-->

Search News

News

Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

Video

Nasional

Pariwisata

Life & style

Musik & Film

Profile

Model & Fashion



» » » » Pasokan Listrik Bali turun, LNG Pembangkit Yang Ramah Lingkungan

 

Ida Bagus Ketut Purbanegara selaku humas PT Dewata Energi Bersih (PT DEB)

GATRA DEWATA ● BALI | Gas Alam Cair atau disingkat LNG (Liquefied Natural Gas) atau LN gas merupakan gas alam yang telah mendapatkan proses ujtuk menghilangkan pengotor (impuritas) hidrokarbon fraksi berat dan kemudian dikondensasi menjadi cairan pada tekan atmosfer dengan mendinginkannya sekitar -160° Celcius.




Tentu gas alam cair (LNG) yang berasal dari alam ini, berbeda dengan gas minyak cair LPG (liquefied petroleum gas) atau gas bumi yang dicairkan dengan komponen utama propana (C3H8) dan butana (C4H10).


Tentu artinya pembangunan terminal liquefied natural gas (LNG) atau gas alam cair oleh perusahaan daerah Provinsi Bali, PT Dewata Energi Bersih (PT DEB) di Kawasan Blok Khusus, Pedungan, Sidakarya, Kota Denpasar dipastikan aman dan tidak akan merugikan masyarakat Bali terutama lingkungan setempat. 




Gambar plan pembangunan Terminal LNG PT.DEB

Itu dilontarkan oleh Ida Bagus Ketut Purbanegara selaku humas PT Dewata Energi Bersih (PT DEB). Ia menegaskan keamanan dari LNG dibanding dengan bahan baku energi lainnya yang ada selama ini. Program kemandirian energi ini merupakan bagian upaya pemerintah Provinsi untuk menjaga ketersediaan listrik bagi Bali.

"Latar belakang dari Pemprov Bali dalam memunculkan sebuah program kemandirian energi. Cadangan listrik di Bali 2021 sudah menurun 28% dan akan diprediksi sampai akhir 2023 mencapai 13%, "ungkap Purbanegara, Jumat (03/06/2022). 

Untuk penambahan pasokan listrik ini agar Bali tetap dapat menjaga kestabilan pasokan, ia mengatakan bahwa Gubernur Bali bersurat ke PLN terhadap permasalahan itu. Melalui Perusda dan perusahaan PLN Gas & Geothermal (PLN GG) dilakukanlah kerjasama dan membentuk PT.DEB ini.

"Jadi disini kami disini adalah perwakilan dari pemerintah, yakni 51% saham adalah PLN dan 49% BUMD (Perusda), "ujarnya menambahkan.

Adanya resistensi di masyarakat, ia menjelaskan bahwa ada kemungkinan masyarakat belum paham apa yang menjadi program dari negara untuk sebuah kemandirian energi di Bali. Dampak yang digosipkan di Masyarakat mendapat penjelasan langsung oleh humas PT.DEB ini.

Soal kecelakaan ledakan, ia membantah hal itu. Karena sifat dari LNG tidak sama dengan LPG seperti yang masyarakat pikirkan. LNG sudah digunakan dibanyak kegiatan kehidupan manusia yang tergolong ramah lingkungan, seperti apartemen di Jakarta dan kota lainnya, mobil angkutan umum, dan sebagainya.

"Ledakan! itu tidak tepat. Untuk membuat LNG ini menyala saja sulit karena kondisinya -160⁰C (minus). Saya pikir masyarakat sudah cerdas, bagaimana kita memanfaatkan teknologi seperti ini, "jelasnya.

Dari sisi pemanfaatan lahan PT.DEB soal pembabatan hutan mangrove seluas 16 Ha, ia mengatakan itu terlalu bombastis. Yang benar adalah memang ada blok khusus seluas 16 Ha, tetapi yang akan dimanfaatkan itu hanya 3 Ha dari 16 Ha, walaupun izin 8 Ha. Sesuai Wana Kerthi dalam program Gubernur Bali, Nangun Sat Kerthi Loka Bali tentu tidak mungkin tidak menjaga lingkungan dan alam.

"Dalam 3 Ha ini kami akan pertanggung jawabkan juga, melalui kementerian Kehutanan selaku otoritas dan mungkin 2 sampai 3 kali lipatnya kita akan tanam kembali, "jelas Purbanegara.

Ada gosip tentang pengeboran yang akan dilakukan oleh PT.DEB, untuk di daerah Sidakarya dikatakannya itu tidak mungkin. Apalagi seperti Lapindo yang akan menenggelamkan Bali, itu tidak ada.

"Penanaman pipa iya ada, tetapi pengeboran tentu tidak. Karena daerah Sidakarya tidak ada energi panas bumi, kalo pun ada kita bersyukur, kita (Bali) akan kaya, "sebutnya.

Soal nelayan di blokade, ia juga menjawab. Bahwa ada peta blok yang berwarna dalam laut itu merupakan zonasi saja, tidak ada blokade seperti itu. Jetty yang dibangun itu jauh dari bibir pantai sekitar 500 meter.

Dalam keterangannya juga, sifat program ini tentu tidak boleh mematikan apa yang menjadi penghidupan masyarakat sekitarnya. Bahan bakar ini akan ada pengaturan-pengaturan saja dalam pendistribusiannya nanti.

Subsidi LPG oleh negara itu sangat besar, tentu ada jalan alternatif produk dalam negeri sendiri yang ramah lingkungan dan juga murah yang bernama LNG ini. Dengan jaringan pengembangan LNG dimasyarakat ke depannya tentu ini menjadi alternatif baru yang baik untuk masyarakat.

"Khusus untuk Terminal LNG yang akan di bangun ini, tentu ada penghasilan PAD nantinya. Terbangunnya pembangkit listrik ini tentu juga akan mendorong usaha-usaha yang ada di masyarakat dan mendapatkan listrik yang lebih murah, "pungkasnya. (Ray)


.......





Klik untuk zoom

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama