-->

Search News

News

Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

Video

Nasional

Pariwisata

Life & style

Musik & Film

Profile

Model & Fashion



» » » » Jembrana kewalahan penuhi permintaan ekspor Coco Fiber Peat, Senator AWK juga sambangi pabrik garam di Klungkung


SATYAGRAHA  – Senator Bali Dr. Arya Wedakarna bersama Komang Mila (Owner Bali Coco Fiber dan Coco Peat Jembrana ) dan Ni Putu Ayu Wilasmini ( Owner Natural Bali Kulkul ) 

GATRADEWATA NEWS | JEMBRANA -KLUNGKUNG | Penguatan ekonomi ditengah Pandemi Covid ini seharusnya mendapatkan kesempatan baik dan momentum jika ada kreativitas warga Bali. Hal ini ditunjukkan oleh sejumlah pengusaha muda Bali yang berkecimpung dibidang pertanian yang sudah mulai merambah ekspor.

Namun ada satu hal yang kerap terlupakan yakni pentingnya mengurus kekayaan intelektual baik hak paten, hak cipta, hak merek kepada negara sebagai wujud memproteksi kekayaan pemikiran SDM Bali. Ini disampaikan oleh Senator DPD/MPR RI Utusan Provinsi Bali, Dr Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III saat kunjungan kerja ke Jembrana dan Klungkung dalam dua kesempatan berbeda.  Di Jembrana, Senator Arya Wedakarna ( AWK ) berkunjung ke Pabrik Bali Coco Fiber dan Coco Peat yang terletak di Banjar Anyar Temples Penyaringan Jembrana, Jumat (21/05/2021).

Didampingi oleh Komang Adinata ( Kepala Dinas Koperasi Dan Perdagangan Kab Jembrana ), I Made Dresta (Perbekel Penyaringan ) dan diterima langsung oleh owner Komang Mila, Senator AWK mendapatkan penjelasan terkait dengan potensi Kabupaten Jembrana dibidnag Coco Fiber dan Coco Peat yang sudah masuk dalam pangsa pasar internasional. “Dari dulu saya sudah saya sampaikan bahwa Jembrana jangan sekali – kali ingin meng-copy pariwisata di Bali Selatan.

Jembrana dikarunia dengan tanah subur dan juga laut luas dengan potensi pertanian, perternakan dan perikanan. Tidak ada alasan bagi Jembrana tidak membangun sumber daya manusia dan alamnya. Dan kini muncul pengusaha – pengusaha muda asli semeton Bai dri Jembrana. Kemarin tiang datang ke Kelompok Tani tentang coklat madu ( cocoa ) di Melaya dan itu sudah bagus. Sekarang ada lagi pengusaha Coco Fiber dan Coco Peat dengan kualitas ekspor.

Usaha yang  begini harus didukung dan tadi sudah saya sarankan terkait dengan kerjasama BUMDES. Dan syarat lainnya, di Jembrana  tidak boleh ada mafia dalam hal alur produksi coco ini. Ini yang menjadi atensi Komite I Bidang Hukum DPD RI. “ungkap Gusti Wedakarna yang juga penasihat dari Gerakan Sukla Satyagraha ini.

Hal senada juga disampaikan oleh AWK saat berkunjung ke CV Natural Bali Kulkul yang terletak di Jl Raya Jupat, Br. Kangin Jumpat, Klungkung. Kunjungan AWK ini didampingi oleh Wayan Ardiasa ( Kepala Dinas Koperasi Kab Klungkung ) serta pemerintahan lokal dan langsung diterima oleh Ni Putu Ayu Wilasmini ( Owner CV Natural Bali Kulkul ).

Rasa salut dan apresiasi terhadap Natural Bali Kulkul yang sudah memenuhi pangsa ekspor hingga ke Rusia disampaikan Senator AWK setelah melihat proses produksi garam dengan higienis. “Garam Bali khususnya Kusamba terkenal sebafai salah satu garam dengan kualitas terbaik didunia. Semua sistemnya nyaris sempurna baik dari penjemuran dengan teknologi rumah kaca, pemilahan, proses pengemasan semua sudah bagus.

Dan buktinya buyer dari Rusia hingga jauh – jauh datang ke Bali sebangat untuk beli garam dan saya dapat laporan bahwa sampai jelang akhir tahun sudah hampir penuh order. Astungkara dimasa Pandemi ini, alam akhirnya melahirkan pengusaha – pengusaha tangguh yang hebat. Tiang apresiasi dan tadi sudah diberi nasihat tentang hak merek dan hak cipta. Nanti DPD RI akan rekomendasikan agar bisa ditangani dengan cepat. Ini bagian dari Satyagraha Bali Berdaulat. “ungkap Gusti Wedakarna yang juga Penggagas dari Koperasi Arak Terbesar di Bali yakni Koperasi Arak Semeton Bali ( KASB ) (humas)

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama