-->

Search News

News

Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

Video

Nasional

Pariwisata

Life & style

Musik & Film

Profile

Model & Fashion



» » » » Pencapaian Koster 4 Tahun Menjabat


BALI - Pencapaian yang telah dilakukan 4 tahun kepemimpinan seorang Wayan Koster selaku Gubernur Bali, diutarakan baik yang hadir langsung maupun secara daring dalam mengikuti Acara Pidato Empat Tahun Kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali, Rabu (Buda Paing, Wayang), 28 September 2022.


Sejak dilantik sebagai Gubernur Bali Periode 2018-2023 berpasangan dengan Wakil Gubernur, Tjok Oka Sukawati, oleh Yang Mulia, Presiden RI, Bapak Ir. Joko Widodo, pada Rabu (Buda Pon, Bala), 5 September 2018 di Istana Negara, Jakarta.

Dirinya berketetapan hati, untuk menyampaikan Pidato yang berisi Laporan Kinerja dan Capaian Pembangunan pada setiap tahun kepemimpinan. Laporan ini disampaikan sebagai bentuk pertanggungjawaban konstitusional, politik, dan moral Gubernur dan Wakil Gubernur kepada seluruh Krama Bali yang telah memberikan kepercayaan untuk memimpin Bali melalui Pemilu Kepala Daerah pada tanggal 27 Juni 2018.

Selama 4 Tahun Memimpin Bali, ijinkan Titiang menyampaikan Pidato 4 Tahun Kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tahun ini disampaikan tidak bertepatan pada tanggal 5 September 2022, karena menyesuaikan dengan pelaksanaan Acara Groundbreaking Pembangunan Jalan Tol Jagat Kerthi Bali, tanggal 10 September 2022.

"Sesuai janji politik yang Titiang sampaikan pada saat kampanye, bahwa kepemimpinan Titiang bersama Wakil Gubernur Bali, Tjok Oka Sukawati, senantiasa meneguhkan komitmen secara konsisten melaksanakan visi, misi, arah kebijakan, dan Program Prioritas Pembangunan Daerah Bali yang telah dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Semesta Berencana Provinsi Bali Tahun 2018-2023, "unngkapnya.

Visi Pembangunan Daerah Bali yakni:

“NANGUN SAT KERTHI LOKA BALI”

melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju BALI ERA BARU.

Mengandung makna; 

“Menjaga Kesucian dan Keharmonisan Alam Bali Beserta Isinya,
Untuk Mewujudkan Kehidupan Krama Bali yang Sejahtera dan Bahagia,
Sakala-Niskala, Menuju Kehidupan Krama dan Gumi Bali Sesuai dengan Prinsip Trisakti Bung Karno: Berdaulat secara Politik, Berdikari secara Ekonom dan Berkepribadian dalam Kebudayaan, Melalui Pembangunan secara Terpola, Menyeluruh, Terencana, Terarah, dan Terintegrasi dalam Bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia Berdasarkan Nilai-Nilai Pancasila 1 Juni 1945.”

Bali Era Baru diwujudkan dengan menata secara fundamental dan komprehensif pembangunan Bali yang mencakup tiga aspek utama: Alam, Krama, dan Kebudayaan Bali, bersumber dari nilai-nilai kearifan lokal Sad Kerthi, yaitu: 

Atma Kerthi berarti Penyucian dan Pemuliaan Atman/Jiwa; Segara Kerthi berarti Penyucian dan Pemuliaan Pantai dan Laut; Danu Kerthi berarti Penyucian dan Pemuliaan Sumber Air; Wana Kerthi berarti Penyucian dan Pemuliaan
Tumbuh-tumbuhan; Jana Kerthi berarti Penyucian dan Pemuliaan Manusia; dan Jagat Kerthi berarti Penyucian dan Pemuliaan Alam Semesta.

Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, diwujudkan dengan Pembangunan Daerah yang meliputi Lima Bidang Program Prioritas dalam Pola Pembangunan Semesta Berencana yaitu:

Prioritas 1: Bidang Pangan, Sandang, dan Papan

Prioritas 2: Bidang Kesehatan dan Pendidikan

Prioritas 3: Bidang Jaminan Sosial dan Ketenagakerjaan

Prioritas 4: Bidang Adat, Agama, Tradisi, Seni dan Budaya

Prioritas 5: Bidang Pariwisata 

Lima Bidang Program Prioritas tersebut didukung dengan pembangunan infrastruktur darat, laut, dan udara secara terintegrasi dan terkoneksi.

Sebagai landasan hukum untuk menata pembangunan Bali secara fundamental dan komprehensif guna mengimplementasikan Visi, Misi,
Arah Kebijakan, dan Program Prioritas telah disusun, ditetapkan, dan diundangkan sebanyak 47 Peraturan, terdiri atas 20 Peraturan Daerah dan
27 Peraturan Gubernur. Selain itu, juga telah dikeluarkan 4 Surat Edaran, masing-masing berkaitan dengan: Penggunaan Kain Tenun Endek Bali/Kain Tenun Tradisional Bali; Pemanfaatan Produk Garam Tradisional Lokal Bali; Tata-Titi Kehidupan Masyarakat Bali Berdasarkan Nilai-Nilai Kearifan Lokal Sad Kerthi dalam Bali Era Baru; dan Pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di Provinsi Bali. (Tim)

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama