GATRADEWATA NEWS | INDIA| Pemerintah India mulai melarang aplikasi TikTok dengan alasan masalah privasi, itu membuat kerugian US$6 miliar lebih atau setara Rp 84 triliun (asumsi Rp 14.000/US$). Larangan tersebut termasuk 56 aplikasi asal negara Tiongkok.
Platform aplikasi video pendek TikTok, Vigo Video, dan jejaring sosial Helo, yang merupakan besutan dari perusahaan Bytedance, TikTok mengalami Kerugian kemungkinan akan lebih besar dari kerugian gabungan 56 aplikasi yang dilarang tersebut.
56 aplikasi tersebut telah dihapus dari toko aplikasi Google Play Store dan Apps Store. Pelarangan ini menjadi pukulan telak bagi perusahaan asal Tiongkok tersebut.
Berdasarkan informasi Sensor Tower, TikTok yang telah diunduh lebih 2 miliar kali secara global, dan India menyumbang 611 juta unduhan, setara 30% dari total unduhan global.
Imbas konflik India antara Tiongkok pada perbatasan Himalaya melarang 56. Pemerintah India mengumumkan larangan tersebut atas alasan keamanan nasional 56 aplikasi yang dikembangkan China di pasar domestik.
TikTok yang merencanakan membuka pusat data lokal di India , Bytedance yang telah mempekerjakan 2.000 lebih staf lokal penuh waktu.
Sebelumnya juga Bukan kali pertama TikTok menjadi target para regulator India. Pada awal 2019, mereka menghapus sementara dari toko aplikasi karena alasan khawatir. Pada tahun itu juga Tiktok menghadapi tuduhan bahwa itu tidak tepat dalam mengumpulkan data pengguna. (Tim)