-->

Search News

News

Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

Video

Nasional

Pariwisata

Life & style

Musik & Film

Profile

Model & Fashion



Toko weChat 'China' Yang Sempat Resahkan Pariwisata Kembali Buka, Dugaan Punya Beking

 

Ketua Dewan Pengurus Daerah Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (DPD ASITA) Bali, Putu Winastra saat dimintai keterangan


DENPASAR - Isu terdengar bahwa toko 'China' yang sudah ditutup oleh pemerintah Bali yang melakukan praktik tidak sehat dan ilegal kembali disinyalir buka. Keberadaan toko - toko yang meresahkan bagi pelaku bisnis UMKM Bali, pengrajin Bali, kedai masakan Bali dan perusahaan kecil asal Bali lainnya dapat kembali membuat citra buruk bagi pariwisata di Bali dan Indonesia.

Praktik usaha yang tidak sehat ini diduga berkolaborasi dengan oknum agen travel yang sengaja mendukung praktik - praktik curang untuk kepentingan fulus semata. Bahkan kuat dugaan ada oknum yang sepertinya melindungi praktik - praktik yang merugikan industri Pariwisata Bali ini.

Menghubungi Ketua Dewan Pengurus Daerah Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (DPD ASITA) Bali, Putu Winastra dan menanyakan perihal tentang adanya toko - toko yang dulunya ditutup dan kembali akan buka, Ia menjelaskan bahwa dirinya benar telah mengikuti rapat dengan Gubernur Bali Wayan Koster mengenai hal tersebut.

Dalam pesan suaranya mengatakan bahwa Koster menginginkan toko - toko tersebut tidak boleh buka kembali, karena dapat mencoreng wajah pariwisata Bali yang menjunjung tinggi asas keadilan bagi penghasilan masyarakat Bali secara luas.

" Iya benar saya mengikuti rapat yang dilakukan bersama Gubernur Bali, Pak Koster menginginkan untuk Toko semacam itu ditutup, " jelas Putu Winastra, Jumat (17/02/2023).

" Kita akan ada rapat kembali dengan Kadisparda senin tanggal 20 (Februari 2023), tunggu ya teknisnya bagaimana, " tambahnya.

Lalu menanyakan soal beking yang berada dibalik semua ini, ia menjawab tidak tahu dan bila paham akan melaporkan semuanya kepada Gubernur Bali.

Transaksi pembayaran yang menggunakan aplikasi weChat langsung dari negara China ini, tentu tidak mendatangkan efek domino positif bagi pengerajin UMKM Bali bila kedatangan turis asal China ini meningkat sekalipun.

Malah kabarnya sudah ada 3 atau 5 toko yang telah buka, yang dalam penelusurannya ada di sebuah mall besar di Bali, selanjutnya di wilayah Nusa dua dan sekitarnya.

Menghubungi Ida Bagus Agung Partha Adnyana selaku Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali melalui pesan elektronik, menanyakan hal yang sama, belum juga terlihat menjawab pertanyaan dari awak media.

Kasatpol PP Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi yang juga ditanyai itu, juga belum terlihat menjawab pesan elektroniknya sampai berita ini tayang. (Ray)

Seminar dan Workshop LISANTARA, Kolaborasi GSI Lab dan PAMKI Bali Tingkatkan SDM Lab

 

Prof. Dr. dr. Ni Nyoman Sri Budayanti, Sp.MK. (K)., pembicara Seminar dan Workshop LISANTARA.

DENPASAR - Kegiatan soLldarity Sequence nusANTARA (LISANTARA) adalah kerjasama antara GSI Lab dan organisasi Internasional FIND.

Kerjasama ini dilaksanakan bersama dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik Indonesia (Indonesia Society for Clinical Microbiology) atau PAMKI dan Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik (PATKLIN) untuk memastikan bahwa Sequencing dapat di akses oleh seluruh jaringan di Indonesia.




Yang hadir saat acara tersebut adalah Dr. Marta Setiabudi, Prof. Dr. dr. Ni Nyoman Sri Budayanti, Sp.MK. (K)., Dr I Wayan Agus Gede Manik Saputra, M.Ked.Klin, Sp.MK., dokter lainnya serta Penanggung Jawab (PJ) laboratorium yang sejak awal covid telah berkontribusi dalam pemeriksaan covid di kota masing - masing.

Disini FIND menyadari bahwa Indonesia memiliki tantangan khusus dalam bidang Sequencing mulai dari keadaan geografis yang unik dibanding negara lain, jumlah populasi yang besar, kebutuhan dasar pelaksanaan kegiatan pemeriksaan biomolekular yang masih belum sempurna.

Objektif Utama dari LISANTARA adalah mendukung pemerintah dalam genom sequencing COVID19 sebagai salah satu langkah penanganan pandemi. Acara itu diadakan di Hotel Puri Ayu 2 hari yakni Kamis dan Jumat, 16-17 Februari 2023, pukul 09:00- 16:00/13.00 waktu setempat.

Menemui Dr I Wayan Agus Gede Manik Saputra, M.Ked.Klin, Sp.MK., selaku ketua panitia acara mengabarkan hal yang serupa, kolaborasi antara Genomik Solidaritas Indonesia (GSI) dan PAMKI cabang Bali dengan tema LISANTARA.

"Dimana kegiatan ini menginisiasi untuk menganalisis dari sample-sample Covid 19 dari seluruh Indonesia dan Bali, khususnya pada saat itu, " jelas Manik, Kamis (16/02/2023), di Hotel Puri Ayu, Denpasar.




Harapan yang dilontarkan oleh Dr. Manik itu adalah meningkatkan skill Sumber Daya Manusia (SDM) dari 'capacity building' yang didapat dari acara ini yang juga meningkatkan kemampuan teknik molekuler didalam melakukan survelum Genome Sequencing khususnya SARS - CoV-2.

" selain itu kita juga dapat membangun jejaring lab-lab (laboratorium) di Bali, " ujarnya.

Ia juga menegaskan bahwa pendanaan dalam penelitian seperti ini sangat diperlukan, ia berharap pemerintah daerah dapat mensupport kegiatan - kegiatan penelitian.

Mendengar pemaparan dari Prof. Dr. dr. Ni Nyoman Sri Budayanti, Sp.MK. (K)., bahwa Bali itu unik karena Bali merupakan lintas manusia dari seluruh dunia sebagai wilayah pariwisata dunia.

Indonesia juga disebutkan disana bahwa jumlah penduduk yang besar, kebutuhan pangan meningkat ini akan terjadi lonjakan juga pada perubahan penyakit baru. Sample yang dihasilkan juga relatif lebih banyak bisa diambil di Bali.

Ketertinggalan kegiatan penelitian semacam ini menurut Prof. Nyoman Sri itu telah 20 tahun tertinggal dari Eropa. Tetapi percepatan dijaman teknologi semacam digital sekarang masih dimungkinkan.

Genomika adalah cabang biologi yang mempelajari genom dari suatu organisme atau virus. Genomika dapat dikatakan sebagai cabang genetika apabila dilihat secara historik, meskipun dalam genomika digunakan banyak metode yang berasal dari cabang biologi lain, seperti bioinformatika dan biologi molekuler. 

" Indonesia atau Bali memiliki resiko yang tinggi terhadap penyakit baru dibandingkan negara yang bersalju, disana kuman mereka dorman (masa istirahat/tertidur) "

" Endemi dan Pandemi sangat tinggi, hutan tropis yang banyak, urbanisasi pertukaran mikroba berpindah menjadi tinggi juga, bahkan lele berkembang memerlukan E. coli, kita berpikirlah Escherichia coli (E. coli) dari mana, " candanya.




Menemui Fransiska Adeline (Adel) selaku Team Leader Learning & Development GSI Lab mengataka pentingnya kolaborasi yang dilakukan saat ini.

" Untuk Sequencing SARS - CoV - 2 belum banyak, GSI hadir untuk itu "

" Jadi sample - sample diseluruh Bali dan Indonesia dibawa ke GSI Lab, jadi dengan adanya kita jadi bisa lebih tahu banyak tentang penyakit - penyakit apa yang akan muncul kedepannya dan juga dapat mengetahui bagaimana nih cara diagnosis untuk penyakit tersebut, " jelas Adel.

Tidak hanya itu, GSI Lab sebagai
laboratorium pertama di Indonesia yang tersertifikasi sebagai Green Lab juga sekaligus mengajak para kontributor dalam acara agar mendukung gerakan go green dalam setiap aktivitas di laboratorium. (Ray)

Kembangkan Kompetensi Siswa, SMK Negeri 3 Denpasar adakan Launching Arutala

Kreatifitas siswa SMKN 3 Denpasar


DENPASAR - Banyak jalan menuju Roma, kata pepatah. Begitu pula, banyak cara untuk membangun potensi para siswa yang berada di SMK Negeri 3 Denpasar, Bali. Salah satunya adalah dengan program ekstrakurikuler 'Student Company'.




Bertempat di aula SMK Negeri 3 Denpasar, Jumat 10/02/2023 diadakan 'Launching Arutala Student Company'. Program siswa yang bekerjasama dengan 'Zurich Foundation' ini bertujuan untuk membangun kompetensi siswa supaya siswa bisa berkembang, semakin kreatif dan inovatif.

Acara dimulai dengan registrasi dan pameran produk hasil kreasi para siswa yang masuk dalam 'Arutala Student Company.' Produk kerajinan tangan ini berupa tas motif desain siswa dengan rajutan yang bisa dilakukan oleh pembeli tas tersebut.

Model 'Catwalk' dengan membawa produk tas melenggang di panggung ketika 'divisi production' melakukan presentasi 'profile company' dari program 'Student Company'. Presentasi oleh para siswa berbakat ini dilanjutkan dengan penjelasan pembelian saham dan perhitungan pengembalian saham oleh VP of Finance.

Untuk memeriahkan suasana, tarian dari anggota 'Arutala Student Company' dilakukan ketika acara ditutup.

Ditemui oleh awak media setelah selesai acara,  Angel sebagai 'Presiden Direktur Arutala Student Company’ berharap 'Arutala Student Company' menjadi 'Company' yang sukses dan bisa menang di kejuaraan.




Di waktu yang sama, Yolan selaku Public Relation mengatakan bahwa program CSR, yaitu tanggung jawab perusahaan ke masyarakat dan lingkungan sekitar, akan dilakukan dalam bentuk perlombaan mengumpulkan kertas dan menjadikannya sebagai barang yang berguna. "Selain itu, kita akan melakukan 'beach cleaning' yang akan dimulai bulan Maret," jelasnya.

Hal itu diamini oleh siswa lain, Natan yang didapuk sebagai 'Public Relation Manager' mengatakan bahwa tugasnya adalah supaya perusahaan memberi nilai guna pada masyarakat.

Nyoman Ari Suparni (Wakasek Kurikulum) selaku Pendamping dari Pembimbing Siswa menjelaskan bahwa program siswa ini sudah berjalan sejak 5 tahun lalu. Tujuan dari program ini adalah bagaimana cara membangun kompetensi siswa sehingga siswa semakin berkembang, kreatif dan inovatif.  "Siswa sangat antusias, total hadir karena pembina menyentuh memakai hati dan bisa membaca 'passion' dari para siswa," jelasnya.




Pembina Arutala Student Company, Nyoman Sri Wiyastuti menambahkan bahwa tidak ada kendala dari siswa ketika program ini berlangsung. "Saya berharap, Arutala bisa berkembang dan memiliki jaringan yang lebih luas lebih profesional," pungkasnya. (Bdi)

Gugat Holiday Inn Baruna Kuta, Robin Kelly Gunakan Pasal 1365 KUHPerdata

 


Denpasar - Tidak ada seorang ibu manapun yang menginginkan kejadian kehilangan anak-anak balita yang begitu dicintainya, demikian pula dengan Robin Sterling Kelly, wanita asal Amerika yang dengan segala daya upaya dikerahkan untuk mencarinya, meskipun tidak ada sepotong informasi apapun yang didapatkan dalam pencarian panjang tersebut. Walaupun ada penyesalan di dada disaat meninggalkan mereka sejenak ke minimarket terdekat untuk mencari pengganti popok mereka disekitar hotel, namun disaat kembali ke 'Kids Club' Hotel Holiday Inn Baruna Kuta, berguncang hatinya saat mengetahui bahwa balitanya telah diboyong pergi oleh sekelompok orang bule. Hingga akhirnya ditemukan informasi dari daftar manifes penumpang suatu maskapai penerbangan ke Australia yang memuat nama kedua balita tersebut.



"Robin Kelly juga akhirnya harus meyakinkan para Juri di pengadilan Australia bahwa kuasa hak asuh sejatinya tetap berada pada dirinya karena perwalian yang timbul karena perkawinan tidak sah (di luar nikah) sesungguhnya selalu berada di tangan sang ibu dari anak-anak balita tersebut. Apalagi hubungan dengan mantan pacarnya memang telah memburuk selama ini akibat gaya hidup sang mantan yang kurang baik," ujar I Made Somya Putra, SH. MH. di Denpasar, Senin (13/2/2023).

Sidang dengan agenda penyerahan bukti surat hari ini memang masih alot karena kedua pihak saling mempertahankan sejumlah bukti untuk memperkuat argumentasinya. Pihak Holiday Inn lewat kuasa hukumnya menyatakan bahwa yang mengambil kedua balita tersebut adalah 'ayah biologisnya', namun Pengacara Somya tetap berpedoman bahwa pihaknya tidak mencari siapa identitas pelakunya, akan tetapi mengingatkan bahwa telah terjadi suatu kelalaian pertanggungjawaban pihak hotel dalam menjaga keselamatan balita tersebut, "Dan anehnya pihak hotel sesaat setelah kejadian pada 14 Agustus 2019 silam. Dan ketika ditanyakan terkait peristiwa tersebut malah menyatakan tidak mengetahui pelakunya, namun tiba-tiba sekarang muncul pernyataaan dengan berdalih bahwa pelakunya adalah 'ayah biologis' kedua balita tersebut, sungguh tidak masuk akal padahal pada saat peristiwa itu terjadi pihak Hotel tidak tahu siapa yang mengambilnya," terang Somya.

Karena menurut Pasal 1365 KUHPerdata, setiap orang yang melakukan perbuatan melanggar hukum diwajibkan untuk mengganti kerugian yang timbul dari kesalahannya tersebut.

"Siapapun tidak berhak mengambil kedua balita tersebut selain Robin Kelly (ibunya) serta harus seijin tertulis darinya," tegas Somya.

Bahkan Kliennya (Robin Kelly) dipersalahkan karena membuat pemberitaan di media, yang sesungguhnya sangat tidak layak dikemukakan dalam sidang ini, karena hal itu persoalan yang berbeda, dan apabila keberatan terhadap isi pemberitaan, silahkan meminta ruang hak jawab yang dijamin didalam ketentuan Undang-Undang Pers.

Pihak kuasa hukum Hotel Holiday Inn sebelumnya sudah pernah dimintai keterangan melalui kuasa hukumnya pasca sidang perdana bulan Desember yang lalu, namun mereka enggan menjawab pertanyaan media.

Hakim Ketua, Yogi Rahmawan, SH. MH. memutuskan masih menunggu kelengkapan bukti-bukti surat dari para pihak dan sidang selanjutnya akan digelar pada 20 Februari 2023 minggu depan. (hd)

Beladiri Baru Asal Korea Hapkido, Oka Darmawan: Kita Masih Mereview Untuk Terjun ke Pra PON

 

Pengurus Hapkido Bali serahkan cenderamata kepada Master Yoyok

DENPASAR - Hapkido merupakan olahraga beladiri yang berasal dari Korea. Kekuatan mereka dalam bertanding bergerak berdasarkan prinsip lingkaran yang memanfaatkan kekuatan lawan. Teknik - teknik dalam Hapkido antara lain meliputi pukulan, tendangan, kuncian, bantingan, jurus, serta latihan senjata.




Hapkido berisikan tenik pertarungan jarak dekat dan jarak panjang memanfaatkan tendangan sambil meloncat, serangan tangan, lemparan, kuncian, dan serangan pada titik jalan maupun titik saraf pada manusia.

Hapkido merupakan bela diri yang sangat menarik karena mencakup hampir semua jenis bela diri di dalamnya, Hapkido memiliki 3 prinsip yaitu Hwa (Harmonis) Won (Melingkar) dan Yu (Mengalir) yang mengartikan bahwa Hapkido adalah seni bela diri yang mengalirkan kekuatan lawan dan tidak melawan kekerasan dengan kekerasan.



Menemui Vincentius Yoyok Suryadi selaku 'Founder' Hapkido Indonesia, International Competition Director WHMAF dan 7'h Degree Black Belt HAPKIDO WHMAF. Ia mengungkapkan bahwa Hapkido sudah mulai dipertandingkan di dunia.

" Indonesia tidak mau tertinggal soal Hapkido, jadi kita berkembang dari 2013, 2014 dan sekarang kita sudah ada di 30 provinsi di Indonesia, " ungkapnya, Sabtu (11/02/2023) di salah satu Hotel di Bali.

Hapkido Bali sendiri dalam pandangannya memiliki potensi medali di PON, 'Short Crouse' yang diadakan ini merupakan bagian dari upaya untuk melatih atlet Hapkido yang profesional dalam menghadapi target jangka pendek Pra PON dan nantinya PON (Pekan Olahraga Nasional).

Dalam pertandingan multi events hanya beberapa dari banyaknya yang dipertandingkan, yang dibagi menjadi 3 kategori yakni Hosinsul (호신술) Teknik bela diri praktis main berpasangan yang menjadi inti dari Hapkido, lalu kedua Pertarungan, bantingan, kuncian, tendangan dan sebagainya, lalu ketiga bermain tanpa pasangan atau main jurus.

" ketiga katagori ini yang harus dilatih secara khusus untuk menghadapi pra PON dan PON nantinya "




Menemui I Gusti Ngurah Oka Darmawan selaku ketua umum KONI Bali menyebutkan bahwa Hapkido merupakan seni bela diri baru yang baru akan masuk kedalam KONI Bali.

" Dalam Rakerprov ini baru akan menjadi calon dan semoga bisa diterima oleh anggota-anggota KONI yang lain (Cabang olahraga), badan fungsional keolahragaan dan KONI kabupaten/Kota, " ujar Oka.

Ia juga mengharapkan dengan atlet Hapkido nantinya dapat menjadi kebanggaan bagi daerah terutama Provinsi Bali. Hapkido ini dipertandingkan di PON, kemudian kita akan mereview kembali cabang olahraga (cabor) mana saja yang kita akan berangkatkan ke Pra PON nantinya.

" Saya berharap master Yoyok dapat memberikan support ilmunya, 'transfer of knowledge' nya kepada semua pelatih - pelatih yang ada seluruh Bali. Dan yang saya buat kaget adalah sudah terbentuknya Kabupaten dan Kota, " jelasnya.

" Saya percaya semua cabang olahraga memiliki 'road map' atau peta arah dalam memajukan dirinya sendiri, sampai kapan dia mampu mencapai apa yang sudah ditentukan ini, " pungkasnya. (Ray)

Yayasan Widya Kerthi - UNHI, Satu Napas Kuatkan Hindu Nusantara

 

Kolonel (Purn). Dr. I Dewa Ketut Budiana

DENPASAR - Napas Hindu merupakan bagian dari Nusantara masa lalu, kini kepopuleran Hindu yang minoritas di negeri ini menjadi tantangan baru bagi semboyan kebangkitan Hindu di Nusantara. Banyak legenda, cerita rakyat yang dikemas yang mengatakan Hindu akan bangkit.

Tentu ini harus sejalan dengan semangat kebangkitan Hindu Nusantara, melalui sebuah wadah besar keumatan yakni Puskor Hindunesia.




Menemui Kolonel (Purn). Dr. I Dewa Ketut Budiana, selaku Ketua Yayasan Pendidikan Widya Kerthi mengharapkan support dari seluruh umat Hindu di Nusantara.

" ini sejalan dengan visi dan misi UNHI yang selama ini menjadi lembaga pendidikan perguruan tinggi Hindu "

Dengan adanya kerjasama ini ia menceritakan harapannya adalah UNHI bisa dapat menjadi center dari pengetahuan Umat Hindu di Indonesia.

" Seluruh permasalahan yang dihadapi oleh Umat Hindu diharapkan UNHI dapat menjadi barometer penyelesaian dari setiap permasalahan umat Hindu sendiri, " jelasnya. 

Lanjut menemui pengurus Dewan Koordinator Nasional (DEKORNAS) Pusat Koordinasi Hindu Indonesia (PUSKOR HINDUNESIA) di Kampus Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Denpasar, yang diterima langsung Dr. Dewa Ketut Budiana, M.Fil., selaku Ketua Yayasan Pendidikan Widya Kerthi - Universitas Hindu Indonesia, Kamis (09/02/2023).




Anak Agung Gde Agung selaku Sekretaris Jenderal (Sekjen) PUSKOR HINDUNESIA menjelaskan kedatangannya dan pengurus Dekornas lainnya ke UNHI adalah bagian dari program PUSKOR HINDUNESIA dalam memajukan umat sedharma.

" Kita sebagai lembaga organisasi yang mengedepankan dalam memajukan umat (Hindu) melalui pengembangan SDM-nya (Sumber Daya Manusia) dan dimanapun PUSKOR berada dapat membawa Umat menjadi lebih sejuk, " terangnya.

Bagi PUSKOR UNHI sendiri merupakan pusat pengetahuan Hindu itu sendiri, jadi dengan misi yang sama tentu menjadi penting dalam bersinergi dengan PUSKOR HINDUNESIA.

" Kita akan melakukan MoU (memorandum of Understanding) dengan UNHI, mungkin minggu depan. Mengenai teknologi, SDM, informasi jadi PUSKOR HINDUNESIA dapat memperkenalkan UNHI sebagai pusat secara Nasional "

PUSKOR HINDUNESIA sendiri saat ini telah memiliki 23 perwakilan di setiap provinsi di Indonesia. Targetnya dalam 5 tahun kepengurusan baru ini memiliki target bahwa organisasi ini lebih berkembang dan ada di 38 provinsi di Indonesia.




Putu Dewa Sudarsana selaku Wakil Ketua Umum (Waketum) PUSKOR HINDUNESIA bidang Hubungan Masyarakat (Humas) mengiyakan pernyataan dari A.A. Gde Agung. Ia menyebutkan bahwa sinergitas antara PUSKOR HINDUNESIA dengan UNHI merupakan bagian dari 'Sradha Bhakti' sebagai umat Hindu.

" Kami di PUSKOR menginginkan agar manusia Hindu ini baik dibidang Yowana, Kepemangkuan dan kehidupan yang lain, dimana umat Hindu Nusantara ini bisa lebih mengenal jati dirinya yang tentu berbasis di UNHI ini juga nantinya "

Menanyakan soal banyaknya organisasi sejenis dan hubungannya dengan politik praktis, Dewaaji Sudarsana menjelaskan bahwa PUSKOR HINDUNESIA adalah milik umat Hindu seluruh Indonesia.

" Kita di PUSKOR HINDUNESIA tidak melaksanakan politik praktis, tetapi tentu kehidupan kita tidak lepas dari politik. Kita juga sebagai umat Hindu harus taat dan patuh kepada guru Wisesa (Pemimpin/Pemerintah) kita, " jelasnya.

Kembali menanyakan soal benturan sesama umat Hindu yang berbeda aliran bagi Dewa Sudarsana yang mewakili PUSKOR HINDUNESIA mengatakan bahwa organisasi ini hadir untuk menjawab permasalahan umat seperti itu juga.

" 'Gema Shanti' merupakan program kami yang hadir untuk ikut berada menjaga kedamaian Hindu Indonesia sendiri. Kita memang tidak masuk keranah konflik tersebut tetapi kami mengulurkan tangan untuk membantu menselaraskan energinya menjadi positif dalam kita melaksanakan 'Sradha Bhakti kita " (Ray)

Tafindo Law Firm Kawal Dugaan Penipuan 1,9 M Berangkat Kerja ke Luar Negeri

 

Kantor hukum Tafindo Law Firm

DENPASAR - Kondisi ekonomi yang lagi berat tentu membuat sebagian masyarakat Bali berusaha 'survive' dari kondisinya. Salah satu yang dilakukannya adalah untuk bekerja di luar negeri untuk sebuah kehidupan, cita-cita atau impiannya.


Kiri: Ida Bagus Made Putra, SH. MH., I Kadek Putra Sutarmayasa, SH. MH., Putu Bagus Darma Putra, SH. MH.


Tapi naas, ini disampaikan oleh kuasa hukum dari pelapor. Kejadian ini bermula dari keinginan pelapor berinisial INNSA untuk bekerja keluar negeri. Berbekal iklan yang dilihatnya di media sosial membuat dirinya tertarik untuk mengikuti program kerja keluar negeri yakni ke Australia.


Menemui I Kadek Putra Sutarmayasa SH, MH., bersama rekannya Ida Bagus Made Putra, SH, MH dan Putu Bagus Darma Putra, SH. MH. Ia menjelaskan bahwa ketertarikan pelapor atau korban terhadap keberangkatan itu dengan mengikuti seminar lalu 'interview' dan mereka korban melakukan perjanjian.


Kuasa hukum dampingi korban melapor ke Polda Bali

"Setelah mereka mengajak korban untuk seminar kemudian melakukan interview, setelah lulus mereka mengajak melakukan perjanjian dan disitu korban juga diminta untuk membayar sebesar kira-kira perorang 58.000.000, " ujar Kadek Putra, Kamis (02/02/2023), disalah satu cafe di Denpasar.


Perjanjian dengan penyelenggara sebutnya adalah 3 sampai 5 bulan harusnya mereka sudah memberangkatkan para korban. Jatuh tempo yang harus dikerjakan oleh pihak penyelenggara adalah bulan Agustus atau September 2022.

" Sampai hari ini dan pelaporan kami ke Polda Bali belum juga ada kejelasan "




Menanyakan soal keterangan dari penyelenggara tentang keberangkatan, ia menceritakan bahwa telah memperangati dan mensomasi pihak penyelenggara.

"Pihak mereka belum memberikan jawaban sampai saat kami melaporkan mereka (penyelenggara) di Polda Bali, " sambil menunjukan surat laporan polisi tertanggal 31 Januari 2023.

Ia menjelaskan selaku kuasa hukum, bahwa keinginan para korban adalah uang yang telah mereka setorkan untuk dapat dikembalikan bila mereka tidak dapat diberangkatkan.

Dalam penjelasannya juga bahwa perjanjian yang dilakukan memang ada terdapat klausul yang mengatakan bila tidak berangkat pembayaran akan di 'refund'.

Kantor yang berada di wilayah jalan Sunset Road Badung dan mereka dikatakan pindah ke wilayah Sanur Denpasar. Kerugian dari para korban sejumlah 33 orang yang mengadukan kepada kantor hukum Tafindo Law Firm ini adalah sebesar 1,9 Milliar rupiah.

Ditanyakan soal perijinan untuk memberangkatkan kerja keluar negeri, Kuasa hukum mengatakan bahwa cerita dari salah satu korban pihak penyelenggara tidak memilikinya.

" Yang membuat klien kami percaya itu adalah melihat 5 foto orang yang sudah berhasil diberangkatkan, tetapi setelah kejadian ini mereka meng 'cross check' ternyata 5 orang yang diberangaktkan tadi bukan berasal dari PT (perusahaan) ini "

Sesuai informasi dari kuasa hukum bahwa penyelenggara bisa saja terlibat dengan dugaan tindak pidana berdasarkan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Pasal 378 tentang Penipuan dan Pasal 372 tentang Penggelapan.

" Kami tetap akan mem 'follow up' kondisi ini, kami tidak hanya mengejar pidananya saja tetapi lebih ingin agar pembiayaan yang sudah dikeluarkan oleh klien kami bisa dikembalikan, " ungkapnya.

Janji - janji pihak penyelenggara kepada para korban juga sepertinya tidak pernah terealisasi, seperti perjanjian setelah hari raya lalu tahun baru belum juga bisa diselesaikan dengan baik bahkan berjanji akan bertemu pun belum terealisasi.

Keinginan para korban secara persuasif ini bila tetap diabaikan, mereka selaku kuasa hukum juga menegaskan dan berharap agar proses pelaporan tidak sampai mandek atau jalan ditempat.

" Untuk pihak kepolisian kita juga menginginkan agar bila bukti-bukti telah lengkap, sebaiknya segera ditindaklanjuti karena ini juga dapat mencoreng citra pariwisata di Bali "

Pesan mereka adalah tetap kepada masyarakat Bali agar waspada dan berhati-hati kepada agen yang memberangkatkan ke luar negeri.

" Masyarakat sebaiknya mendampingi diri dengan kuasa hukum untuk mengecek dan meng 'cross check' apakah agen-agen tersebut layak dan berijin resmi untuk bisa memberangkatkan kerja ke luar negeri, " pungkasnya.

Menghubungi salah satu pihak penyelenggara, menanyakan soal pelaporan, inisial N mengatakan dirinya belum mau memberikan keterangan karena berada diluar negeri.

"Saya posisi masih di Singapore pak mungkin nanti pas saya sudah kembali ke Indo bisa bertemu, " sebutnya. (Ray)

Truk Sampah Masih Macetkan Jalan, Gung De: Pengelolaan Sampah Gagal Total

 

Kemacetan truk sampah menuju TPA Suwung masih terjadi, Gung De: gagal total


DENPASAR
- Mengutip pernyataan Kadis
Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali tentang kejadian kemarin lalu tentang berderetnya truk sampah memadati jalan raya karena hujan, Jumat (27/01/2023), masih terjadi sampai, Rabu (01/02/2023).

Itu dikarenakan setelah rekan media menghubungi Kadis Lingkungan Hidup Kota Denpasar yang sepertinya mengalihkan pertanyaan bahwa itu pengelolaan TPA Suwung adalah milik Provinsi Bali.

Dugaan truk sampah yang sempat memacetkan jalan berjam-jam itu berasal dari tumpukan sampah warga Kota Denpasar.

Menghubungi Anak Agung Gede Agung Aryawan, ST., atau lebih dikenal Gung De agak sedikit tajam membahas sampah di beberapa group pesan elektronik. Ia menilai bahwa kemacetan yang terjadi membuktikan bahwa volume sampah yang terbuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung masih belum signifikan terkurangi dengan adanya pembangunan TPST dan TPS3R yang ada di desa Adat.

" Bila melihat itu tentu konsep sampah dikelola disumbernya, desaku bersih tanpa kotori desa lain sudah gatot alias gagal total, "tegasnya dalam pesan elektronik, Kamis (02/02/2023).

Ditanya soal permasalahan hujan yang jadi penyebab kemacetan saat truk sampah hendak membuang sampah ke TPA, dirinya bertanya balik apakah saat ini hujan. Kondisi saat itu memang tidak dalam kondisi hujan seperti kemacetan, Jumat (27/01/2023).

Ia menambahkan bahwa jika melihat kondisi sampah di TPA Suwung yang beberapa hari ini terjadi Kemacetan kendaraan truk sampah yang meluber sampai di jalan Bypass Ngurah Rai, termasuk adanya beberapa TPS3R yang kena imbas menumpuknya sampah.

" Hal ini membuktikan jika sampah masyarakat masih di buang ke TPA Suwung, sangat kecil pengaruh pengurangan sampah di TPS3R "

Pengamatan itu dari seorang warga Kota Denpasar tidaklah salah, penyebab lainnya adalah belum siapnya 3 tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) di Denpasar yang beroperasional.

Kondisi inilah yang sepertinya belum mendukung target berhentinya menampung sampah pada Januari 2023 di TPA Suwung, yang diundur sampai awal Maret mendatang.

" Kita lihat saja apakah akan berhasil targetnya atau gatot buat menyelesaikan sampah Kota Denpasar, "pungkasnya. (Ray)

Dulu Musuh Besar Kini Berjabat Tangan, Gusti Ngurah Nugraha Undang Makan Cucu Jenderal Belanda

 

 I Gusti Ngurah Gede Nugraha Tokoh Puri Dangin Tabanan undang makan malam cucu Jenderal Belanda

TABANAN - Perjalanan sebuah Karma atau ikatan kehidupan lintas dimensi dialami oleh keluarga besar Puri Dangin Tabanan. Mengulang kisah perjalanan sejarah wafatnya Ratu Singasana Tabanan XXI yakni Ida Gusti Rai Perang saat peristiwa Puputan Badung (1906) dan cikal bakal perang Balikan Wongaya Tabanan yang dipimpin oleh Ida Sagung Ayu Wah Puri Dangin Tabanan.




Mendengarkan kisah penuturan I Gusti Ngurah Gede Nugraha yang berkeinginan sejarah leluhurnya tersusun secara benar agar menjadi pedoman dan kisah bagi generasi penerusnya sebagai warih/pratisentana/generasi penerus keluarga Puri Dangin Tabanan.

Perjalanan sejarah ini dimulai dari sejarah Ida Bhatari Sagung Ayu Wah yang diawali dari Perang Puputan Badung di Puri Denpasar pada tanggal 20 September 1906 yang meluluhlantahkan Kerajaan Badung beserta sanak keluarga di Puri Denpasar (Raja Badung). 


Keluarga besar Puri Dangin Tabanan 


Setelah Badung ditaklukkan, Belanda melanjutkan penyerangan ke Tabanan, pada tanggal 26 September 1906, Tentara Belanda dibawah pimpinan Mayor Jenderal Ros Van Tonningen tiba di Desa Beringkit, untuk bermaksud melakukan penyerangan ke Tabanan, yang saat itu dibawah kekuasaan Ratu Singasana Tabanan XXI, Ida I Gusti Ngurah Rai Perang, Abhiseka Ratu Ida I Gusti Ngurah Agung Tabanan ing Puri Dangin.

" Ida I Gusti Ngurah Rai Perang beliau telah mendengar kehancuran kerajaan Badung terjadilah gejolak, dengan perasaan yang berkecamuk, antara marah sedih yang bercampur menjadi sebuah pemikiran dan pertimbangan beliau, menyelamatkan Negara beserta Rakyat Tabanan dan janji setia beliau terhadap Raja Badung, " jelasnya, Minggu (29/01/2023).

"Jika Badung menang Tabanan menang namun jika Badung hancur Tabanan juga hancur”




Singkat perjalanan beliau Pada tanggal 27 September 1906 beliau menuju Desa Beringkit untuk berunding dengan Mayor Jenderal Ros Van Tonningen sosok panglima pasukan Belanda.

" Namun perundingan itu tidak menemukan hasil yang baik bagi Raja Tabanan dan saat itu juga beliau harus ditawan di Denpasar. Pada Tanggal 28 September beliau muput diri di Denpasar dengan salah satu putra beliau, karena tidak sudi dijadikan tawanan oleh Belanda, " ceritanya.

Lanjutnya Pada Tanggal 29 September 1906 Jenasah beliau di preteka atau di aben di Denpasar serta putra-putra beliau yang masih hidup di asingkan ke pulau Lombok.

Dari perjalanan heroik Ratu Singasana Tabanan di Denpasar hingga dibuangnya putra-putra beliau ke pulau Lombok (kaselong ring sasak), maka dari sinilah cikal bakal terjadi Perang Balikan Wongaya Tabanan yang dipimpin oleh adik terkecil Raja Tabanan XXI, Ida Sagung Ayu Wah, yang pada saat peristiwa heroik yang menimpa kakak beliau sebagai Raja Tabanan beserta para keponakannya, beliau berada di rumah ibunya yang bernama Ni Gusti Ayu Alit di Jro Gede Sanghyang, Banjar Ambengan Taman Tabanan. 




Atas peristiwa yang membuat perasaan seorang Sagung Ayu Wah menjadi sedih, marah, bergejolak, gundah gulana berkecamuk menjadi satu, dari sinilah timbul niat untuk membalas apa yang telah Belanda lakukan terhadap kakak beliau beserta keponakan beliau yang telah di buang di Pulau Lombok.

Atas inisiatif dari beberapa pendamping Ida Sagung Ayu Wah beliau mengungsi ke arah utara menuju alas Wong Aya, diiringi oleh para abdi (pengempu beliau dari kecil hingga remaja) yang bernama Pan Bina dengan dijemput pemuda dari Wongaya kurang lebih berjumlah dua orang. 

Perjalanan beliau keluar dari rumah ibunya pada pagi hari melawati Pura Campuhan Desa Kedampal lalu ke utara menuju ke Puri Anyar Kerambitan. Saat sampai di Puri Anyar Kerambitan, Ida Sagung Ayu Wah memohon restu kepada paman beliau yang masih ada hubungan keluarga dengan Puri Tabanan, dari sanalah beliau diberi wejangan-wejangan serta dibekali perbekalan logistik berupa uang dan makanan. 

Setelah dari Puri Anyar Kerambitan beliau melanjutkan perjalanan ke Desa Cangkup untuk mengajak abdi-abdi setia Puri untuk ikut serta, lalu perjalanan berlanjut menuju Desa Sangketan untuk mengajak seorang abdi Puri untuk ikut serta dalam perjalanan beliau. 

Perjalanan dari Desa Sangketan langsung menuju Desa Wangaya dan sesampai disana diterima oleh pemuka desa yang bernama Pan Renteh. Sesampai di Desa Wangaya Ida Sagung Ayu Wah diterima sangat baik oleh masyarakat Wangaya, terutama dari keluarga besar Kebayan.

Adapun keluarga besar Kebayan yang menerima Ida Sagung Ayu Wah adalah, Mekel Pan Tembak, Pan Krenan, Mekel Made Bima, Mekel Pan Kantiah, Made Gede Pered, dan Pan Kandar, yang dari nama-nama ini merupakan abdi-abdi kepercayaan Raja Tabanan. 




Ikatan dan kesetian yang sangat besar inilah yang menjadi modal besar bagi seorang Ida Sagung Ayu Wah untuk melanjutkan perjuangan beliau melawan Belanda. Dalam masa-masa bertempat tinggal di Desa Wangaya, Ida Sagung Ayu Wah menceritakan bagaimana dan apa yang telah di alami oleh Raja Tabanan beserta keponakan beliau, dan pada akhirnya keluarga besar Kebayan ikut larut dalam kesedihan serta merasakan apa yang yang telah dirasakan oleh Ratunya. 

Timbulah kesepakatan dari abdi-abdi setia Raja Tabanan di Wangaya untuk berlatih ilmu perang, bersemadi hingga memilih orang-orang yang akan dijadikan Laskar Perjuangan untuk melawan Belanda. Konon tempat bela diri serta tempat semadi ini diberi nama “Karang Suwung” dan tempat pemandian Ida Sagung Ayu Wah bernama “Permandian Cokorde”.

Tepat pada tanggal 4 November 1906 yang berlokasi di sebelah barat Pura Watukaru, Ida Sagung Ayu Wah mengadakan sangkep agung bersama para Laskar Pejuang Wangaya, yang dalam orasinya beliau berkata:

“Hai ruange ajak mekejang, ane jani imata putih sube nyajah Purine di Tabanan, risedek Raja gelahe tusing ade di Puri, imata putih nyambehin gumi, nah jani sedeng melahe, buin pidan buin iraga mebela pati teken Raja gelahe, irage mule mesatya bani dadi caru gumi, dinane jani lan ajak mekejang magegebug ke Tabanan ngulahin imata putih”

Bunyi kulkul bulus pun bertalu-talu saat itu di wilayah Desa Wangaya. Tepat pada tanggal 5 November 1906 Laskar Ida Sagung Ayu Wah berjalan menuju Tuakilang dan ditempat inilah pertempuran Laskar Sagung Wah dengan Belanda terjadi, dan saat itu pula tercatat dalam Sejarah untuk pertama kalinya pertempuran hebat terjadi di tanah Tuakilang Tabanan.




Pertempuran di Tuakilang merenggut banyak nyawa dari Laskar Sagung Wah dan dari pihak Belanda diperkirakan mati sebanyak lima orang, karena dari persenjataan yang memang saat itu Laskar Ida Sagung Ayu Wah memakai senjata tradisional seperti Tobak, Keris dan Bambu Runcing, sedangkan dari pihak belanda memakai senjata api. 

Adapun senjata tradisi yang dianggap mempunyai kekuatan magis saat itu dari Laskar Sagung Wah adalah panugrahan Ida Sesuhunan Watukaru yaitu, Keris Ki Gedebong Belus dan Keris Ki Tinjak Lesung, yang semua ini di anugrahkan kepada Ida Sagung Ayu Wah.

Setelah pertempuran yang tidak berimbang dan Laskar Sagung Wah dapat dipukul mundur oleh Belanda, ada beberapa Laskar Wangaya yang ditangkap dan di buang ke Dura Desa yaitu ke Aceh, Sawahlunto, Makasar dan Banyuwangi, sisanya dengan perasaan jengah dan sedih kembali ke Desa Wangaya dengan maksud menghimpun kekuatan kembali. 

Namun sangat disayangkan keesokan harinya Belanda berhasil menggrebeg warga Wangaya bermaksud menangkap semua Laskar Sagung Wah termasuk Ida Sagung Ayu Wah. 

Saat itu pula Ida Sagung Ayu Wah berhasil lolos dari sergapan Belanda dan melarikan diri bersama abdi beliau berjalan menyusuri jalan setapak hingga akhinya sampai di Puri Anyar Kerambitan Tabanan. Beberapa hari beliau menginap disana lalu melanjutkan perjalanan yang sangat rahasia menuju Banjar Ambengan tepat di Jro Gede Sanghyang dirumah ibu kandung beliau.

Dua hari lamanya Ida Sagung Ayu Wah menginap dirumah ibunya, maka datanglah utusan dari Belanda, dengan siasat licik Belanda, beliau diminta kembali ke Puri Singasana Tabanan. 

Dengan perasaan yang mengambang beliaupun mengikuti perintah itu, namun hal yang tidak diduga terjadi, Ida Sagung Ayu Wah malah dicegat dan ditangkap di Desa Dauh Pala Tabanan tepatnya di Pura Manik Selaka, lalu di tawan dua hari di Tabanan berlanjut di tawan menuju Badung selama lima hari dan akhirnya mengalami nasib yang sama seperti keponakan-keponakan beliau di asingkan di Pulau Lombok.

Masa pembuangan Ida Sagung Ayu Wah di Tanah Lombok beserta beberapa abdi dan ibu kandung beliau, namun beberapa minggu kemudian beberapa abdi dan ibu kandung Sagung Wah diperintahkan oleh Belanda untuk pulang ke tanah Bali / ke Tabanan. 

Sebenarnya ini merupakan siasat Belanda agar Ida Sagung Ayu Wah yang merupakan tokoh muda dengan umur yang masih beliau tidak mempunyai kekuatan lagi. Betapa sedihnya Ida Sagung Ayu Wah beserta Ibu dan para abdinya karena akan dipisahkan di tanah pengasingan.

Setiba Ni Gusti Ayu Alit (ibu kandung Sagung Wah) di Tabanan, betapa bertambah pilu hati dan sedih bercampur keharuan melihat kondisi istana Puri Agung Singasana yang hancur dan rata derngan tanah. 

Kemudian beliau kembali ke Jro Gede Sang Hyang rumah tempat tinggal beliau dan sang ibu akhirnya meninggal (mur ring genah mula) Jro Gede Sanghyang.

Ida Sagung Ayu Wah dalam masa pengasingan di Pulau Lombok beliau sangat dijaga ketat oleh pihak Belanda, namun beliau sangat diterima baik oleh masyarakat sekitar. 

Lokasinya kira-kira disekitar Taman Mayura Lombok dan Ida Sagung Ayu Wah sering bertukar pikiran dengan masyarkat sekitar tentang perjalan beliau di Tabanan, sehingga masyarakat sekitar sangat hormat dengan jiwa ksatria yang dimiliki oleh sosok perempuan yang masih berumur remaja. Saat itu pula tempat pengasingan Ida Sagung Ayu Wah diberi nama Banjar Ambengan dan disebelah lokasi itu diberi nama Banjar Tabanan Lombok.

Pada sekitar tahun 1918 kira-kira 12 tahun kemudian datang rombongan kecil dari Bali, yang dipimpin oleh Sagung Alit Mitir dengan saudaranya dari Pandak Badung dan dari Jro Gede Bongan, bermaksud bertemu Ida Sagung Ayu Wah namun pertemuan itu sangat dibatasi dan sangat diawasi oleh pihak Belanda. 

Sebelum perpisahan dimulai, Sagung Alit Mitir berpesan kepada Ida Sagung Ayu Wah, agar tetap bertahan hidup disini, tetaplah berjuang dengan kehidupan ini, karena Ratu adalah tulang punggung di keluarga ibunya. Namun Ida Sagung Ayu Wah sudah bertekad dengan masa pembuangan ini beliau tidak akan

“Agarahasta Asrama” 

dan akan tetap sendiri sampai Sang Hyang Ongkara melecut dari tubuhku, begitu tekad dan sumpah beliau. Pada masa-masa pembuangan dan hari demi hari yang dijalani oleh Ida Sagung Ayu Wah di Pulau Lombok, beliau akhirnya wafat di tanah Lombok. 

I Gusti Ngurah Gede Nugraha saat akhir sambutannya kepada keluarga (Cucu) Mayor Jenderal Ros Van Tonningen menceritakan pertemuannya mereka.

" kami dipertemukan oleh Ivan Pushchaev dengan Cucu Mayor Jenderal Ros Van Tonningen yakni Zino Rost van Tonningen "

Ivanlah yang bercerita tentang invasi leluhurnya Zino di Badung dan Tabanan pada masa lalu.

" Semua tidak ada yang kebetulan, Zino pada awalnya mereka takut ketemu dengan kami, ditakutkan kami ada dendam padahal kami maunya damailah dengan keluarga besar puri "

Anehnya dirinya menceritakan bahwa ada memang keinginan untuk bertemu dengan keluarga dari Mayor Jenderal Ros Van Tonningen, "apakah dia punya perasaan yang galak, dugaan kami salah ternyata dia juga memiliki keinginan damai "

I Gusti Ngurah Gede Nugraha yang merupakan tokoh pariwisata juga menyebutkan bahwa story telling dengan sejarah seperti inilah akan menjadi daya tarik bagi masyarakat Tourism nantinya.

"Saya memperjuangkan hal ini, "pungkasnya. 

Zino Rost van Tonningen bersama pacar asal Indonesianya dan Ivan Pushchaev bercengkrama ramah dan menikmati suguhan makan malam yang disediakan oleh I Gusti Ngurah Gede Nugraha dan keluarga.

" ya kita dulu mungkin memiliki sejarah kelam, tapi kini kita bisa duduk bersama. Saya sangat berterima kasih, " ujar Zino sebelum berpamitan pulang dalam bahasa inggris. (Ray)