-->

Profile

Iklan

 


AA Ngurah Kakarsana: Aeropolis Bali Utara Jadi Kunci Menjaga Demografi dan Pemerataan Pembangunan

Admin
Rabu, 26 November 2025, November 26, 2025 WIB Last Updated 2025-11-26T13:28:43Z

 

Anak Agung Ngurah Kakarsana, SE., Penglingsir Puri Ageng Blahbatuh sekaligus Direktur Utama PT BIBU Agro Maritim, salah satu anak perusahaan PT BIBU Panji Sakti (kiri), Direktur Utama (Dirut) PT Bandara Internasional Bali Utara (BIBU) Panji Sakti, Erwanto Sad Adiatmoko (kanan) 


DENPASAR – Rencana pembangunan Bandara Bali Utara terus memantik diskusi publik, terutama terkait dampaknya terhadap demografi dan budaya Bali. Di tengah kekhawatiran mengenai potensi lonjakan pekerja dari luar daerah, PT BIBU Panji Sakti menegaskan konsep Kota Aeropolis sebagai solusi jangka panjang yang mampu mengatur pertumbuhan kawasan secara berkelanjutan dan terstruktur.


Wacana bahwa pembangunan bandara dapat memicu perpindahan penduduk dalam jumlah besar dianggap sebagai ancaman serius yang berpotensi mengubah komposisi penduduk dan tatanan budaya Bali. 



Seorang tokoh pariwisata menilai bahwa beban terhadap ruang hidup masyarakat Bali bisa meningkat jika kebutuhan tenaga kerja tidak diantisipasi sejak awal. Ia menyoroti target pelayanan wisatawan yang semakin besar, mengingat Bandara Ngurah Rai kini mengarah pada 30 juta wisatawan per tahun, sementara Bandara Bali Utara digadang-gadang mampu mendorong hingga 40 juta wisatawan. 


Menurutnya, total 70 juta wisatawan per tahun akan menimbulkan tekanan besar pada kebutuhan tenaga kerja. Penduduk Bali yang hanya sekitar empat juta jiwa jelas tidak semuanya bekerja di sektor pariwisata, sehingga tenaga kerja dari luar Bali hampir pasti diperlukan. Dari sinilah potensi masalah sosial diperkirakan dapat muncul. 





Tokoh tersebut menekankan bahwa kesenjangan pariwisata justru bermula dari distribusi yang tidak merata. Ia menilai perlunya konsep pengembangan yang berbeda antarwilayah. Jika Canggu telah ditetapkan sebagai pusat hiburan, maka Amed tidak seharusnya diarahkan ke arah serupa. Buleleng, menurutnya, justru sangat potensial menjadi pusat pariwisata bernilai tinggi atau high value tourism.



Merespons berbagai kekhawatiran tersebut, Anak Agung Ngurah Kakarsana, SE., Penglingsir Puri Ageng Blahbatuh sekaligus Direktur Utama PT BIBU Agro Maritim, menyampaikan pandangan berbeda. Menurutnya, persoalan demografi tidak sesederhana itu, karena masyarakat Bali memiliki kemampuan kuat dalam menjaga tradisi. 


Justru bila penataan wilayah dilakukan sejak awal, Bali Utara dapat berkembang dengan identitas budaya yang lebih kuat dan bernilai global. Ia menilai kesempatan ini sangat berbeda dengan perkembangan Bali Selatan yang pernah melaju tanpa arah hingga akhirnya tidak lagi mudah ditata ulang.


Anak Agung menegaskan bahwa PT BIBU telah menyiapkan pengembangan SDM lokal melalui kerja sama dengan sejumlah kampus ternama. Upaya ini digagas untuk memastikan masyarakat Bali menjadi pelaku utama, bukan sekadar penonton dalam pembangunan di daerahnya sendiri.


Ia meyakini bahwa banyak putra daerah yang hari ini bekerja di luar Bali akan pulang ketika memiliki peluang di kampung halaman.



Menurut tokoh yang juga menjabat sebagai Dewan Pembina KADIN Bali tersebut, modernisasi tidak otomatis menggerus budaya. Justru melalui perencanaan matang sejak tahap awal, budaya Bali dapat ditampilkan secara lebih terhormat, termasuk kuliner dan tradisi yang bisa dikembangkan hingga berstandar internasional. 


Ia menilai Buleleng memiliki peluang besar karena masih virgin, sehingga penataan infrastruktur bisa dilakukan bertahap dan terukur, berbeda dengan kawasan Bali Selatan yang sudah terlanjur overload dan tidak memungkinkan penataan ulang secara radikal.


Konsep Kota Aeropolis yang mengadopsi prinsip Green City dipandang sebagai fondasi utama pembangunan Bali Utara dalam 5 hingga 25 tahun ke depan. Dengan perencanaan transportasi yang sehat, ruang hijau, tata kota berskala internasional, dan penerapan standar keselamatan penerbangan yang mengatur radius operasi bandara, Aeropolis disebut akan menjadi barometer pembangunan baru. Anak Agung menilai konsep ini mampu menjawab kesemrawutan tata ruang yang selama ini terjadi di Bali secara perlahan dan sistematis.



Ia menutup pandangannya dengan menekankan pentingnya percepatan penerbitan Perpres terkait pembangunan Bandara Bali Utara agar arah pembangunan dapat segera berjalan sesuai konsep pemerataan yang adil dan berkelanjutan untuk seluruh Bali. (Ray)

Komentar

Tampilkan

  • AA Ngurah Kakarsana: Aeropolis Bali Utara Jadi Kunci Menjaga Demografi dan Pemerataan Pembangunan
  • 0

Terkini

Topik Populer

Model & Fashion