
Dekan Fakultas Hukum Universitas Udayana, yakni Prof. Dr. Putu Gede Arya Sumerta Yasa, S.H., M.Hum., (kiri) dan YM. Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia, Prof. Dr. H. Sunarto, S.H., M.H., (kanan)
Ketua Mahkamah Agung RI, Prof. Dr. H. Sunarto, S.H., M.H., bersama Ketua Kamar Perdata MA RI, I Gusti Agung Sumanatha, S.H., M.H., membagikan pandangan tajam soal etika profesi dan urgensi integritas hukum di era digital yang terus berubah.
Acara bertajuk "Membangun Integritas dan Tantangan Etika Profesi Hukum di Era Society" ini menjadi momen penting, berkat peran kuat dari Ikatan Alumni Fakultas Hukum Universitas Udayana (Ikayana) Komisariat FH Unud.
Organisasi alumni ini membuktikan komitmennya dalam mendorong transformasi dunia pendidikan hukum lewat jejaring dan sinergi konkret dengan para pemegang otoritas yudisial tertinggi.
Dalam pemaparannya, Prof. Sunarto menegaskan bahwa tantangan profesi hukum kini tak hanya berhenti pada aspek kepatuhan aturan, tetapi juga soal moralitas, tanggung jawab etis, dan keberanian hakim untuk berpikir jauh ke depan dalam setiap putusan yang diambil.
"Hukum bukan sekadar kumpulan pasal kaku. Seorang hakim harus punya hati nurani. Ia harus mampu membaca dampak sosial dari keputusannya, bahkan untuk generasi mendatang," tegasnya.
Sementara itu, YM. I Gusti Agung Sumanatha turut menyoroti kesenjangan perlindungan hukum, terutama terhadap pemilik tanah yang kerap tersingkir dari sistem. Ia mendorong agar ruang hukum yang masih abu-abu segera diisi dengan kebijakan berkeadilan.
Kuliah umum ini juga menjadi panggung refleksi akan pentingnya meredefinisi peran hakim: bukan hanya sebagai pelaksana hukum, tetapi juga sebagai penjaga nurani dan moral publik di tengah derasnya perubahan zaman.
Prof. Dr. Putu Gede Arya Sumerta Yasa, S.H., M.Hum., selaku Dekan FH Unud, mengungkapkan rasa bangga atas penyelenggaraan kuliah umum ini. Ia menyebut forum semacam ini penting untuk mempertemukan dunia akademik dengan realitas praktik peradilan.
"Ini membakar semangat mahasiswa hukum dalam menjawab tantangan teknologi dan dinamika masyarakat masa kini," ucapnya.
Hal senada disampaikan Dr. I Wayan Gede Rumega, S.H., M.H., Ketua Ikayana FH UNUD 2025–2029, yang menyebut momentum ini sebagai oase inspirasi bagi seluruh komunitas hukum.
"Luar biasa. Nasihat langsung dari pucuk pimpinan MA akan menambah nilai hidup, integritas, dan etos kerja para alumni serta mahasiswa," tuturnya antusias.
Kegiatan yang dihadiri ratusan peserta dari kalangan mahasiswa, akademisi, advokat, notaris, hingga para hakim ini membuktikan bahwa kerja sama erat antara kampus dan alumni mampu melahirkan ruang pembelajaran yang membumi, berisi, dan penuh makna. (Ray)