BANDUNG – Upaya mewujudkan Bandara Internasional Bali Utara semakin menemukan bentuknya setelah para penglingsir puri yang tergabung dalam Paiketan Puri-Puri Se-Jebag Bali (P3SB) melakukan kunjungan kehormatan ke PT Dirgantara Indonesia (PTDI). Didampingi CEO PT BIBU Panji Sakti, Erwanto Sad Adiatmoko, rombongan disambut langsung oleh Direktur Utama PTDI, Marsekal Muda (Purn) Gita Amperiawan.
Dalam pertemuan tersebut, PTDI menegaskan dukungan penuh terhadap proyek bandara yang dianggap mampu membuka ruang pemerataan ekonomi bagi Bali dan kawasan timur Indonesia. Gita menyampaikan bahwa PTDI tidak hanya menyiapkan teknologi dirgantara, tetapi juga menyiapkan SDM yang dapat mengisi kebutuhan industri aviasi melalui kerja sama dengan enam perguruan tinggi di Bali. Penyesuaian kurikulum dan pelatihan teknis dirancang agar generasi muda Bali dapat langsung terjun ke sektor dirgantara yang menuntut ketelitian dan keterampilan tinggi.
Para penglingsir puri yang hadir—di antaranya A.A. Ngurah Ugrasena dan A.A. Ngurah Alit Kakarsana—menyatakan bahwa pembangunan bandara di Bali Utara menjadi kebutuhan mendesak untuk menyeimbangkan pembangunan Pulau Dewata yang selama ini terpusat di wilayah selatan. Mereka menilai proyek ini sebagai warisan untuk masa depan Bali, sekaligus peluang bagi masyarakat setempat untuk terlibat lebih luas dalam industri penerbangan nasional.
Hubungan erat antara PTDI dan puri-puri Bali juga semakin kokoh setelah sebelumnya Gita menerima penghargaan Lencana Kehormatan dari Puri Ageng Blahbatuh, yang menjadi simbol penerimaan tokoh teknologi dalam lingkaran budaya Bali.
Kunjungan ditutup dengan penyerahan cenderamata dan sesi foto bersama di hanggar PTDI, menghadirkan optimisme baru bahwa kolaborasi budaya Bali dan teknologi Bandung dapat melahirkan pusat aviasi baru yang membanggakan bagi Nusantara. (Tim)





