-->

Search News

News

Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

Video

Nasional

Pariwisata

Life & style

Musik & Film

Profile

Model & Fashion



» » » » Gus Agung, Lucu Bali gak punya wakil di Komisi X, kemana mengadu?

 

Ida Bagus Agung Partha Adnyana, Chairman Of Bali Tourism Board (BTB) yang juga sebagai Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali,

GATRADEWATA NEWS| DENPASAR | Bali merupakan destinasi pariwisata Dunia, dan Bali sangat tergantung pendapatannya dari Pariwisata. Tekanan ekonomi yang dirasakan masyarakat saat pandemi covid-19 begitu berat, baik dari pelaku usaha, pekerja maupun masyarakat lokalnya. Bank Indonesia mencatat dalam kuartal ini minus 9,30%, kondisi ini sangat berat kalo tetap berlanjut seperti ini. 

"Bali sempat beberapa kali diperkirakan buka, ternyata memang belum saatnya dan juga masih butuh kajian. Disini Pemerintah dan industri disini sudah membuat kesepakatan 2 hal, pertama adalah bantuan keuangan dimana ini harus sudah direvisi lagi, kita sudah mengirimkan revisi aturan OJK yang terbaru, kita ingin sedikit di revisi. Kemudian kedua kami ingin Bali ingin dibuka dengan menerapkan protokol kesehatan, " Jelas Gus Agung, Jumat (14/05/2021), di Kediaman, di Wilayah Sanur.

Dirinya menjelaskan bahwa potensi keuangan yang akan dihasilkan Bali bila di buka secara pelan dan menerapkan prokes. Satu hal yang kurang dibandingkan dengan kabinet yang dulu, "Saya meyakini masyarakat Bali ini tergantung sebesar 85 % dari Pariwisata. Jadi kita melihat masyarakat Bali tidak memiliki wakil misalnya di komisi X, disitu saya di industri sangat susah sekali berkomunikasi. Kalo di pemerintah daerah kita tahu mereka banyak sekali yang harus dikerjakan, bukan kepentingan Industri pariwisata saja, tapi harus ada wakil kita di komisi X, itu tantangan buat kita, "bebernya.

Ia juga berharap agar diperhatikan dengan tepat kedepannya, agar Bali memiliki wakil rakyat terutama di komisi X. Pandemi covid-19 ini yang meluluhlantakan industri pariwisata seperti saat ini, membuat kita sangat sulit berkomunikasi bila tidak memiliki wakil di pusat untuk sama-sama mencari solusi agar dapat bersama-sama mengatasi kondisi Bali.

"Secara good will dan Political Will ada yang mewakili kita, Industri masyarakat dan sebagainya agar jelas. Kinerja Menteri sudah berbuat banyak tetapi ia kan memikirkan banyak tempat tidak hanya Bali saja, daerah lain juga susah. Kita susah membicarakan hal yang menyangkut kepentingan kita di pusat bila kita tidak memiliki wakil kita disana, "jelasnya.

Mengenai opsi lain daripada dibukanya pelan-pelan dengan prokes bordernya, ia juga menyarankan pemerintah memperhatikan pengusaha industri yang masih ada yang menggaji, membayarkan iuran BPJSnya, membiayai PDAM, sampai beban listrik, "pengurangan beban listrik misalnya atau yang lainnya. Kondisi itu dapat meringankan beban yang ditanggung industri pariwisata satu setengah tahun yang lalu, yang dapat menyebabkan damage (hancur) secara permanen, ini berbahaya, " Jelasnya. (Ray)

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama