-->

Search News

News

Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

Video

Nasional

Pariwisata

Life & style

Musik & Film

Profile

Model & Fashion



» » » » Bangunan Yang Diduga Memakan Sepadan Sungai Muncul Lagi Di Daerah Gelar

 

Bangunan yang diduga menyalahi aturan sepadan sungai

JEMBRANA - Sungai yang membelah Banjar Palungan Batu dan Sawe Rangsase menjadi destinasi wisata alam no 1 di daerah Kecamatan Jembrana, selain kawasan hutan yang masih asri dan air yang jernih mengalir sepanjang waktu menjadi obat pelepas lelah wisata lokal dikala penat dengan aktifitas pekerjaan.




Saat Media Gatra Dewata berkesempatan berkunjung ke daerah Gelar menemukan bangunan yang diduga menyalahi aturan sepadan sungai, sebelumnya sudah ada bangunan yang mangkrak karena menyalahi aturan dan disegel satpol pp kabupaten jembrana, sekarang 20 meter di dekat tempat yang sama juga dibangun bangunan yang menurut warga sekitar nanti akan digunakan sebagai tempat wisata yang jarak pondasi bangunan kurang lebih sekitar 5 meter dari bibir sungai.




Menurut salah satu warga yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan "Tempat pendukung pariwisata seperti ini sangat diperlukan tapi juga harus mentaati aturan yang ada, contohnya sudah ada bangunan yang di segel tapi malah didekatnya ada bangunan yang baru lagi, jadi keasrian sungai sebagai wisata alam mulai sedikit demi sedikit terancam" pungkasnya.

Jaya Wirata selaku Kabid Pol PP bidang Gakkum yang ditemui langsung di kantornya mengungkapkan "Belum ada info atau sejenisnya terkait bangunan baru tersebut, sebagai langkah awal saya akan minta info dari Poldes dulu sebagai deteksi dini, dan kalau terbukti menyalahi aturan saya akan segel bangunan tersebut" ungkap Jaya.

Proses pembangunan dirasa janggal karena dari keteranggan Komang Sudarma selaku Kepala Desa yang memimpin wilayah Desa Batu Agung mengatakan dirinya belum mengetahui tentang adanya pembangunan pendukung pariwisata Sungai Gelar, "Terkait Pembangunan itu saya belum ada mendengar karena setahu saya awalnya hanya sekedar pembersihan lahan, jadi selanjutnya tidak ada konfirmasi yang masuk terkait ada pembangunan tersebut" tutup Komang Sudarma. (D.U)

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama