-->

Search News

News

Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

Video

Nasional

Pariwisata

Life & style

Musik & Film

Profile

Model & Fashion



KPU Denpasar berharap Masyarakat Antusias mengecek sebagai pemilih

 

GATRADEWATA NEWS|DENPASAR|KPU Denpasar telah mengumumkan Salinan DPT Pilwali Denpasar 2020 secara serentak oleh PPS di 43 kantor desa/kelurahan dan di 407 balai banjar yang ada di Kota Denpasar, Rabu (28/10).

Dilanjutkan bersama PPK di 4 kecamatan melaksanakan monitoring kegiatan untuk memastikan bahwa pengumuman DPT sudah dilaksanakan.

Sesuai PKPU 5 Tahun 2020 tentang Tahapan, Program dan Jadwal Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/ atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota Serentak Lanjutan Tahun 2020 ditentukan bahwa pengumuman DPT dilakukan dari tanggal 28 Oktober 2020 s.d 6 Desember 2020.

Anggota Divisi Perencanaan, Data dan Informasi KPU Kota Denpasar, Dewa Ayu Sekar Anggaraeni berharap agar masyarakat antusias melakukan cek data pemilih untuk mengetahui apakah sudah terdaftar sebagai pemilih dan di TPS berapa yang bersangkutan terdaftar.


“Pada hari pemungutan suara pemilih sudah mengetahui dengan pasti TPS mana yang akan dituju,” ujarnya.

Ia mengatakan, cek data pemilih dapat dilakukan dengan mencermati pengumuman DPT atau melalui website lindungihakpilihmu.kpu.go.id.

Pemilih cukup mengetik nama kota dan NIK atau nama lengkap. Pada layar akan muncul identitas pemilih lengkap dg nomor TPS nya. (Tim)

Pramuka Bali Peringati Hari Sumpah Pemuda Secara Daring

 

Peringati Hari Sumpah Pemuda, Pramuka Bali lakukan secara Daring

GATRADEWATA NEWS|DENPASAR|Dalam Peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun ini dilakukan secara daring dengan menghadirkan peserta dari seluruh kwartir daerah se-indonesia. Gerakan Pramuka Kwartir Daerah (Kwarda) Bali  mengikuti Apel melalui virtual di Gedung Kwarda Bali, Rabu 28 Oktober 2020 Pagi.

I Made Rentin selaku Ketua Kwarda Bali, bersama Sekretaris, Waka, Bedahara dan beberapa Andalan Daerah serta Anggota Dewan Kerja Daerah Bali, hadir secara langsung dalam apel tersebut.

Budi Waseso yanv merupakan Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka mengungkapkan bahwa dalam upacara Hari Pramuka ke-59 beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan agar Gerakan Pramuka menumbuhkan dua gerakan penting. “Yaitu Gerakan Kedisiplinan Nasional dan Gerakan Kepedulian Nasional,” ujarnya.

Ditambahkan juga bahwa gerakan Pramuka diharapkan dapat menjadi suri tauladan perilaku disiplin untuk mematuhi protokol kesehatan di mana pun berada.

I Made Rentin seusai apel di temui mengatakan, “walaupun situasi pandemi tak mengurangi makna mendalam yaitu bagaimana upaya meningkatkan disiplin nasional dan kepedulian nasional serta semangat bela negara bagi kita yang berada di dalam lingkungan Gerakan Pramuka” Ucap Rentin.

Ia juga berpesan, "Wahai pemuda, ayooo bersatu dan bangkit, dengan ikut serta menyukseskan dua  gerakan nasional yaitu Gerakan Kedisiplinan dan Gerakan Kepedulian. Disiplin terapkan protokol kesehatan bahkan menjadi contoh dalam penerapan protokol kesehatan, Peduli dan empati kepada sesama di tengah pandemi covid-19, "jelasnya. (Ray)

FII CAPO LUNCURKAN ‘PARADISE ISLAND

GATRADEWATA NEWS|BALI|Situasi pandemi dan ekonomi yang tak menentu, di sisi lain tampaknya justru menjadi pemicu penentu bagi para seniman untuk bangkit berkreasi dan berkarya. Ini tak hanya berlaku bagi para musisi yang kehilangan bingarnya panggung akbar, tapi tentunya juga bagi semua pelaku industri kesenian di segala skala serta lapisan. 

Setahun selepas menamatkan pendidikan resital pada Jurusan Musik, Fakultas Seni Pertunjukan di ISI (Institut Seni Indonesia), Jogjakarta, di tahun 2014 lalu, Fii Capo memutuskan hijrah ke pulau Bali untuk memulai perjalanan karir musiknya. Dan kemudian; cafe, heterogenitas penonton serta waktu, tak sekedar membuatnya mulai mampu bertahan hidup, tapi sekaligus berperan penting dalam mengasah diri serta musiknya semakin produktif dan tajam.

Dari sekian banyak lagu yang telah diciptakannya, musisi kelahiran Jogja, 21 Mei 1987 ini kemudian secara khusus menulis sebuah lagu yang merespon situasi pandemi yang sangat berdampak pada Pulau Dewata yang bergantung pada kegiatan pariwisata. “Karya bejudul “Paradise Island” ini adalah sumbangsih kecil yang bisa saya persembahkan pada Bali, bentuk terima kasih dan hormat saya kepada semua pihak yang membuat The Island of Gods ini selalu bersinar, serta tentunya harapan saya yang mendalam semoga segalanya bisa kembali ‘hidup’ seperti sediakala”, kata Fii Capo dengan penuh kesungguhan, saat ditemui di sela kegiatan regulernya di Pantai Berawa, Canggu.

Debut single ini sepenuhnya ditulis, dinyanyikan dan diaransemen oleh Fii Capo sendiri. Direkam di Antida Studio, Denpasar sedangkan proses mixing dan mastering dilanjutkan di 350 Studio, Jogjakarta. Kemudian dirilis pada tanggal 28 Oktober 2020 ke platform digital melalui The Blado Beatsmith, Bali.

“Paradise Island” yang ditulis dalam Bahasa Inggris ini juga berupa sebuah ajakan kepada para wisatawan mancanegara untuk mengunjungi Bali kembali. (Tim)

Pemukul tak paham, sebelumnya AWK berjuang resmikan 'Koperasi Arak Semeton'

 

Resmikan koperasi Arak Semeton

GATRADEWATA NEWS|DENPASAR|Senator Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa atau sering disebut AWK, resmikan peluncuran Koperasi Arak Semeton yang telah memiliki badan hukum, Rabu (28/10), di kantor DPD RI, Renon.

Ia melihat bahwa prospek penjualan arak Bali memiliki potensi nilai ekonomi yang tinggi apabila dilakukan dengan tata kelola pemasaran dengan baik bahkan bisa menjadi sumber pendapatan baru mereka setelah kehilangan mata pencaharian terdampak pandemi Covid-19.

"Disaat Pandemi termonitor Penjualan arak makin meningkat, bahkan hampir menggeser minuman beralkohol lainnya yang kebanyakan diimport," jelasnya.

AWK menginginkan pembinaan bagi anak-anak yang mau mengembangkan bisnis arak Bali ini, ia juga menjelaskan bahwa pendirian Koperasi Arak ini telah resmi terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), Kementerian Keuangan, Bea Cukai dan Dinas Provinsi terkait.

Pembinaan ini dilakukan sejak bulan Mei 2020 lalu, mereka yang diantaranya bekas bartender kapal pesiar sepakat membentuk Koperasi Arak, DPD RI Bali membantu memfasilitasi untuk pendaftaran proses di Kemenkumham, Bea Cukai dan Dinas Provinsi, "kami bantu sosialisasi dan menggandeng pihak-pihak terkait," jelasnya.

Koperasi arak ini mengayomi 569 anggota dan 900 anggota paguyuban. AWK juga menambahkan agar peraturan Gubernur (Pergub) bisa dikaji lebih dalam tentang tata kelola, termasuk mengupayakan agar cukai arak rendah.

"Pergub kita apresiasi tentang tata kelola dan mengarah ke sana, yang pasti kita ayomi agar tidak ada razia. Kami juga meyakinkan Menkeu agar bea cukai arak tidak tinggi," jelasnya.

Lebih jauh, AWK menjelaskan, bahwa arak yang dijual Koperasi ini bukanlah arak murni akan tetapi inovasi turunan olahan arak seperti produk cocktail, jamu, herbal, infused.

"Terkait daftar negatif investasi, memang menjadi tantangan, tapi prinsip kami adalah mengatur lebih baik dibanding diam-diam, kalau sembunyi malah gaduh, kita lihat di Singaraja, Karangasem sebagian besar rakyat penghasil arak, maka lebih baik dibina dan diarahkan," pungkasnya.(Ray)

Kasar! AWK dipukul Pendemo di markasnya Sendiri

 

Foto istimewa, Kantor DPD RI Renon

GATRADEWATA NEWS|DENPASAR|Demo penolakan diduga terhadap statement AWK kian meruncing kearah kekerasan. Demo yang terjadi di kantor DPD RI (28/10) siang oleh sejumlah masyarakat yang mendatangi kantor Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI di Renon, Denpasar, Bali untuk bertemu dengan anggota DPD RI, Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Wedasteraputra Suyasa alias AWK.

Massa yang kemudian ditemui oleh AWK malah berujung ricuh, kepala AWK sempat dipukul dalam aksi demo. AWK sendiri tidak memehami apa sebab dirinya dipukul, "Saya tidak memahami apa yang menyebabkan mereka berprilaku begitu, tidak ada surat dan saya bersedia mediasi, tetapi malah keterlaluan ada yang melakukan penghinaan, dan penganiayaan (menunjuk tangan, muka dan kepalanya), "terang AWK yang merupakan Komite Bidang Hukum ini.

Dalam orasinya bisa didengar bahwa mereka mengatakan kekecewaan dengan beberapa statemen AWK yang dinilai memperbolehkan seks bebas asal memakai kondom dan menyebut ida bhatara yang berstana di Pura Dalem Ped, Nusa Penida bukan sebagai dewa, yang itu semua adalah pendapat pribadinya.

Tetapi AWK juga sempat menuturkan bahwa dirinya sudah mengadakan pertemuan dengan Keris Bali di Tampak Siring dan melakukan mediasi dan berdialog, saat ini massa tidak lebih dari 30 orang datang menemuinya. Sebelumnya, sesuai tupoksi dan dimasa reses, anggota DPD RI Arya Wedakarna sejak pukul 12 telah siap menerima forum di ruang Rapat Pancasila bahkan sempat meresmikan peluncuran Koperasi Arak Semeton dan memberikan tali kasih berupa distribusi sembako untuk para pewarta namun secara tak diduga massa sempat berorasi diluar pagar dan dipersilahkan masuk ke Kantor DPD RI untuk berdialog dengan Komite I Bidang Hukum AWK. Namun dialog yang ditawarkan AWK ditolak dan massa tetap berorasi. 


Saat ini AWK sedang melaporkan hal tersebut ke Polda Bali dan melakukan visum terkait penganiayaan. Patut disayangkan, seorang anggota DPD yang sudah bertikad baik menerima, sedang bertugas sesuai UU MD3 malah berujung perlakuan kasar dari pendemo. (Ray)

Masyarakat Bali sudah turun temurun memiliki keyakinan luhur

 


Ida Panglingsir Agung Putra Sukahet 

Bendesa Agung Majelis Desa Adat

Dr. Mardjana: Harapan kami hanya satu, agar potensi Bangli bisa digarap secara maksimal

 

Selepas bincang ringan

GATRADEWATA NEWS|BANGLI| Bersama dengan calon bupati Bangli Made Subrata, Dr. Mardjana berbincang santai bersama rekan komponen pariwisata Bangli. Mardjana menyambut  positif dalam diskusi santai ini, karena dari semua kalangan pariwisata  dapat menyampaikan harapan dan saran apa yang bisa dilakukan Bupati ke depan untuk memajukan pariwisata dan mensejahterakan masyarakat Bangli, bila Calon Bupati Bangli dari PDI perjuangan ini menang nanti.

"Harapan saya kepada calon Bupati Bangli adalah, kita ingin sinergi pemerintah untuk memajukan bangli agar dikenal oleh dunia dari pariwisatanya. Potensi alamnya yang luar biasa ini belum digarap secara maksimal, "ujar Mardjana dalam perbincangan santai dengan Calon Bupati Bangli asal Susut itu, Senin (26/10) di Toya Devasya, Batur Kintamani.

Pasangan Calon Bupati Bangli Made Subrata dengan Calon Wakil Bupati Ngakan Kutha Negara ini diharapkan mampu kelak memajukan Bangli sebagai destinasi alam yang terbaik di Bali. Dr. Mardjana yang juga merupakan ketua BPPD Bangli, dalam pertemuan itu juga membahas dan memberi masukan  serta mengetahui apa yang menjadi program Bupati dalam mengelola dan memimpin Kabupaten Bangli kelak kedepan bila diberikan kepercayaan oleh masyarakat Bangli.

“Jadi bila nantinya bupati dapat terpilih, harapan kami bisa memajukan pariwisata serta potensi alam lainnya yang selama ini menjadi salah satu andalan perekonomian masyarakat. Sebab dengan berkembangnya pariwisata akan bisa mendukung kemakmuran masyarakatnya,” ujar mantan Dirut PT Pos Indonesia itu yang juga GM Toya Devasya ini.

Dalam pertemuan yang dipandu langsung Dr.  Mardjana dan berlangsung empat jam lebih itu, berbagai masukan disampaikan para tokoh dan pelaku pariwisata di antaranya menyangkut regulasi, konsistensi, masalah jalan, termasuk jaringan komunikasi yang saat ini menjadi kebutuhan mendasar dalam dunia usaha khususnya.

Menanggapi berbagai harapan tersebut, Sedana Arta mengatakan akan berupaya maksimal untuk memajukan Bangli. Saat ini PAD Bangli hanya Rp119 miliar, jauh di bawah Gianyar yang mencapai Rp1,2 triliun. 

“Karena itu kita akan lakukan terobosan besar, perubahan yang revolusioner. Sebab potensi Bangli sangat besar dan ini bisa mendatangkan pendapatan besar pula bagi masyarakat dan daerah,” jelasnya. (Tim)

THE PARTICIPLES MUSIC CIRCUIT: FINALÉ

 


GATRADEWATA NEWS | MUSIK | Move fast and break things. Pesat dan pecah. Propaganda gerak cepat dan gerabak-gerubuk yang kencang berkumandang di antara para hulubalang Facebook di masa awal kemunculannya, kuat mengingatkan pada manuver yang sekarang sedang dipraktikkan oleh label rekaman anyar asal Bali, Pohon Tua Creatorium (PTC).
Pesat, hanya dalam hitungan kurang dari enam bulan telah turut membidani lahirnya empat band muda brilian: Manja, Soulfood, Soul & Kith, dan Truedy Duality. Sebelumnya PTC juga erat terlibat dalam proyek musikal Nostress, Made Mawut dan Rivaba.
Pecah, puspawarna karya (single serta video senandung) yang diluncurkan pun oh-sungguh bermutu baik lagi menarik, indah membelah atensi publik dari segala nestapa pagebluk.
“Aku merekrut band dan artis yang sudah jadi, yang sudah siap di paling tidak 3 hal: skill, knowledge, attitude. Artinya tidak turut menanam sedari awal, tak ikut merawat agar berkembang. Tapi mereka ya pada dasarnya sudah jadi dan memang bagus. Namun sedikit bingung mau kemana, harus ngapain setelah merilis album. Di situlah aku mulai mengambil peran, membukakan pintu,” jelas sang dalang di balik PTC, Pohon Tua, sedikit merendah.
seraya meluruskan mengapa ia sedikit menolak disebut paling berjasa kolosal dalam karir musisi yang ia produseri. PTC—ada juga Gun serta Ira di dalam tim inti, selain Pohon Tua—semata memoles sang artis, di bagian mana ia sejatinya sudah bersinar di situ PTC menggosoknya agar lebih mengkilap. Lalu berlanjut membantu dalam isu pasca-produksi.
“Setelah beres rekaman itu album mau dibawa ke mana agar beredar nasional, aktivasi promosinya macam apa, gimmick harus terus dikebut, dsb.”
Setelah sejak September unjuk aksi lewat rangkaian konser The Participles vol. 2 yang bermula di Rumah Sanur (Sanur) lalu Kebon Vintage Cars (Biaung) kemudian Made's Warung (Seminyak) dan berlanjut ke The Lawn (Canggu) sampai kemudian berakhir Sabtu esok, 17 Oktober 2020, di Hard Rock Cafe (Kuta).
Di sesi pamungkas ini selain pertunjukan musik hidup juga bakal ditayangkan perdana video dendang milik Soulfood dan Truedy Duality hasil garapan hebat dari Caterpillar Studio.

Sudah? Belum. Masih ada satu lagi, kejutan kolosal konser pamuncak The Participles Music Circuit: Jason Ranti!
2 bulan melelahkan, 4 band mengagumkan, 5 konser menyenangkan. Padat. Pesat. Pecah.

RUDOLF DETHU

Mediasi Kedua, GOR Pranitha tetap operasi walau diduga belum kantongi ijin

 

Selesai mediasi, Winurjaya (kiri), Dewa Sudarsana (Kanan)

GATRADEWATA NEWS | DENPASAR  | Kelurahan Panjer, Kecamatan Denpasar Selatan menggelar mediasi ke 2 tentang operasional GOR Pranitha Badminton Play yang dibangun di wilayah lingkungan Kertasari Panjer. Berdasarkan mediasi pertama yang dapat dibaca di edisi sebelumnya ( klik link), Kali mediasi ke 2 ini Kelurahan Panjer yang dipimpin oleh Lurah yakni I Made Suryanata mengundang Camat Denpasar Selatan, Dinas PUPR Kota Denpasar, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kota Denpasar, Dinas Perijinan  Kota Denpasar, Badan Pertanahan Nasional Kota Denpasar, Jero Bendesa Adat Panjer, Wayan Winurjaya, Dewa Putu Sudarsana, Babinkamtibmas Kelurahan Panjer, Babinsa Kelurahan Panjer, Kepala Lingkungan Kertasari, Linmas Br. Kertasari 2 orang, berdasarkan surat edaran yang diterbitkan tertanggal 12 Oktober 2020.

Dewa Putu Sudarsana yang merasa keberatan terhadap kebisingan dan gangguan parkir yang terjadi di lingkungan tempat tinggalnya menginginkan Kaling, Lurah Camat yang memiliki kewenangan dalam menegakkan aturan Peraturan Walikota (Perwali) Kota Denpasar.

"Saya berharap mediasi kali ini bisa mendapatkan jawaban yang pasti terhadap kebisingan yang selalu saya alami. Belum lagi yang kemarin hujan lebat, karena terlalu 'mepet' menyebabkan merembesnya air ke kamar tempat saya istirahat, "jelasnya penuh harap.

Apa yang menjadi keluhan dari Dewa Sudarsana yang harus dipenuhi oleh tetangga pemilik GOR Pranitha Badminton Play, seperti 1. Pasang peredam suara di dalam lapangan khususnya bagian barat, mencegah kebisingan.
2. Parkir tidak menghalangi warga (kami  keluar masuk rumah)
3. Limbah air hujan tidak masuk ke barat, yang dijelaskan bahwa talang air yang dibuat menekuk air hujan jatuh diatas genteng kami pada bagian belakang. Ini semua sudah di iyakan melalui surat pernyataan yang ditunjukan kepada awak media Gatra Dewata Group, oleh Winur jaya selaku pemilik dari GOR Pranitha tersebut yang juga merupakan ketua PBSI Bali.

Ia berujar bahwa dirinya akan berusaha memenuhi semua kriteria yang menjadi masalah dalam penyelesaian terhadap GOR Badminton ini, "Saya mohon kepada Wartawan pakailah hati nurani, kita ingin membantu para atlit dan juga melatih bibit-bibit yang nantinya bisa mengharumkan nama Bangsa, "ujarnya sambil ditemani oleh putrinya Ni Made Pranitha Sulistya Dewi (Ade Pranitha), kelurahan Panjer, (15/10).

Bila disini terjadi permasalahan yang bisa diselesaikan antara tetangga sungguh aneh bila yang bermasalah tidak datang secara baik-baik menyelesaikan permasalahannya yang ada. Dewa Putu Sudarsana juga memiliki argumen yang kuat bahwa dirinya tak pernah didatangi untuk meminta ijin mendirikan bangunan.

"Saya tak pernah didatangi khusus untuk meminta ijin penyanding, sekarang saya merasa sangat kecewa karena yang awalnya untuk kalangan sendiri malah digunakan untuk umum, tentu akan berbeda penggunaannya diwilayah perumahan yang seharusnya bisa menjadi tempat yang sepi dan nyaman untuk beristirahat, "keluh Dewa Sudarsana.

Lurah Panjer juga menyatakan hal yang serupa bahwa, "bangunan itu berdiri tidak menggunakan ijin mendirikan gedung badminton, seharusnya tahapannya adalah rencana, ijin-ijin dipenuhi baru membangun. Kita tidak bisa melarang, kapasitas kita hanya memediasikan saja, kita juga tidak bisa meneruskan perijinan yang diajukan nanti kalo tidak memenuhi surat penyanding tetangga yang bersebelahan, "terang Lurah Panjer kepada awak media yang menghadiri mediasi itu.

Menjadi menarik saat mediasi berlangsung ada pertanyaan dari penyanding kepada Dinas PUPR selaku pihak akan memberikan rekomendasi teknis (rekomtek) terkesan menjawab gagap. Dikonfirmasi setelah mediasi, pihak Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Denpasar, Kepala Bidang Pengaduan, Kebijakan dan Pelaporan Layanan Anak Agung Ngurah Darma Putra membenarkan GOR Tersebut belum memiliki izin.

Namun ia enggan menanggapi, apakah memungkinkan rekomendasi izin dapat diberikan mengingat bangunan Gor yang sudah lebih dulu berdiri dan disinyalir tidak sesuai dengan ketentuan, ia justru melemparnya ke pihak Dinas PUPR.

"Belum ada (izin, red), baru mengajukan (permohonan rekomendasi teknis, red) ke PUPR (Dinas PUPR Denpasar, red). Tanya ke PUPR aja," ujarnya sambil berlalu.

Namun sayangnya, perwakilan PUPR I Ketut Retnadi yang juga hadir dalam mediasi itu menolak memberikan keterangan. Ia terkesan bergegas keluar untuk menghindari pertanyaan dari para wartawan.

Hal senada dikatakan Kepala Lingkungan Banjar Kertasari I Ketut Sujilan dimana Gor itu berada. Selaku aparatur pemerintahan desa di bawah ia mengaku tidak ada koordinasi dilakukan pihak pemilik saat rencana membangun GOR yang akan digunakan untuk umum.

"Waktu membangun belum ada koordinasi, dari awal karena tidak ada pelaporan, setelah ada Gor baru ada pelaporan dari penyanding. Kalau memang tidak dapat izin, itu kan wewenang Dinas Perizinan. Kalau saya selama penyanding menyetujui tentu saya sebagai kepala lingkungan akan menandatangani,"pungkasnya. (Ray)

Peran Puri dalam Meneduhkan, cipta kamtibmas yang kondusif

 

Souvenir dari A.A.Ngurah Agung kepada Kasubdit IV Direktorat intelkam Polda Bali Kompol Endang Tri Purwanto

GATRADEWATA NEWS | DENPASAR | Silahturahmi yang dilakukan oleh Kasubdit IV Direktorat intelkam Polda Bali Kompol Endang Tri Purwanto, S.I.K., M.S.i, kepada Tokoh Puri Gerenceng menjelaskan bahwa Puri merupakan tempat dimana tempat masyarakat mengadu, "Silahturahmi kita ini bertujuan untuk ikut menjaga Kamtibmas (Keamanan dan ketertiban Masyarakat) yang kondusif. Dimana banyak keluhan masyarakat yang sering  didengar di puri, persoalan yang kecil biar tidak membesar dan kedepan bisa dipecahkan bersama, "ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa Peran dirinya merupakan tugas pokok dari Polri untuk menjaga kamtibmas di wilayah Polda Bali. Kejadian penolakan kemarin dari mahasiswa dan kelompok masyarakat yang tidak setuju pada UU Cipta Kerja Omnibus law agar bisa menyampaikannya secara damai dan tidak anarkis. Karena sikap-sikap penolakan yang berujung anarkis merupakan bagian dari dirinya yang ikut menciptakan suasana yang tertib dan aman diwilayah Polda Bali.

Tokoh Puri yaitu Anak Agung Ngurah Agung atau yang akrab di panggil Gung Gerenceng juga mengatakan bahwa peraturan yang dibentuk dan disusun pemerintah itu adalah baik adanya, "Puri merupakan rumah, jadi banyak kegiatan yang dilakukan di Puri yang berhubungan dengan adat dan budaya. Puri juga menyambut siapa saja yang datang, jadi mari kita ciptakan kondisi yang kondusif dimasyarakat, agar sinergi Polri dalam menciptakan ketertiban dan keamanan bisa terlaksana dengan baik, "jelasnya.

Tambahnya juga bahwa kegiatan demo yang berlangsung kemarin itu merupakan penolakan yang biasa, "demo penolakan seperti itu sebaiknya dibiarkan saja, dan jangan dipancing juga agar tidak melakukan tindakan-tindakan yang anarkis. Apa yang disusun pemerintah sebenarnya sudah baik, jadi pemerintah tidaklah sembarangan dalam menyusun aturan-aturan tersebut, "ujarnya di wilayah Puri Gerenceng Pemecutan, (15/10).

Dirinya juga mengatakan bahwa Omnibus law hanya kurang tepat waktunya untuk dimunculkan karena era Covid-19, Ia juga menambahkan bahwa kritikan tentang undang-undang investasi yang terlalu banyak birokrasi dari tingkat bawah sampai tingkat atas, "Investor sudah berhitung dan orang takut untuk berinvestasi, masalah ketenagakerjaan sekarang hanya tinggal skill saja sesuai dengan bidang keahlian dan profesinya yang saat ini merupakan pasar global, bila kita ingin maju, "ujarnya dengan mengedepankan Bali yang tetap berbudaya.

Jadi ia menginginkan segala persoalan haruslah diselesaikan dengan duduk bersama dan memecahkan bersama, jangan bertindak anarkis yang akan berbenturan dengan hukum yang berlaku di negara kita, "kita ini bernegara hukum, berlaku damai dan duduk bersama itu penyelesaian yang terbaik, "pungkasnya.

Kegiatan itu ditutup dengan memberikan souvenir berupa lukisan tokoh pewayangan Kresna, yang dihadiri oleh keluarga besar puri gerenceng pemecutan dan kluarga persaudaraan hindu muslim Bali. (Ray)

Senator AA. Gde Agung, Kebijakan perijinan wajib jadi Kewenangan Daerah


Senator A.A.Gde Agung 

GATRADEWATA NEWS | BADUNG | Perjuangan Senator Bali Anak Agung Gde Agung selaku Komite III DPD RI dalam mengembalikan kewenangan daerah dalam mengelola perijinan bidang pariwisata pada RUU Cipta Kerja yang sediakala akan dipegang sepenuhnya menjadi kewenangan pemerintah pusat sampai akhirnya kini sudah kembali menjadi kewenangan daerah.

Bali yang mengerti daerahnya sendiri wajib mampu secara mandiri memahami kebijakan yang ditelurkan untuk kemajuan pariwisata di daerahnya sendiri, "Aspirasi yang kita perjuangkan sudah didengar oleh pusat, yang artinya kewenangan daerah terkait proses perijinan tersebut sudah dikembalikan. Jadi saya berharap daerah haruslah diberikan peranan dalam kebijakan perijinan, antara lain perijinan pariwisata, "jelas Penglingsir Puri Agung Mengwi tersebut, Rabu (14/10/2020).

Tambahnya bahwa secara substansi sesungguhnya daerahlah yang mampu memahami apa yang menjadi kondisinya dan situasi di wilayahnya tersebut, baik itu berkaitan dengan budayanya maupun dengan kearifan lokalnya, lingkungan dan sosiologi masyarakatnya.

"Dari itulah kewenangan daerah mengkaji dan melihat apa yang penting dalam meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakatnya, itu bentuk perjuangan kami, "ujar A.A.Gde. Agung.

Dalam RUU Omnibus Law terdapat salah satu pasal yang dianggap krusial yang isinya kurang lebih menyebutkan bahwa peran pemerintah daerah dalam menetapkan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) kegiatan usaha dihapuskan. kewenangan dalam menetapkan AMDAL sebuah kegiatan usaha, mutlak berada pada pemerintah pusat. Aturan tersebut dinilai melemahkan semangat desentralisasi yang ada di daerah.

"Secara garis besar (walaupun tidak terperinci) menurut tim kami yang ikut dalam pembahasan menyatakan bahwa kebijakan perijinan sudah dikembalikan menjadi kewenangan daerah dalam RUU Omnibus Law - Cipta Kerja," pungkasnya. (Ray)

ANGGOTA DPR BANYAK DI SURGA

 

Ilustrasi surga 

GATRADEWATA NEWS | HUMOR | Ada seorang yang hidupnya sangat jujur. Dia meninggal dunia, lalu masuk surga.

Di Sorga dia heran, karena banyak anggota DPR yang dia kenal ada di sana juga. Dia berkata dalam hati, "Koq banyak bener anggota DPR bisa masuk sorga yaa ...!? Bagaimana mungkin ...!?"

Saking penasaran, dia bertanya pada malaikat, "Wahai, Malaikat, mengapa banyak Anggota DPR yang ada di sini? Apa saja amal baik yang menjadikan mereka bisa masuk surga?"

Malaikat menjawab, "Ooowh ... mereka hanya  studi banding di sini Besok pagi-pagi juga sudah balik lagi ke neraka.!!"

NN_just humor


         

Jaya Negara : Yang kita lawan adalah anggota Dewan dari lawan

 

Jaya Negara (Calon Walikota Kota Denpasar)

GATRADEWATA NEWS | DENPASAR | Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota (PILWALI) Kota Denpasar 2020 yang akan digelar 9 Desember 2020, sudah dipersiapkan sedemikian rupa oleh pasangan calon Walikota yakni I Gusti Ngurah Jaya Negara, dan Calon Wakil Walikota kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa, mereka mengusung Denpasar kreatif. Hitung-hitungan dalam kertas, pasangan Calon Jaya-Wibawa terlihat unggul dari lawannya, 65 persen. Tetapi hal itu tidak membuat Jaya Negara menjadi tidak serius dalam merebut kursi Denpasar 1 ini.

Jelasnya bahwa Ia siap mengawal Denpasar yang kreatif, dan untuk Denpasar maju ia jelaskan bahwa dirinya akan bersinergi dengan program gubernur yang sudah berjalan saat ini, "Kita harapkan bisa membawa Denpasar kepada Denpasar yang kreatif dan disini saya akan sinergikan dengan program gubernur Bali dengan Nangun Sat Kerthi Loka Bali, dimana keharmonisan alam Bali beserta isinya bisa kita dukung sepenuhnya, "jelas Jaya Negara, Denpasar (08/10).

Ia menambahkan bahwa program gubernur untuk pembangunan Denpasar sungguh progresif yakni, "dengan dibangunnya pelindo, pelabuhan, nanti adanya convention center, dan taman-taman sepanjang bypass yang kita juga selaraskan dengan program pak Jokowi dengan Nawacitanya untuk Indonesia maju, " ujarnya.

Untuk menjawab issue yang berhembus juga tentang kemenangan 95 persen itu dibantah olehnya, "tidak benar itu, target kita mengawal yang sudah baik, dengan kemenangan 75 persen sudah sangat baik. Dan yang menjadi 'konsen' (perhatian) kita adalah orang-orang yang berada dibelakang mereka, yaitu anggota DPRD, "ujar Jaya Negara.

Untuk segmen pendidikan Jaya Negara juga menjelaskan bahwa Kota Denpasar menurutnya warga yang ingin menyekolahkan anaknya itu bervariasi pilihannya, "tidak semua orang tua anak mau menyekolahkannya di sekolah negeri, mereka ingin lebih dari fasilitas apa yang dimiliki oleh Sekolah Negeri, dan kita di sekolah negeripun harus berkompetisi, karena disanalah lahirnya orang-orang yang memiliki SDM (Sumber Daya Manusia) unggul dan daya saing. Dan itukan semuanya berasal dari sana (sekolah), "pungkasnya. (Ray)

Yayasan Bintang Putri Darmawan gelar ajang bakat putra putri cilik Indonesia 2020

 

Ditandai dengan pemotongan pita 

GATRADEWATA NEWS | BADUNG | Pencarian talenta muda berbakat di dunia modeling terus digelar oleh Yayasan Bintang Putri Darmawan. Melalui ajang Pemilihan Putra Putri Cilik Indonesia 2020 yang akan digelar di Pulau Bali ini, Yayasan Bintang Putri Darmawan berharap dapat menjaring talenta anak muda dalam bakat di dunia modeling.

Dengan mengangkat tema yang mengagumkan yakni 'The Mystical of Bali' yang di mana launching diadakan di Renaissance Bali Uluwatu Resort & Spa, Kabupaten Badung, Sabtu (10/10) yang ditandai pemotongan pita.

Ajang Pemilihan Putra Putri Cilik Indonesia baru pertama kali digelar, dimana Bali dipercaya menjadi tuan rumah ajang bergengsi dalam dunia modeling ini, tidak hanya menghadirkan puluhan talenta muda berbakat, dalam Pemilihan Putra Putri Cilik Indonesia 2020 ini juga menghadirkan desainer ternama yang ada di Indonesia.

Lenny Hartono selaku Komisioner Putra Putri Cilik Indonesia 2020 mengatakan ajang Pemilihan yang rencananya akan digelar 10-12 Desember 2020 ini merupakan kegiatan yang baru pertama kali digelar, dengan tujuan mencari bakat baru yang potensial di seluruh Indonesia yang akan menjadi model profesional.

Berbeda dengan ajang pemilihan model pada umumnya, Pemilihan Putra Putri Cilik 2020 pemenangnya akan menjadi Brand Ambasador dari brand Fashion terkenal dari desainer ternama, sehingga para juara akan semakin dengan dengan impiannya menjadi model profesional.

Dipilihnya Bali sebagai tuan rumah ini tidak terlepas dari banyaknya model berbakat di Bali namun minim jam terbang di Luar Bali, sehingga dengan ajang ini bisa memberikan kesempatan bagi model yang di Bali untuk bersaing dengan model dari luar Bali yang saat ini model yang sudah terdaftar untuk melaju ke Grand final sebanyak 74 model dari 16 Provinsi yang ada di Indonesia, ucap Lenny Hartono yang juga seorang desainer.

Sementara itu  konseptor Putra Putri Cilik Indonesia 2020 yang juga desainer Nasional, Athan Siahaan menjelaskan pada ajang ini tidak hanya mencari pemenang, bahkan justru para pemenang nantinya langsung ditunjuk sebagai brand ambassador dari masing-masing desainer yang terlibat, dimana pada launching kali ini menghadirkan 12 desainer untuk menandakan Fashion show yang diperagakan langsung oleh Putera Puteri Cilik Indonesia 2020.

Untuk tahap audisi sendiri sudah berlangsung secara online dengan target peserta di seluruh Indonesia dengan usia 5 - 12 tahun.

Desainer Eko Tjandra dalam kesempatannya mengatakan sangat senang dengan adanya ajang ini dan memberikan dukungan penuh dengan busana-busana rancangannya. Apalagi diadakan di Bali, sehingga sekaligus membantu promosi wisata di Bali. (Tim)

Mediasi terpotong telpon ajudan walikota, Lurah Panjer : Tidak ada intervensi

Mediasi para pihak yang berseteru, di kantor kelurahan Panjer

GATRADEWATA NEWS | DENPASAR | Polemik GOR PRANITA yang terletak di bumi Panjer lanjut ke tahap mediasi, atas etikad baik untuk segera bisa mencairkan warga, I Made Suryanata selaku Lurah Panjer mengundang warganya yang sedang bermasalah. Undangan mediasi dari 15 perwakilan warga yang diundang, terlihat hadir hanya 4 perwakilan keluarga dan 2 yang sedang ingin menyelesaikan permasalahan saling bertetangga ini.

Dari permasalahan yang terjadi seperti yang diberitakan sebelumnya (baca : klik) , antara keluarga I Dewa Putu Sudarsana dan Keluarga I Wayan Winurjaya sepakat ingin menyelesaikannya di wilayah administrasi kelurahan Panjer.

Sepertinya mediasi kali ini belum mendapatkan kata kesepakatan yang bisa menenangkan kedua belah pihak. Dewa Sudarsana menjelaskan bahwa dirinya pada awalnya tidak masalah bila GOR tersebut digunakan untuk kepentingan pribadi dan juga bermanfaat bagi warga kompleks perumahan di Citarum, Panjer, Denpasar.

Lurah Panjer dan kaling kertasari Panjer

"Saya pada awalnya tidak masalah ada GOR di perumahan yang kami tempati bila digunakan untuk keluarga dan bermanfaat bagi warga. Tetapi kini bila digunakan untuk umum dan di komersilkan saya sangat keberatan karena kebisingan yang terjadi, persis disebelah kamar saya, tempat kami beristirahat, "terang Sudarsana, (09/10), Kelurahan Panjer, Denpasar.

Dari pihak I Wayan Winurjaya yang juga pemilik GOR Pranita yang juga selaku ketua PBSI Bali juga menjelaskan bahwa dirinya ingin membantu program pemerintah khususnya di bidang olahraga, "Program yang terdekat di awal tahun depan, saya berharap GOR Pranita menjadi tempat Pelatihan Daerah (Pelatda) bagi para pebulutangkis putra dan putri Bali yang menghuni tim bulutangkis PON Bali. Tujuan kami melakukan itu hanya semata untuk membantu menelurkan bibit-bibit baru untuk bisa maju mengharumkan nama Bali, "ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa apa yang dipermasalahkan oleh pihak Dewa Sudarsana akan berusaha ia penuhi, "Saya akan berusaha dari sisi parkir akan membenahi, kedua akan membatasi jam malam dalam bermain, dan mungkin akan memasang peredam di bangunan GOR tetapi saya lihat dulu apakah dana kita cukup, "terang Winurjaya.

Dari pihak Kelurahan menyarankan bahwa pihak warga Winurjaya harus terlebih dahulu mengurus ijin, "Bangunan olah raga harus tetap mencari ijin, dan didalamnya harus menyertakan persetujuan penyanding (persetujuan tetangga), saya melihat fakta bahwa nika (itu) nempel sekali dengan tembok tetangga, harusnya sesuai yang kami pahami diberikan jarak 1 meter, tetapi saya tidak mau menyalahkan siapa-siapa, ini mungkin karena tanah di Denpasar sudah sangat mahal, jadi memang sudah banyak perumahan yang saling menempel. Saya tidak tahu apakah ada warga yang lain protes tentang GOR ini, saya juga tidak mau mencari tahu juga, "terang lurah Panjer.

Ia juga menginginkan adanya win-win solution (penyelesaian yang adil), tentang jam operasional, peredam suara, parkir dan berharap memiliki manfaat yang baik bagi masyarakat Citarum, "ngiring (ayo sama-sama) dicarikan solusi yang terbaik, karena gedung ini berada ditengah pemukiman warga, "ujarnya yang terpotong karena ada telepon dari ajudan walikota. Telepon itu Ia jelaskan pada pihak Gatra Dewata bahwa Pihak Walikota ingin agar bisa diselesaikan secara baik-baik, dan dijelaskan pula bahwa ini bukan bentuk intervensi dari walikota. 

Dari pihak Dewa Sudarsana bahwa itu termasuk alih fungsi lahan perumahan, jadi untuk komersial, "Saya tidak pernah didatangi untuk meminta penyanding (persetujuan dari tetangga untuk membangun), dan itu tidak tepat bila diperuntukkan untuk komersial. Saya disana permanen, masa saya harus mau beristirahat seumur hidup merasa terganggu, "tegasnya.

Ia juga menginginkan keadilan bahwa di lingkungan itu merupakan lingkungan untuk perumahan bukan komersial atau untuk fasilitas umum, "Mohon maaf pak lurah, saya tidak ingin debat kusir. Saya hanya ingin peruntukan wilayah tempat saya tinggal itu tetap diperuntukan untuk perumahan sesuai aturan yang berlaku. Bila saya tanda tangani penyanding itu apakah pak Lurah tidak merasa aneh, artinya kita melawan dan memaksakan tata ruang kota yang sudah ada dari perumahan menjadi tempat komersial, bukankah itu bentuk-bentuk melawan hukum?, "ujarnya, yang juga disaksikan oleh kepala Lingkungan (Kaling) kertasari Panjer I Ketut Sujilan, Kepala Seksi Bidang Pemerintahan Ketentraman dan Ketertiban Umum dan Kebersihan I Nyoman Sudarma dan anggota Bhabinkamtibmas Panjer Aiptu I Made Wedra. (Ray)

Renon Rusuh, Unjuk Rasa tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja

 

Aksi unjuk rasa meneriakkan yel-yel penolakan

GATRADEWATA NEWS | DENPASAR | Penolakan hampir diseluruh wilayah Indonesia tentang penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja. Wilayah Bali massa berkumpul depan Gedung DPRD Bali, Renon, Kamis (8/10) yang berbuntut kericuhan. Massa mulai berteriak dan bertindak anarkis dengan melakukan aksi lempar.

Ribuan massa menyemut yang sebelumnya berkumpul di depan Kampus Universitas Udayana Unud di Jalan Sudirman, Denpasar. kemudian massa bergerak berjalan kaki menuju gedung DPRD Bali dan tiba sekitar pukul 15:00 Wita. Sambil berjalan mereka meneriakkan yel – yel penolakan terhadap Omnibus Law UU Cipta Kerja. Kericuhan bermula saat massa sudah berkerumun di depan Gedung DPRD Bali, dimana rombongan mobil polisi melintasi massa, yang diduga oleh Massa yang hadir hendak menghalang-halangi orasi mereka.

Dimana saat mereka melakukan orasi terlihat tiba-tiba massa mulai melempari, memukul dan menendang mobil polisi. Tidak sampai disana, massa juga terlihat mengejar aparat kepolisian dengan melempar menggunakan botol air mineral dan batu. Dengan kondisi yang tidak kondusif, Polisi kemudian membalas serangan massa dengan menembakkan gas air mata kearah massa dengan membabi buta. Akibat tembakan air mata ini, salah seorang pewarta foto dari Kantor Berita ANTARA, Naufal Fikri Yusuf mengalami luka akibat serpihan gas air mata yang meledak didekatnya.

Hingga pukul 16.45 Wita, Massa masih terlihat bertahan di depan gesung DPRD Bali. Disini dari perwakilan aksi sempat juga bernegosiasi dengan Wakapolda Bali Brigjen. Pol. Drs. I Wayan Sunartha untuk bisa bertemu dengan anggota DPRD. Tanpa berlama-lama Wakapolda memberikan izin 2 orang perwakilan aksi untuk masuk kedalam gedung DPRD Bali, dengan pengawalan yang ketat.

AKANKAH ANGGOTA DPRD PERWAKILAN BALI MAU MENDENGAR PERMOHONAN MASSA YANG LEBIH BANYAK DARI KALANGAN MAHASISWA INI? (Ray)

Kerendahan hati Jaya Negara walau Suara Partai mencapai 65 persen


Calon Walikota Kota Denpasar (IGN Jaya Negara)

GATRADEWATA NEWS | DENPASAR | Pasangan Calon Jaya-Wibawa yang diusung oleh PDI Perjuangan dalam Pilwali Kota Denpasar, walau bila dicek hitung-hitungan di atas kertas bahwa dukungan mereka mencapai 65 persen. Kendati demikian saat ditemui awak media Gatra Dewata, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersikap rendah hati dan terlihat sekali low profile, mirip dengan presiden kita Joko Widodo.

Katanya bahwa Ia siap mengawal bila dirinya terpilih nanti, " Kita harus siap bila Partai yang sudah memiliki sinergitas dalam memajukan Bali, Kita di Denpasar akan tetap bersinergi. Tidak harus berlebihan disituasi Pandemi ini, meningkat 5 sampai 8 persen perolehan suara sudah bersyukur, "jelasnya Denpasar, Kamis (8/10).

Tentang isu yang beredar tentang Jaya-Wibawa mematok kemenangan mencapai 95 persen, Ia menegaskan bahwa hal itu tidaklah benar. "Itu hanya isu, tidak mungkin mencapai 95 persen. Jadi isu ini menyesatkan, dan tidak benar," bantahnya secara tegas. Kemungkinan isu itu berkembang karena kentalnya aura kepemimpinan dari kedua paslon tersebut.


Ditambahkan juga mengenai pemberitaan yang santer tentang kluster baru akibat hajatan Pilkada nanti, Jaya Negara mengatakan bahwa dirinya optimis akan tugas yang diemban KPU Kota Denpasar bisa sukses, "Kita yakin KPU Kota Denpasar bisa mengatur sedemikian rupa dan bersinergi dengan Satgas Covid-19 guna mengantisipasi terjadinya penularan. 

Saya berharap KPU menyediakan tempat untuk mencuci tangan, tetapi pemikiran saya terbalik, setelah pemilih melakukan pemilihan mereka wajib mencuci tangannya, karena setelah dia menyentuh barang-barang sekitar TPS (tempat pemilihan suara), dia bisa pulang dengan kembali bersih, "jelas Jaya Negara. (Ray)

Kekhawatiran Pesta Demokrasi Denpasar menjadi klaster baru Covid-19

 

I Gede Ngurah Ambara Putra 

GATRADEWATA NEWS | DENPASAR | Saat dijumpai I Gede Ngurah Ambara Putra di rumah pemenangan Paket Calon Walikota dan Wakil Walikota (Amerta) untuk Kota Denpasar, Ia menuturkan selain program yang akan dikenalkan oleh Calon Walikota ini, adanya sebuah kekhawatiran terhadap merebaknya Virus Pandemi saat ini.

Dalam penuturannya bahwa masyarakat saat ini dalam situasi ketakutan, ini akan bisa menjadi sebuah pesta demokrasi yang kurang fair (adil), "Saya mengkhawatirkan akan berkerumunnya orang saat pencoblosan, ini menjadi kekhawatiran baru buat masyarakat yang paham akan bahaya covid-19. Apakah Pemerintah akan bertanggungjawab terhadap hal ini bila terjadi kluster baru, " ujarnya gusar.

Menurutnya juga apakah tidak sebaiknya menunggu Vaksin terlebih dahulu baru melakukan hajatan Pilkada yang merupakan pestanya rakyat, Khususnya Kota Denpasar, "pemilih ini kan tidak bisa diatur, memang didalam kursi diatur, tetapi diluar akan terjadi kerumunan, itulah yang menjadi kekhawatiran terhadap penularan Covid-19 ini, "ujarnya menjelaskan.

Ia juga menuturkan lebih baik pemerintah benar-benar mengadakan sosialisasi terhadap klaster-klaster yang ada, "dengan memperhatikan klaster-klaster yang ada jauh lebih mudah membantu masyarakat, dengan memberikan makanan, nutrisi yang gunanya untuk daya tahan tubuh dari seluruh masyarakat, khususnya kota Denpasar, " jelas Ambara, (07/10).

Dan juga Ia menuturkan tentang seniman bahwa Kota Denpasar harus hadir setiap ajang kesenian yang melibatkan lokal konten, "Lokal konten inilah yang harus kita giring dia menjadi barometer pariwisata, karena lokal konten merupakan bagian dari seniman Bali itu sendiri, "terangnya. (Ray)

GOR di Citarum tak hiraukan keluhan warga sekitar

GOR di areal perumahan di Citarum

GATRADEWATA NEWS | DENPASAR | Sikap tidak perduli dengan warga sekitar terutama warga sebelah bersebelah, sebuah bangunan Gelanggang Olahraga (GOR) yang awalnya sepakat untuk membangun kegiatan positif warga dalam pembinaan olahraga bulutangkis, bak sirna karena terlalu sibuk dikomersilkan (lebih suka menyewakan kepada orang luar kompleks).

Berawal dari klub kompleks sekitar perumahan dengan nama CBC tidak lagi terdengar, memang alasannya klise 'karena kesibukan masing-masing'. Saat ini menurut tetangga sebelahnya GOR ini beroperasi sampai larut malam, lebih dari jam 22.00 yang mengganggu ketenangan dalam jam istirahat. Yang dikabarkan menimbulkan suara bising yang mengganggu warga sekitar karena letaknya di areal pemukiman perumahan warga, hal inilah yang membuat tetangga dan sekitarnya merasa tidak nyaman. Aktivitas yang merebut hak jalan warga kerap menjadi masalah, karena GOR yang dikabarkan warga tak berijin itu tidak memiliki fasilitas parkir, mereka menggunakan ruas gang milik perumahan.

Keluarga I Dewa Putu Sudarsana, selaku warga yang berdampingan langsung dengan bangunan GOR mengaku benar-benar terganggu baik Kenyamanan dirinya dan keluarga, terlebih aktivitas di GOR dikatakan sampai pukul 10 malam. "Waktu ini saya sempat sakit. Saat itu saya benar-benar tersiksa batin dan fisik karena GOR bising sekali. Suara orang yang bermain Bulu Tangkis di GOR itu suaranya sangat keras terdengar di kamar saya. Saya jadi tidak bisa istirahat tenang," ungkapnya, (06/10).

Ia mengaku kecewa karena pemilik GOR itu pada awalnya mengatakan hanya akan membangun lapangan Bulu Tangkis untuk keluarga, sehingga ia menyambutnya dengan baik. Bahkan Ia dikabarkan ikut membentuk klub Bulu Tangkis (CBC) untuk anak-anak lingkungan setempat.

Klub tersebut dimaksud untuk menghimpun dan menjaring bakat-bakat Bulu Tangkis generasi muda di sekitar perumahan Citarum, agar mereka dapat menyalurkan minat bakat dan membina prestasinya, dengan menjadwalkan latihan rutin setiap Sabtu dan Minggu.

Namun kini suasananya berbeda saat mereka dikabarkan lebih memilih mengkomersilkan, "Sejak awal saya sebagai tetangga diberitahu bahwa yang bersangkutan (pemilik GOR) hanya akan membangun lapangan untuk keluarga, karena dia punya anak yang jadi atlet, tapi kok sekarang di komersilkan, dan menjadi ramai sekali," paparnya.

Terkait hal itu, ia mengaku telah selalu berupaya untuk berkomunikasi dengan pihak pemilik, namun hal itu tidak mendapatkan tanggapan. Dari kondisi itulah ia mengambil inisiatif melakukan pengaduan baik ke aparat lingkungan setempat maupun ke aparat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Denpasar.

Saat awak media menghubungi pihak satpol pp yang ditemui langsung oleh Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (kasatpol PP) Kota Denpasar, I Dewa Gede Anom Sayoga mengatakan bahwa sudah turun kelapangan untuk meng 'Cross check' kebenarannya, "begitu ada laporan malamnya langsung tiang (saya) tindaklanjuti, mengenai keluhan itu masih dalam penyelidikan kami. Satpol pp tidak bisa bekerja sendiri dalam menangani kasus seperti ini, ada ranahnya masing-masing, manalagi tugas kami bertambah dengan adanya pandemi seperti ini, "terangnya di kantor Satpol PP Kota Denpasar, (06/10).

Disisi lainnya pemanggilan tertanggal (05/10/2020) terhadap pemilik GOR Pranita oleh satpol PP baru dipenuhi oleh Wayan Winurjaya tanggal 06 oktober 2020. Dihubungi via whatapps ia menjelaskan, "Ijin usaha sudah ada dan sudah dalam proses lanjutan Gor bisa digunakan untuk berolahraga, olahraga adalah kegiatan positif apalagi ada misi untuk memajukan atlet. Untuk tugas PBSI Utamanya di Pon Nanti 2021 di Papua
pak Ketum Koni sudah juga melihat kondisi Gor untuk kedepan setelah normal kita bisa pakai TC atlet atlet Bali salah satunya di Gor Pranita, "ujarnya yang juga ketua Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Provinsi Bali.

Surat persetujuan tetangga yang ditunjukan kepada kami terlihat disana bahwa tetangga langsungnya yakni I Dewa Putu Sudarsana tak terlihat membubuhi tanda tangan disana, dan surat itu juga terbit tertanggal bulan oktober, jadi hanya terbit saat masalah ini bergulir, bukan persetujuan tetangga (penyanding) dalam awal pembuatan GOR tersebut.

Kepala lingkungan saat dihubungi oleh awak media belum merespon pesan WA yang dilayangkan (06/10) dalam permasalahan ini. (Ray) 

Warkah tanah tidak bersifat rahasia, BPN Denpasar tak dapat diklarifikasi !

Ilustrasi gambar : Kasus sertifikat ganda di jalan Gadung Denpasar

GATRADEWATA NEWS | DENPASAR | Keterangan dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Denpasar dalam suatu kasus sertifikat ganda sebagai pemilik awal tanah dipegang Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali di Jalan Gadung menjadi misteri, pasalnya nama yang disebut-sebut mereka, Nyoman Gede Alit belum bisa mendapatkan titik terang, siapa mereka?

Kebenaran terhadap warkah (data dan dokumen proses penerbitan sertifikat) dafi sertifikat yang dikuasai BPD Bali atas tanah di Jalan Gadung bisa dianggap buram dan belum dapat diketahui kepastiannya, apakah warkahnya benar ada atau fiktif. Pasalnya, tidak ada satu pun pejabat Badan Pertanahan Negara (BPN) Denpasar yang dapat ditemui saat hendak dimintai klarifikasi awak media, Senin (05/10).

Petugas Satpam saat itu berjaga mengatakan baik Kasubag, Kasi maupun Kepala BPN Denpasar, semua tidak ada di tempat.

"Bapaknya (Ketut Semara Putra, Plh. Kasubag Tata Usaha BPN Denpasar) tidak ada, dia lagi ke Kanwil," katanya. "Gak ada (yang dapat memberi penjelasan), Pak Kasi (Kasi Permasalahan) juga tidak ada, Pak Kepala (Kepala BPN Denpasar) juga gak ada," imbuh Wayan saat ditanya siapa yang dapat memberikan keterangan.

Sikap pihak BPN Denpasar bisa dianggap menghindar dan menutup informasi. Kecurigaan yang dapat timbul dalam menggali kebenaran secara fakta dilapangan tentang kasus munculnya sertifikat ganda atas objek tanah letaknya tidak jauh dari kantor BPN Denpasar dan Polda Bali ini, yang merupakan produk dari BPN Kota Denpasar.

Padahal, warkah tanah bukanlah informasi bersifat rahasia dan dapat diakses publik. Sangat jelas disampaikan dalam Putusan Mahkamah Agung pada suatu kasus di Palangkaraya. Dimana, Putusan Mahkamah Agung No 121 K/TUN/2017 pernah memutuskan "menolak kasasi yang diajukan oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang / BPN.” Preseden ini meneguhkan prinsip bahwa dokumen Hak atas Tanah (vide Pasal 16 Ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria), termasuk informasi tentang data dan dokumen proses penerbitan sertifikat, terbuka dan dapat diakses publik.

Begitu juga sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No 14 tahun 2008, tentang Keterbukaan Informasi Publik. Maka, BPN Denpasar sebagai lembaga penyelenggara negara, bertugas mencatat dan menerbitkan sertifikat kepemilikan hak atas tanah, seyogyanya dapat memberikan informasi dan penjelasan yang gamblang agar tetap dipercaya. Sebagai edukasi ke depan, agar tidak ada lagi kasus sama seperti kemunculan sertifikat ganda.

Perlu disimak bahwa kemunculan nama Nyoman Gede Alit sendiri sebelumnya disebutkan oleh I Ketut Semara Putra selaku Plh. Kasubag Tata Usaha BPN Denpasar.

Ia mengatakan Nyoman Gede Alit menjual tanah itu, dengan SHM No. 40 tahun 1966, kepada almarhum IB. Astika Manuaba sekitar tahun 1980-an. Lalu, dari almarhum IB. Astika Manuaba (disebut-sebut sebagai Dirut BPD Bali) beralih hak ke bank BPD. Namun saat itu, Ketut Semara Putra tidak dapat menjelaskan dari mana asal Nyoman Gede Alit, dengan alasan belum memeriksanya. (Tim)

Jika Ingin Denpasar Ada Perubahan, Musti Gandeng Pihak Swasta Lewat Dana CSR

 

Paket Amerta Gede Ngurah Ambara Putra

GATRADEWATA NEWS |DENPASAR |Kedepan untuk bisa menjadikan kawasan Kota Denpasar Bersemi (Bersih, Sehat, Mantap dan Indah) tentu harus ada peran dari pihak swasta juga untuk ikut merealisasikannya. Hal tersebut disampaikan oleh salah satu Pasangan Calon (Paslon) Paket Amerta Gede Ngurah Ambara Putra, Sabtu (3/10). 

Beliau juga mengatakan ditengah situasi Pandemi Covid-19 tentu kita harus bersinergi dengan pihak swasta. Mengingat Pendapatan Asli Daerah (PAD) saat ini dirasakan merosot tajam. 

"Jika kita mau, maka harus berani menggandeng pihak swasta untuk bisa menunjang PAD melalui Corporate Social Responsibility (CSR), sebab hal tersebut dirasakan sangat membantu mempercepat mewujudkan pembangunan di Kota Denpasar," terangnya.

Dijelaskan, CSR itu tidak hanya untuk pembangunan bidang infrastruktur semata. Akan tetapi juga dalam menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul melalui rancangan beasiswa.

"Jadi pihak swasta tidak akan keberatan menyisihkan sedikit keuntungannya dalam membangun Ibu Kota Bali ini. Tentunya, kami akan lakukan transparansi dan juga berlandaskan kredibilitas tinggi," jelasnya. 

Sembari menambahkan, kunci meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat adalah melalui pendidikan. Kita bisa belajar dari negara China maupun Jepang yang memberikan beasiswa kepada generasinya untuk melanjutkan sekolah ke pelosok dunia. 

Kemudian setelah mereka lulus, maka akan kembali untuk membangun negaranya. Begitu juga Denpasar, kalau kita mau pasti bisa. Seperti halnya generasi muda akan diberikan beasiswa baik dengan memanfaatkan APBD maupun CSR yang ada. 

"Kita akan bantu dengan beasiswa. Bahkan jika perlu beasiswa hingga ke jenjang S2. Mengingat, merekalah yang akan melanjutkan pembangunan di Kota Denpasar," tambahnya. SUS

Komunitas 'TEMANMU' tebar benih ikan

 

penebaran bibit ikan di aliran sungai (tukad) Bindu

GATRADEWATA NEWS | DENPASAR | Komunitas 'Temanmu' adalah komunitas yang terdiri dari berbagai macam kalangan dengan  latar belakang yang berbeda dan lintas genarasi yang digagas oleh Agung Ngurah dan I Gusti Made Sunada, SE, MM. Namun komunitas ini memiliki visi yang sama yaitu kepedulian antar sesama serta menggalang solidaritas antar sesama anak bangsa dalam menghadapi Pandemi covid-19. 

Setelah pembagian sayuran sekarang mereka mengadakan Pelepasan benih ikan ini di lakukan pada tanggal 3 Oktober 2020 yang berlokasi di tukad bindu desa kesiman Petilan. Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga kelestarian alam khusus nya di aliran sungai sekaligus sebagai stimulus kepada masyarakat untuk mau bertindak nyata bagi kelestarian lingkungan. 

Sebagaimana sambutan dari Kepala bidang pengelolaan pembudidayaan ikan dinas perikanan dan ketahanan pangan kota Denpasar. Bahwa kegiatan ini akan sangat berarti sekali dan berharap kegiatan seperti ini akan terus di laksanakan terus dan akan sangat bermanfaat sekali kedepan nya dalam menghadapi situasi pandemik seperti saat ini.


"Saya berharap kegiatan semacam ini tidak hanya dilakukan di sini saja, tetapi diseluruh Bali," harap Drh. Astriwati
Kepala bidang pengelolaan pembudidayaan ikan
Dinas perikanan dan ketahanan pangan kota denpasar.

Kegiatan penebaran bibit ikan ini di motori oleh komunitas Temanmu yang di gagas oleh Sdr. Agung Ngurah Bekerja sama dengan Aparat dan Kepala desa Kesiman Petilan, BPD Kesiman Petilan, LPM desa kesiman petilan, banjar saraswati, banjar dukuh, banjar abian nangka kaja, banjarbanjar bukit buwung , banjar kedaton dan Yayasan tukad Bindu 

Menurut Perbekel desa kesiman pentilan bapak I wayan Mariana kegiatan serupa akan di usahakan dan di galakkan demi menjaga keselarasan hidup manusia dan alam. (Tim)

Hotel Ramada Sunset Road gelar pameran tanaman Aroid

Pameran yang bertajuk Ramada Weekend Fiesta
GATRADEWATA NEWS │ DENPASAR | Pameran Aroid kembali digelar setelah sebelumnya sukses di Hotel Cakra, Kesiman. Namun, kali ini bertempat di Hotel Ramada Sunset Road, mulai dibuka sejak Jumat tempo hari dan dijadwalkan berakhir besok hari Minggu 4 Oktober 2020. 

Pameran yang bertajuk Ramada Weekend Fiesta, yang dimeriahkan dengan penampilan akustik dan quiz berhadiah sepanjang acara,  dimaksudkan untuk mewadahi para  vendor yang secara khusus menawarkan koleksi tanaman jenis Aroid yang saat ini sedang tren dipasaran.  Selain itu ada pula  berbagai pilihan pot dan rak tanaman yang cocok untuk jenis tanaman ini.  

Adapun vendor – vendor  yang hadir di gelaran ini yaitu: Setiawan Plant Shop, Bali Exotic Plant, Boss Gio Plant, Garden Plantation, Flora Dante, Fingersplant, Berkebun Yuk, Kayu Kai, Tanamiku Bali, Hilly, Teraso dan Plant Lover Bali. 

Banyak diantara mereka merupakan usaha rumahan yang seluruhnya dikerjakan sendiri. Misalnya, Kayu Kai memanfaatkan ruang kosong di rumahnya untuk merakit rak tanaman yang kemudian dipasarkan secara daring melalui media social. 

Harga masing masing tanamanpun bervariasi. Setiawan Plant Shop menawarkan Philo Violin di harga Rp. 1.5 juta dan Florida Beauty yang hanya  Rp. 450,000 saja. Sementara itu, Bali Exotic Plant menawarkan Veitchi Hybrid di harga 10 juta rupiah. Semua tergantung jenis dan ukuran tanaman, disamping popularitasnya di mata pecinta tanaman saat ini.

Pihak manajemen Ramada juga memanjakan pengunjung dengan berbagai pilihan kuliner yang berlokasi tepat di sebelah stan tanaman. Bagi mereka yang datang bersama keluarga ditawarkan paket pemakaian  kolam renang  serta gym dengan harga yang sangat menggiurkan. Dengan pembelanjaan minimal Rp. 35,000 – berlaku kelipatan – pengunjung berhak menggunakan gym dan kolam lengkap dengan handuk bersih. Makanannya sendiri dikemas dengan harga dikisaran duapuluh ribuan saja.

“Jika ingin sekalian menginap kami punya paket khusus bayar 2 gratis 1 malam dengan harga Rp. 750,000 dengan potensi  upgrade ke Deluxe Room”, kata Pak Abu Iman Rahman dari bagian pemasaran.  (SWN)

Bali Live On Nature Episode 3

 


Bali Live On Nature Episode 3 | Taman Ujung Sukasada Karangasem - Bali

Episode ketiga yang proses  produksi ( Live Tapping ) Multitrack & Multicamera pada tanggal  17 dan 20 september 2020 ini akan dipersembahkan dari Taman Ujung Sukasada  Karangasem. Tempat ini dikenal sebagai sebuah istana air peninggalan Kerajaan Karangasem. Di zaman penjajahan Belanda, Taman Ujung ini disebut dengan nama Waterpaleis yang artinya istana air.

Setelah bincang di Puri Agung Karangasem, Grup Nyanyian Dharma melanjutkan sesi syuting sebagai puncak acara di Taman Ujung Sukasada sore hari. Aksi Budjana (gitar) yang ditopang Rico (kibor), Deny Surya (drum), dan bassist Dody Sambodo, yang tampil mulai pukul 18.00 Wita, juga dipantau utusan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia. Dan dilanjutkan pada hari Minggu tanggal 20 september dilokasi yang sama tapi di areal yang berbeda untuk pengambilan syuting Live Tapping Trie Utami.

Sejumlah lagu yang diambil dari dua album Nyanyian Dharma ini, sengaja dipilih agar sesuai dengan situasi kekinian, yang intinya mengajak untuk kembali bersama menggalang kebersamaan, menciptakan kedamaian, jugaa keharmonisan Nusantara.

Sejumlah lagu dibawakan penyanyi Gung Ocha, Gede Kurniawan, Trie Utami dan Ida Bagus Wicaksana, seperti Satu Jalan, Damai Harmoni, Doa Pertiwi, Kidung Nusantata, Saraswati, Nyepi, Gayatri, dan Tatwam Asi.

Acara ini sebagai wujud tetap semangat dengan spirit kebersamaan, mempromosikan pariwisata Bali untuk wisatawan domestik dan mancanegara. 

Acara  yang proses  produksi ( Live Tapping ) Multitrack & Multicamera ini, akan dirilis di Youtube Pregina Art & Showbiz Bali dan Youtube kemenparekraf pada hari Sabtu tanggal 3 Oktober 2020 pukul 18.00 Wita.

Semoga apa yang kita cita citakan dapat terlaksana tentunya dengan dukungan pemerintah dan segenap pihak. Terima Kasih atas segala perhatian dan dukungannya.

Salam Hormat & Salam Harmoni Semesta

Agung Bagus Mantra, S.Par

BALI LIVE ON NATURE ( Founder )

Ketua Yayasan Nyanyian Dharma

MCast Bali |  Pregina Art & Showbiz

Mobile : +628123811001

Email : mantrapregina@gmail.com

Muncul Nama Baru, Kasus Tanah Jalan Gadung Semakin Misterius

Misterius ! Sertifikat ganda

GATRADEWATA NEWS | DENPASAR | Polemik sengketa sebidang tanah seluas 3.85 are di Jalan Gadung, Dangin Puri Kangin Denpasar Timur antara Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali dengan pihak warga yang mengaku sebagai ahli waris, sepertinya belum akan menemukan titik terang, justru sebaliknya, semakin misterius dan menguat indikasi ada masalah serius di baliknya.

Pasalnya, belakangan muncul satu nama baru diungkapkan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Denpasar sebagai pemilik awal tanah yakni I Gede Nyoman Alit. Ia dikatakan sebagai pemilik awal tanah, dengan surat Hak Milik No. 40 tahun 1966, sebelum hak tanah itu dialihkan kepada IB. Astika Manaba (almarhum) melalui proses jual-beli.

I Ketut Semara Putra, Plh. Kasubag Tata Usaha (TU) BPN Denpasar (dulu BPN Badung) ditemui di kantor BPN Denpasar, Rabu (30/9), menjelaskan pada tahun 1980 terjadi pengalihan hak tanah itu dari Gede Nyoman Alit kepada IB. Astika Manuaba, yang tak lain, Astika Manuaba saat itu adalah Direktur Utama (Dirut) dari BPD Bali.

"Jadi ini awalnya sertifikat HM (Hak Milik) dari tahun 1966, saat itu atas nama I Gede Nyoman Alit. Kemudian tanah ini dijual kepada Ida Bagus (IB) Astika Manuaba tahun 80' (1980). Kemudian dari IB. Astika Manuaba ada pengalihan hak ke PT Bank Pembangunan Daerah Bali (BPD)," paparnya.

I Ketut Semara Putra mengungkapkan keterangannya tersebut merujuk pada penjelasan isi Putusan Perdata MA No. 2234 K/DPT/2017. Namun sayangnya, saat ditanya siapa dan dari mana asal I Gede Nyoman Alit tersebut, Ketut Semara Putra tidak dapat menjelaskan.

Ketut Semara Putra juga tidak menjelaskan apa dasar pengalihan hak tanah tersebut dari Astika Manuaba kepada BPD Bali tahun 1980.
Ia pun nampak tergesa-gesa sehingga tidak memberikan cukup kesempatan kepada awak media untuk bertanya. "Kalau itu (siapa dan dari mana asal I Gede Nyoman Alit) saya belum tau, saya gak memeriksa sampai situ," katanya sambil bergegas pergi.

Pada laporan sebelumnya, pihak BPD Bali juga tidak dapat menjelaskan bagaimana kronologis BPD Bali dapat memiliki sertifikat tanah tersebut, sehingga tidak diketahui apa dasar BPD Bali memiliki sertifikat atas nama IB. Astika Manuaba pada tahun 1980. Tidak diketahui, apakah dari agunan pinjaman, hibah, atau lainnya.

Kepala Divisi Umum dan Kesekretariatan BPD Bali, IB Gede Ary Wijaya Guntur dan Kepala Divisi Hukum BPD Bali, AA. Gede Bagus Purnawan beberapa waktu lalu menyatakan pihaknya tidak dapat menjelaskan kronologis dengan alasan pemilik awal dan juga istrinya sudah meninggal.

Dikonfirmasi terpisah, I Kadek Mariata selaku perwakilan keluarga ahli waris pun mempertanyakan siapa I Gede Nyoman Alit yang disebutkan oleh Ketut Semara Putra tersebut, menurutnya, jika benar telah ada sertifikat atas nama itu sejak 1966, mengapa tidak pernah ada pihak atas nama itu yang menempati atau mengurus tanah tersebut.

"Terus I Gede Nyoman Alit itu siapa (?). Orang dari mana, pernah gak dia mengurus tanah itu (?). Kalau dia mengaku punya tanah itu, pernah gak dia menempatinya atau mengurusnya (?)," tanyanya. "Kalau kami jelas, silahkan cek warga di lingkungan sana, sejak dulu tanah itu keluarga kami yang punya," tanyanya.

Selain itu, menurutnya alasan yang disampaikan atas dasar mengklaim tanah itu dinilai plin-plan. Sejak awal katanya, alasan yang disampaikan berubah-ubah. "Awalnya dibilang sertifikat Astika Manuaba dari permohonan tanah negara, kemudian berubah dikatakan hibah, kemudian berubah lagi dikatakan dari konversi, terus sekarang dikatakan dari jual-beli, kok plin-plan," ketusnya.

Terpenting menurut Kadek Mariata adalah warkah nya. Maka ia pun menantang pihak BPN Denpasar untuk menunjukan warkah I Nyoman Gede Alit. "Jika benar I Nyoman Gede Alit ini memiliki warkah, siapa aparat setempat yang memberikannya," katanya.

Selain itu, di dalam warkah, katanya lagi, dapat dilihat ada silsilah, di mana riwayat kepemilikan tanah tidak akan bisa keluar dari silsilah tersebut. "Makanya, Gede Alit ini dikatakan yang pertama punya tanah itu dasarnya dari mana. Warkahnya dia punya gak, kalau punya silsilahnya dari mana dia, hingga bisa punya tanah itu dari mana," ujarnya.

"Misal, orang Denpasar bisa saja mengaku punya warisan di Singaraja dan bilang dari Banjar A di Singaraja, bikin KTP alamat di sana, tapi ketika ditanya dari keluarga mana di banjar itu, dia tidak akan bisa bohong. Saya turun temurun tinggal di sana (tanah disengketakan), tidak pernah dengar ada nama Gede Alit tinggal di sana. Sekarang, tunjukkan warkah Gede Alit akan kami kejar," tegasnya menandaskan. (Tim)