu tidak terhindarkan karena proses penerbitan persetujuan lingkungan membutuhkan waktu yang sangat lama.

" Namun risikonya mungkin seperti yang disampaikan, namun sanksi dari UU PPLH akan tetap berjalan bagi pelaku usaha yang tidak taat "

Ditanyakan tentang toleransi perizinan karena lamanya, ia menekankan bahwa sama sekali tidak bisa diabaikan lagi karena sudah menjadi prasyarat perizinan berusaha.

" Malahan harus diperketat, termasuk kewajiban pengelolaan dan pemantauan lingkungan bagi setiap pelaku usaha yang mesti dilaporkan setiap semester "

Ia juga menjelaskan sesuai dengan arahan dan harapan Presiden, perubahan ini sebenarnya diharapkan untuk memperpendek dan menyederhanakan proses penerbitan Persetujuan Lingkungan dengan cara meniadakan Surat Keputusan Kerangka Acuan Andal dan Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan, dan langsung menerbitkan Persetujuan Lingkungan.

" Namun faktanya, dengan ditariknya kewenangan ke Pusat bagi sebagian besar Penilaian Dokumen  Lingkungan, KLHK malah menjadi kewalahan dan kekurangan SDM, sehingga daftar antrean penilaian dokumen lingkungan menjadi sangat panjang karena sebagian besar dokumen tersebut berasal dari Kabupaten/Kota dan Provinsi di seluruh Indonesia "

Ini tentu menjadi kurang efektif, kekurangmampuan pusat untuk melakukan proses asesmen dokumen tepat waktu, dan ini sudah mulai disadari sehingga beberapa Provinsi sudah mulai dikembalikan kewenangan penilaiannya.

" Namun sayang Provinsi Bali belum masuk dalam list tersebut. Lemahnya pengawasan dari pemerintah juga menyebabkan terjadinya pelanggaran seperti yang terjadi di Ubud "

Bila tidak ditindak, tentu ini menjadi kurang fair (adil) bagi pelaku usaha yang benar-benar berjuang memenuhi semua aturan yang ada.

Tentu sebagai upaya membangun Bali wajib memiliki upaya berkontribusi terhadap Bali, serta masyarakat juga dapat menjadi kontrol dan membantu pemerintah dalam meminimalisir kondisi tersebut. (Ray)

ICW Sebut Berita Tentang Ganjar Pranowo Hoaks

 

ICW sebut dalam akun IG-nya bahwa pemberitaan yang beredar tentang apresiasi kinerja Ganjar Pranowo itu hoaks.

DENPASAR - Melirik kontestasi politik di tanah air mulai bisa disaksikan maraknya baliho liar dan baliho yang dipasang khusus untuk menekankan masyarakat bahwa dialah terbaik dari yang lainnya.

Melihat pihak yang mendukung salah satu bakal calon presiden Ganjar Pranowo diduga menerbitkan isu bahwa Indonesia Corruption Watch (ICW) yang mengapresiasi bakal calon itu soal berantas korupsi di lingkungan sekolah, yang sempat diberitakan sejumlah media daring dan juga dalam publikasi konten di media sosial.

Menurut akun resmi ICW di instagram @sahabaticw menyebutkan bahwa,

" Nama ICW telah dicatut
sembarangan oleh pihak yang tidak
bertanggungjawab. Kami dinarasikan dan diberitakan seolah-olah mengapresias Ganjar Pranowo soal berantas korupsi di lingkungan sekolah "
" Kami pastikan informasi tersebut tidak benar, alias hoaks! "

" ICW tidak pernah menyampaikan
pernyataan mendukung Ganjar Pranowo
seperti yang sempat diberitakan
sejumlah media daring dan juga dalam
publikasi konten di media sosial "

Begitu bunyi kutipan dari postingan akun resmi ICW.

Berita yang ditayangkan di salah satu media info jateng apakah juga termasuk, belum dijawab oleh ICW melalui akun resminya.

Disana dikatakan bahwa Keputusan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mencopot Kepala SMKN 1 Sale Rembang karena menarik pungutan liar (pungli) berkedok infak dari siswa diapresiasi.

Ganjar dianggap tegas dan tak pandang bulu mewujudkan pemerintahan yang bersih dan melayani.

Hal itu dikatakan mantan Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW), Adnan Topan Husodo, Kamis (13/7/2023).

Adnan mengatakan, apa yang dilakukan Ganjar patut dicontoh kepala daerah seluruh Indonesia.

“Korupsi itu musuh bersama. Dan dalam pemberantasan korupsi, memang harus dilakukan dengan keras, tegas dan tanpa pandang bulu,” kata Adnan.

Kemungkinan pernyataan Adnan ini merupakan statement politik menjelang Pilpres 2024 mendatang.

Seperti yang diketahui pihak ICW sepertinya ingin mempertahankan sikap sebagai publik watchdog, sikap ini sepertinya untuk menjaga sikap netralitas. Netral sendiri diartikan tidak berpihak (tidak ikut atau tidak membantu salah satu pihak), apalagi dalam pertarungan politik yang rawan konflik. (Ray)

Dirgahayu MKRI ke - 20, Dukung Terus Sebagai Kontrol dan Pengawasan Kekuasaan Pemerintah

 


DENPASAR - Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (MKRI) yang lahir tanggal 13 Agustus 2003 yang tahun ini genap 20 tahun merupakan harapan rakyat dalam menjaga demokrasi di Republik ini.

Bila ditilikdari aspek waktu, Indonesia merupakan negara ke - 78 yang membentuk MKRI dan sekaligus sebagai negara pertama di dunia yang membentuk lembaga ini pada abad ke - 21.

Didalam Undang - Undang Dasar (UUD) 1945 menegaskan sistem yang dianut bukan lagi supremasi parlemen melainkan supremasi konstitusi.

Maka dalam rangka menjaga konstitusi, fungsi pengujian undang-undang itu tidak dapat lagi dihindari penerapannya dalam ketatanegaraan Indonesia.

Tentu peran MKRI sangat penting seperti dikutip didalam dari pernyataan Hakim Konstitusi Enny Nurbaningsih dalam kuliah umum, bahwa :
" Peran Mahkamah Konstitusi sebagai The Guardian of Constitutional, ” Sabtu (17/12/2022) di Ruang Seminar FH Universitas IBA.

Tentu bila disimak fungsi dari tugas pokok selain menjaga pilar demokrasi, MKRI dibentuk dengan fungsi untuk menjamin tidak akan ada lagi produk hukum yang keluar dari koridor konstitusi sehingga hak-hak konstitusional warga terjaga dan konstitusi itu sendiri terkawal konstitusionalitasnya.

Bila diartikan secara gamblang MKRI adalah penjaga gawang konstitusi, agar tidak terjadi lagi norma dari sebuah undang-undang menimbulkan persoalan konstitusi. Itu merupakan wujud 'check and balances'.

Konstitusi adalah norma sistem politik dan hukum bentukan pada pemerintahan negara, biasanya dikodifikasi sebagai dokumen tertulis. Hukum ini tidak mengatur hal-hal yang terperinci, melainkan hanya menjabarkan prinsip - prinsip yang menjadi dasar bagi peraturan - peraturan lainnya. 

Jadi MKRI sebagai penafsir konstitusi mengandung pengertian hanya penafsiran konstitusi yang diberikan oleh MKRI (melalui putusan-putusan dalam pelaksanaan kewenangannya, khususnya kewenangan pengujian konstitusionalitas undang-undang) yang secara hukum mengikat.

' MKRI sebagai the final interpreter of  constitution diartikan bahwa tidak ada institusi lain yang berwenang menafsirkan konstitusi, kecuali MKRI "

Melirik pernyataan Patrialis Akbar seorang Hakim Konstitusi bahwa harapan masyarakat terhadap Mahkamah Konstitusi (MK) masih sangat besar.

"Terlalu besar, bahkan amat besar harapan masyarakat kepada Mahkamah Konstitusi," ujar Patrialis, dalam rapat pleno pemilihan wakil ketua MK di Gedung MK, Jakarta, Senin (12/1/2015).

Jadi mekanisme penegakan hukum, mekanisme untuk memutus sengketa dimungkinkan terjadi di lembaga negara, perlunya dilembagakan peranan hakim dan politik terhadap produk-produk hukum, dan adanya mekanisme untuk memutus berbagai sengketa yang ada.

Tentu masyarakat berharap bahwa Mahkamah Konstitusi akan melindungi hak dasar warga negara, seperti kebebasan berpendapat, kebebasan beragama, hak pribadi, dan perlindungan terhadap diskriminasi.

Kemudian yang tidak kalah pentingnya, MKRI ini diharapkan dapat menjadi pengawas kekuasaan pemerintah. Serta MKRI dapat membatasi penyalahgunaan kekuasaan oleh lembaga pemerintah dan menjaga keseimbangan antara kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif terhadap produk hukum perundangan yang dikeluarkannya. (Ray)

Kamar 2401 Cottage Bali Beach, Tempat Romo Soekarno dan Kanjeng Ratu Kidul

 

Anak Agung Asa Partika atau sapaan akrabnya Jro Mangku Asa

DENPASAR - Kanjeng Ratu Kidul dikenal sebagai sosok penguasa Laut Selatan yang begitu dicintai oleh masyarakat yang hidup di pesisir Laut Selatan Pulau Jawa dan juga termasuk di Bali.




Kanjeng Ratu Kidul memiliki banyak nama di Bali. Ada yang menyebut dengan nama Dewa Baruna, Ratu Ayu Manik Segara, Ratu Ayu Manik Mas Meketel, dan lainnya, dikutip dari berita online.

Beberapa tempat di Bali terdapat pemujaan Kanjeng Ratu Kidul, salah satunya Hotel Grand Inna Bali Beach di Kota Denpasar. Disana ada dua kamar yang disakralkan, yaitu kamar 327 dan kamar 2401. Kamar 327 adalah satu-satunya kamar yang tidak hangus ketika kebakaran hebat melanda hotel tersebut pada Januari 1993 silam. Sedangkan kamar 2401 berada di area 'resort' atau 'cottage' bagian selatan tower hotel.

Mengunjungi kamar yang berada di pinggir pantai ini kamar 2401 bersama dengan tamu dari Yogyakarta, mendapatkan kesempatan berkunjung.
Untuk bersembahyang di kamar ini, harus meminta izin dulu ke pihak manajemen hotel.

Menemui Anak Agung Asa Partika atau sapaan akrabnya Jro Mangku Asa menceritakan sedikit ceritanya adanya tempat pemujaan ini.

Tempat suci ini bersamaan adanya saat kebakaran yang terjadi tahun 1993. Lanjut cerita ia membenarkan bahwa ada salah satu kamar yang tidak hangus oleh api adalah kamar 327.

" Sejak kejadian itu banyak dari tokoh, paranormal yang datang mendapatkan pawisik untuk mengosongkan kamar itu "

" Kamar itu dikhususkan untuk Romo Soekarno karena beliaulah pencetus pertama hotel Grand Inna Bali Beach dengan adanya Tower 10 "

Lanjut bercerita bahwa tanah masyarakat Sanur juga banyak dilibatkan untuk pembangunan hotel tersebut.

Ia juga menjelaskan bahwa kamar 2401 dulunya merupakan kuburan adat (setra) bagi masyarakat sekitar. Itu dibuktikan dengan adanya pelinggih Mrajapati.

" Drika (disana) Ida Naga Banda, Naga Taksaka nyarengin (ikut) disana "

Di wilayah paling  utara dijelaskannya ada Pura Hotel yakni Pura Manik Tirtha Sari yang dibangun oleh sesepuh - sesepuh setelah pertama bangun hotel ini.

Kemudian ada juga sungsungan (pemujaan) Ida Ratu Mas Biang Sakti Jro Ida dari Mengwi Gulingan. Belum usai sejak berdirinya Hotel ini banyak permasalahan yang terjadi.

" Mengapa sejak hotel berdiri agak hancur "

Lanjut cerita kondisi yang tidak baik ini, para sesepuh meminta baos atau pemuus (petunjuk gaib) untuk mendirikan Pura di wilayah Hotel.

" Lalu mendapat petunjuk dari Singgi, ditunjuklah Mengwi Gulingan, kemudian mendapat petunjuk untuk mencari taru (kayu) "

Hotel Inna Bali Beach ini merupakan wilayah yang sangat dianggap penting untuk wilayah Mengwi dan Sanur, mereka memiliki sejarah kental yang berasal dari petunjuk para sesepuh.

Dirinya juga menceritakan bahwa sudah ngayah (mengabdi) disini itu selama 20 tahun.

" Dulu Ajik saya (ayah) menjadi juru canang, juru sapuh disini "

Menanyakan kamar 327 yang ada di tower hotel yang sekarang menjadi rumah sakit Internasional itu.

" Kamar itu masih di renovasi nanti akan dikembalikan seperti semula, disana (kamar 327)  dan disini (kamar 2401) itu sama "

Kejadian gaib yang pernah dialami disini, ia menceritakan banyak tamu asing mengalaminya.

" Terutama di Cottage ini, para tamu melihat perayaan besar tetapi dirinya tidak dikabari oleh pihak hotel "

" setelah di shoot semua yang dilihatnya itu hilang "

Ia juga menyebutkan bahwa ada kaitannya juga dengan Ratu Gede Dalem Ped yang ada di Nusa Penida.

" Yang hadir ditempat ini banyak dari kalangan lintas agama juga dari seluruh Indonesia "

Ia juga mengharapkan semua menjaga tempat ini dengan baik pesannya. (Ray)

Cantrik Janaloka Pukau Penonton Pesta Kesenian Bali XLV

 

Lakon Cantrik Janaloka banyak buat orang tertawa.

DENPASAR - Penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali (PKB) XLV (ke - 45) 2023 mendapat tamu istimewa dari Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya (AKNSB) Yogyakarta. Dalam sela acara Dr. Supadma, M,Hum., selaku Direktur AKNSB Yogyakarta menyerahkan cinderamata berubah satu buah lukisan dengan tema Dewa Rucci, senada dengan tema besar dari PKB XLV ke - 45 yakni,

Segara Kerthi: Prabhaneka Sandhi (Samudra Cipta Peradaban).




Dengan makna,
sebagai upaya pemuliaan laut sebagai sumber kesejahteraan semesta yang menjadi asal mula lahirnya suatu peradaban.

Gubernur Bali Wayan Koster saat yang lalu menyebutkan bahwa kebudayaan Bali harus terus eksis, survive, kuat, tangguh dan berkelanjutan sepanjang zaman sesuai visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali.

Kegiatan yang akan diselenggarakan sebulan penuh ini, dari tanggal 18 Juni sampai 16 Juli 2023 di Taman Budaya Provinsi Bali, pihak AKNSB mendapat tempat dihati masyarakat Bali.

Pertunjukan yang dibawakan saat itu adalah yang diawali dari,

Beksan (tari) Lawung Jajar, ini diciptakan oleh Sultan HB I Tahun 1756. Biasanya tarian ini ditarikan oleh 16 penari. Menceritakan latihan peperangan menggunakan lawung atau tombak. Pada tarian Lawung Jajar ditarikan oleh 4 penari JAJAR yang keras dan gagah, 2 penari BOTOH atau pengadu, dan 2 penari SALAOTHO sebagai abdi.

Konser Karawitan : Ladrang Jagung-jagung, ini salah satu gending dalam Karawitan Jawa yang berbentuk Ladrang dengan Laras Slendro Pathet Manyura. Gending ini sangat familier di dalam sajian konser karawitan mandiri garap soran dengan ciri khas menonjolkan permainan garap imbal demung.

Beksan (tari) Tyas Muncar, ini merupakan tarian yang diciptakan pada tahun 2021 pada era pemerintahan Paku Alam X. Tari ini mengambil ide dari nama rumah Batik G.K.B.R.A.A. Paku Alam yang ada di Pura Pakualaman. Sedangkan Tyas Muncar sendiri mengandung arti "hati yang cerah memancar".

Melalui gerakan yang luwes dan dinamis, Beksan Tyas Muncar ini menggambarkan pancaran hati remaja putri yang menjalani proses keremajaannya dengan penuh kebahagiaan sehingga dapat menapaki kehidupan selanjutnya dengan baik melalui aktivitas membatik.  

Tari Montrowi, ini merupakan perpaduan dua jenis tari kerakyatan yaitu Tari Montro dan Tari Badui. Tari Montro merupakan tarian yang lahir dan berkembang di wilayah Kabupaten Bantul, khususnya di wilayah Pleret. Tari Badi merupakan tarian yang menjadi ciri khas Kabupaten Sleman. Kedua tarian ini memiliki kemiripan bertema Islami yaitu dengan lagu Sholawat sebagai musik pengiring.

Kemudian ditutup dengan acara yang ditunggu - tunggu Wayang Wong Cantrik Janaloka, cerita ini diambil dari epos Mahabarata, yang menceritakan dua putri kembar bernama Endang Pergiwo, dan Pergiwati yang sedang menghadap Eyangnya bernama Begawan Sidik Wacana di pertapaan Andhong Cinawi, bersama dengan para cantrik.

Kesedihan kedua putri tersebut adalah, belum tahu siapa sesungguhnya ayah mereka. Setelah tahu dari sang Begawan, ayah mereka adalah seorang Kasatrya Panengah Pandawa yang bernama raden Arjuna, yang menikah dengan Dewi Manuhara.

Kedua putri tersebut mohon pamit untuk mencari Ayahnya. Pada awalnya Begawan Sidik wacana tidak mengijinkan keinginanya kedua cucunya,  terlebih ada salah satu muridnya yang bernama Cantrik Janaloka, akan mendampingi kedua putri tersebut pergi ke Amarta.

Namun akhirnya Cantrik Janaloka bisa meyakinkan sang Begawan utk memperbolehkan mendampingi kedua cucunya tersebut, dengan mengucap sumpah yang di lontarkan oleh cantrik Janaloka, yaitu jikalau saya berbuat yang tidak semestinya dengan kedua cucu sang Begawan, maka kelak kematian saya akan di kroyok oleh sekelompok prajurit (bahasa Jawa: diranjap).

Keyakinan sang Begawan Sidik Wacana akan sumpah Cantrik Janaloka, adalah sebuah bukti bahwa tidaklah gampang kita sebagai manusia dalam mengucapkan segala hal, baik itu pembicaraan, sumpah dan janji. 

Jodoh, Takdir dan Rezeki telah diatur oleh Tuhan Yang Maha Agung, sama halnya dengan Harta, Tahta dan Wanita, hal tersebut juga menjadi bagian dari sisi hidup kita, yang selalu dan harus berhati-hati, waspada, dan ingat akan Tuhan.

Ternyata keyakinan hati sang Begawan benar menjadi kenyataan, Cantrik tidak menepati janjinya / sumpahnya, dia berani menggoda kedua putri tersebut. Dan akhirnya Cantrik menemui ajalnya di tangan para ksatriya Korawa.

Dalam kesempatan akhir acara I Gede Arya Sugiartha selaku Kepala Dinas Kebudayaan Bali, menyebutkan kata luar biasa.

" Kita mendatangkan beberapa pertunjukan dari luar daerah, salah satunya dari Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya, luar biasa pertunjukannya "

Ia juga menekankan kebanggaannya bahwa sebuah akademisi yang masih getol mempertahankan pakem - pakem seni tradisi.

" Patut kita berikan apresiasi, " pesannya, yang juga mewakili Gubernur Bali Wayan Koster, Jumat (07/07/2023). (Ray)

....

Apresiasi yang tinggi diberikan kepada,

1. Prof. Dr. I Gede Arya Sugiartha, S.Kar.,
M.Hum, Kepala Dinas Kebudayaan Bali.
2. Cok Bagus Pemayun, A.Par., M.M, Kepala Dinas Pariwisata Bali.
3. Didik Wardaya, S.E., M.Pd,
Kepala Dinas DIKPORA DIY
4. Drs. Raden Suci Rohmadi, M.IP,
Kepala Bidang Perencanaan dan Pengembangan
Mutu Pendidikan Dinas DIKPORA DIY
5. Sugeng Pramono, SE., S.Par, M.Ba.,
Kelompok Ahli Pembangunan Bidang
Pariwisata Gubernur Bali
6. Drs. Wayan Mudane Budhe, M.Si,
Kelompok Ahli Pembangunan Provinsi Bali,
Bidang Adat dan Budaya
7. Prof. Dr. I Wayan Adnyana, S.Sn., M.Sn,
Rektor ISI Denpasar
8. Dr. Supadma, M.Hum,
Direktur Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Yogyakarta
9. Rais Faisal Ahyar, S.T., M.Eng,
Kassubag TU Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Yogyakarta
10. Dr. Gusti Kade Sutawa, S.E., M.M., MBA, Ketua Umum DPP Aliansi Masyarakat Pariwisata,
11. H. Wahyu Sri Handono, ST, Owner Global Holiday Tour
12. I Ketut Sudiarsa, Owner Bali Permata Tour.

Anies Presiden, Kadrun-Cebong Bubar

Cebong - Kadrun hilang bila Anies Baswedan presiden.

Tony Rosyid | Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa

Madinah, 4 Juli 2023 | Indonesia terbelah, ini fakta. Tidak menghawatirkan jika para elit tidak merawat dan mengkapitalisasinya. Konflik seringkali dipelihara karena menguntungkan secara politik. Divide et impera, itu praktek lama yang terus menerus dihidupkan.

Dalam bahasa sosiologisnya itu bagian dari the function of social conflict. Konflik muncul, bila perlu diciptakan lalu dirawat untuk kepentingan politik. Para jenderal militer khatam soal ini.

Kadrun-cebong, ini fenomena klasik. Lahir sejak kasus Ahok, lalu dirawat oleh dua kubu dengan kepentingan masing-masing. Penguasa merawatnya untuk gebuk pihak-pihak tertentu. Dengan konflik ini FPI dan HTI berhasil dibubarkan.

Kelompok sosial tertentu berhasil distigma "membahayakan negara" dan dimusuhi. Kelompok mayoritas diprovokasi untuk membenci dan menyerangnya.

Pihak satunya mengambil konflik ini untuk mengkonsolidasikan kekuatan sosial untuk tujuan tertentu. Masing-masing pihak sengaja saling merawat agar kadrun-cebong tetap eksis untuk melayani kepentingan masing-masing. Keduanya tampak masih menikmati keterbelahan itu. 

Sejumlah agamawan, budayawan, akademisi dan ilmuan tanpa sadar dipakai jasanya untuk ikut melanggengkan keterbelahan itu. Keterbelahan kadrun-cebong. Dua istilah yang diambil dari nama binatang. Iya, nama binatang. 

Sangat tidak etis, tapi masing-masing merasa tidak risih dengan sebutan itu. Ini terlalu kasar dan jauh dari aroma mulut masyarakat Indonesia. 

Satu hal yang pasti, para akademisi, budayawan, agamawan dan ilmuan yang dilibatkan dalam konflik ini adalah orang-orang yang lugu soal politik. Mereka gak ngerti politik. Hanya dimanfaatkan jasanya untuk menyerang kelompok lainnya.

Kata kuncinya ada di pemimpin yang akan datang. Muncul tiga nama kandidat yang berpeluang memimpin Indonesia: Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo. Dari tiga kandidat ini, siapa yang punya rekam jejak mempersatukan rakyat.

Prabowo? Sejak Prabowo gabung ke Jokowi, diharapkan keterbelahan berakhir. Ternyata, sama sekali tidak. Prabowo membawa diri dan kelompok elitnya untuk berdamai dengan penguasa. Tapi tidak dengan pendukungnya. Ini fakta yang bisa kita saksikan bersama.

Sementara Ganjar, dia didaulat menjadi petugas partai. Seluruh otoritasnya sudah di-ambil oleh ketum PDIP. Di sisi lain, Ganjar berupaya meng-copy total dari Jokowi. Jokowi tidak terlihat kesungguhan upayanya untuk membuat rakyat ini damai dan bersatu. Sepertinya bukan itu yang jadi kringinan Jokowi. Jadi, Ganjar dengan apa yang dilakukannya sekarang sulit diharapkan mampu menyatukan keterbelahan.

Anies, yang selama ini distigmakan sebagai tokoh kadrun, menggantikan stigma Prabowo setelah gabung ke istana, justru cukup sukses mendamaikan warga DKI. Selama lima tahun, tidak ada kegaduhan, apalagi konflik di DKI. Hubungan antar golongan, bahkan antar kelompok politik dan antar umat beragama cukup damai. Jakarta sangat kondusif selama lima tahun di bawah kepemimpinan Anies. 

Anies melayani dan merangkul semuanya. Ini kata kuncinya. Pelayanan  itu soal keadilan. Dan merangkul itu soal sikap dan pola komunikasi. Di dua hal ini, Anies cukup berhasil menjaga stabilitas Jakarta. 

Karena ini sudah menjadi pola kepemimpinan Anies, jika dia jadi presiden, pola ini yang akan berlaku: melayani secara adil dan merangkul semua pihak. Dari sini, konflik dengan sendirinya akan berakhir. Kadrun-cebong akan otomatis lenyap dan bubar. (Tim)

Pungutan Sesuai Perda, Pembayaran Tidak Ramah Orang Asing

Cipto Aji Gunawan selaku Co Founder Sea Communities 

Klik link Sandiaga Turunkan Tim Khusus Buntut Retribusi.


DENPASAR - Berita di media massa tentang Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menurunkan tim khusus ke Bali buntut pungutan retribusi snorkeling dan diving di Nusa Penida dan Nusa Lembongan, Klungkung membuat pihak banyak kebakaran jenggot.

Tim khusus itu dikatakan akan menemui Gubernur Bali Wayan Koster besok pada 5 Juli 2023.

Mengutip kembali pernyataan Koster terkait banyak penolakan terkait tiket retribusi snorkeling dan diving Rp 100 ribu di Nusa Lembongan dan Nusa Penida, Klungkung. Menurut Koster, retribusi itu sudah sesuai dengan aturan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 7 Tahun 2021.

" Itu sudah sesuai peraturan, cuma memang mungkin ada yang belum mendapatkan sosialisasi," ucap Koster seusai menghadiri Rapat Paripurna DPRD Provinsi Bali di Kantor DPRD Provinsi Bali, Denpasar, Senin (3/7/2023).

Menghubungi pihak Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Bali Putu Sumardiana mengenai pemberitaan yang santer di media massa, belum bisa menjawab dikarenakan masih ada tugas PKN II ke Makassar.

" Boleh didiskusikan bisa minggu depan di kantor dinas ya, " ujarnya, Selasa (04/07/2023), melalui pesan aplikasi elektronik.

Sebelumnya, snorkeling dan atau diving di Nusa Penida dikenakan retribusi Rp 100 ribu. Dalam tiket retribusi yang dimulai pada Sabtu (1/7/2023), tertulis 'Retribution Ticket Bali Marine Protected Area IDR 100.000. Valid for one person per day.' Tiket itu dibubuhi logo Pemerintah Provinsi Bali, Dinas Kelautan dan Perikanan.

Menyimak keterangan informasi dari UPT KKP Bali, di web https://balimarinepark.baliprov.go.id/

Menerangkan bahwa,

1. Pemungutan retribusi diperairan Nusa Penida adalah kewenangan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali, UPT Kawasan Konservasi Perairan Bali.

2. Wilayah konservasi perairan Nusa Penida meliput seluruh pantai di Nusa Penida (sesuai peta zonasi KKP). Peta terlampir.

3. Karcis Masuk, dikenakan untuk seluruh aktivitas wisata bahari (air) termasuk berenang, selancar, scuba/diving, snorkeling, dan sesuai lampiran Perda 7/2021. Informasi leaflet terlampir.

4. Untuk pos entry lengkap:
1. Pos entry tanjung benoa
2. Pelabuhan Benoa
3. Serangan
4. Semawang -sanur
5. Padangbai
6. Ped - suana
7. Toyapakeh - Sakti
8. Bias Munjul
9. Jungut batu
10. Tanjung sanghyang

5. Pembelian/Pembayaran dapat secara manual di pos entry. Maupun daring/online melalui http://balimarinepark.baliprov.go.id atau atixbali.com.

6. Informasi lebih lanjut dapat melalui Kantor KKP Provinsi Bali di Nusa Penida. Atau Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali, Alamat: Jl. Patimura No.77, Dangin Puri Kangin, Kec. Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali 80234, Telepon: (0361) 223562. Situs https://diskelkan.baliprov.go.id/ .

Menghubungi Cipto Aji Gunawan selaku Co Founder Sea Communities menyebutkan persoalan terbesar dalam pembayaran online adalah keterbatasan pilihan pembayaran yang mana hanya ada 3 yaitu, Transfer BPD, QRIS dan Virtual Account.

Sedangkan yang maksud dan tujuan dari pembayaran ini supaya wisatawan (domestik maupun asing) dapat langsung membayar melalui online (tidak perlu melalui dive center atau pihak ke 3).

" Dengan keterbatasan pilihan pembayaran tersebut maka wisatawan (khususnya asing) akan sulit untuk melakukan pembayaran sehingga terpaksa melalui pihak ke 3 (dive center)"

" Ini diluar desain dari maksud dan tujuan kemudahan pembayarannya dan kesiapan dari pembayaran yang ramah turis asing harus dibuat juga "

Ia juga menyebutkan sudah dilakukan sosialisasi sejak tahun lalu, dan ia menekankan sudah berkali - kali dibahas soal ini, tentu aneh bila belum bisa berjalan baik.

Kemudian pesannya adalah, segera benahi aplikasi online, sosialisasi yang masif, siapkan sistem pelaporan pendapatan untuk menjamin transparansi, Informasikan keterkaitan retribusi ini dengan tata kelola KKP (Kawasan Konservasi Perairan) Nusa Penida.

Untuk sosialisasi awak media mencoba menghubungi Ida Bagus Agung Partha Adnyana atau Gus Agung selaku ketua Gabungan Pengusaha Wisata Bahari (GAHAWISRI) Bali

" Untuk pembahasan dengan Kemenkraf, kami belum bisa hadir. Posisi saya masih di Korea, " sebutnya. (Ray)

Kembali KBS ditanam di Badung, Treatment Pohon Durian November Panen

 

Tanam Kelengkeng Bali Super (KBS) di Badung.

BADUNG - Kelengkeng Bali Super (KBS) kembali ditanam di wilayah Badung. Kali ini ditanah kosong yang awalnya berisi tanaman pisang batu, durian, jambu, cabai dan jeruk yang sulit berbuah atau hasilnya tidak maksimal.




Agung yang merupakan tokoh dibalik penanaman ini, mencoba menanam pohon Kelengkeng jenis Varietas Madu yang pada waktu yang lalu berhasil panen perpohon 12 - 15 kg di Batuan Gianyar.

Klik link berita sebelumnya

Ia ingin menunjukan bahwa tanah yang tidak terlalu besar atau tanah - tanah yang tidak diberdayakan bisa ditanami buah Kelengkeng Bali Super, alpukat, pisang dewa maupun durian yang hasilnya dijamin.

Keisengan menanam inilah yang kelak akan membuat masyarakat yang mencoba akan tersenyum melihat buah yang dihasilkan ujar Agung.




" Saat ini kita telah menanam Kelengkeng Bali Super (KBS) dan kita treatment beberapa pohon durian yang belum berbuah, Insyaallah satu bulan lagi kita akan keluar bunga dan bulan November kita akan panen "

" Semangat dalam bertani rawat tanaman anda seperti merawat anak anda, salam sukses untuk kita semua, " ujar Agung, Jumat (23/06/2023).

Kali ini tanah yang ditanami adalah tanah milik Prof. Dr. I Ketut Gede Darma Putra S.Kom, MY, seorang guru besar yang banyak makan asam garam di dunia wartawan dan dosen ini.

" Ya ingin coba bertani, " ujarnya singkat di wilayah tanahnya yang adem dan jauh dari hiruk pikuk perkotaan.

Ia juga akan berencana melihat kondisi dan situasi lahannya yang berbeda masih dilingkungan yang sama akan ditanami juga dengan pohon durian super.

" Kelak ini kalo bisa menghasilkan akan bermanfaat bagi keluarga besar dan lingkungannya, " pungkas profesor ini. (Ray)